Sebanyak 22 remaja berusia ABG mengalami petualangan tak terduga saat mereka tersesat di Taman Wisata Alam atau TWA Cagar Alam Pangandaran.
Mereka mengalami insiden ini saat mereka berencana untuk berkunjung ke Curug Air Terjun, yang terletak di tengah hutan belantara.
Kronologi ABG Tersesat di TWA Cagar Alam Pangandaran
Menurut informasi yang diberikan oleh Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran, Nana Suryana, kejadian ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIB saat mereka mengaku tersesat.
Laporan kejadian ini baru diterima oleh petugas dari orang tua mereka sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebagai respons cepat, petugas segera melakukan tindakan masuk ke TWA Cagar Alam Pangandaran untuk mencari mereka.
Tentunya, mencapai lokasi mereka bukanlah tugas yang mudah. Jarak antara pintu masuk Cagar Alam dan lokasi mereka yang tersesat sejauh 4 kilometer.
Oleh karena itu, proses evakuasi memakan waktu hampir 6 jam yang melelahkan. Ketua Tagana Pangandaran, Nana, menjelaskan bahwa lokasi tersesat berada di dataran tinggi, yang membuat situasi semakin sulit.
Keadaan Terkini Korban Tersesat
Saat ditemukan, puluhan remaja tersebut dalam kondisi lemah. Untungnya, personil Tagana segera memberikan makanan dan minuman kepada mereka serta memulai proses evakuasi.
Satu dari mereka bahkan terpaksa harus digendong karena kondisinya sangat lemah.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran, Kusnadi, mengungkapkan bahwa para remaja tersebut merupakan warga lokal.
Dia mengungkapkan keprihatinannya atas insiden ini dan menekankan pentingnya mendapatkan izin sebelum masuk ke TWA Cagar Alam.
“Mungkin mereka berpikir bahwa sebagai warga lokal, mereka tidak perlu melapor terlebih dahulu,” jelas Kusnadi.
“Kami akan memperketat pengawasan untuk memastikan bahwa setiap orang yang akan masuk ke TWA Cagar Alam mematuhi peraturan yang ada.”
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kebijakan yang berlaku saat berwisata di area konservasi alam.
Semua orang diharapkan untuk selalu mematuhi peraturan dan melaporkan rencana perjalanan mereka. Terutama ketika akan menjelajahi tempat-tempat yang mungkin berbahaya.
Tidak hanya untuk hutan cara alam, saat hendak ke pantai daerah Pangandaran demi terhindar dari terseret arus.
Mengingat TWA Cagar Alam Pangandaran merupakan hutan alam yang sangat luas.