Insiden mengerikan yang menimpa Manipur, India, telah menyita perhatian dunia.
Dua wanita di India diarak bugil hingga mengalami kejadian traumatis.
Mereka juga menjadi korban tindakan kekerasan seksual secara massal.
Insiden dua wanita di India diarak bugil telah memicu kemarahan publik yang begitu besar. Sehingga, rumah milik para pelaku pemerkosaan dan pengarakan tersebut akhirnya hangus terbakar.
Konflik yang mencetuskan kejadian wanita di India diarak bugil dilaporkan oleh AFP dan The Guardian pada Jumat (21/7/2023).
Hal ini berawal dari pertentangan antara dua kelompok etnis di wilayah tersebut, yaitu etnis Meitei dan etnis Kuki.
Kronologi Peristiwa Sadis Wanita di India Diarak Bugil dan Diperkosa Massal
Kelompok etnis Meitei, mayoritas yang menganut agama Hindu dan tinggal di wilayah Imphal dan sekitarnya, berselisih dengan kelompok etnis Kuki yang mayoritas beragama Kristen dan menetap di area perbukitan setempat.
Etnis Kuki melakukan protes terhadap tuntutan etnis Meitei yang meminta kuota untuk pekerjaan di sektor publik dan kelonggaran penerimaan di perguruan tinggi sebagai upaya afirmatif.
Selain itu, etnis Kuki juga mengkhawatirkan bahwa etnis Meitei akan mendapatkan tanah di wilayah yang saat ini menjadi tempat tinggal mereka dan etnis minoritas lainnya.
Video yang menampilkan dua wanita di India diarak bugil dari etnis Kuki menjadi viral.
Mereka dipaksa oleh massa, kebanyakan berasal dari kelompok etnis Meitei, untuk melepaskan pakaian mereka di depan umum.
Ancaman dan intimidasi dilontarkan ke arah mereka jika menolak.
Setelah itu, kedua wanita dianiaya secara fisik dan dugaan pemerkosaan massal terjadi di hadapan banyak orang di sebuah lapangan terbuka.
Meskipun insiden ini dilaporkan ke polisi sejak bulan Mei sebelumnya, penangkapan para tersangka baru dilakukan pada Kamis (20/7) setelah video kejadian itu viral di media sosial.
Tiga dari empat tersangka utama yang ditangkap oleh polisi berasal dari distrik Kangpokpi.
Mereka dihadapkan pada serangkaian dakwaan, termasuk penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Polisi menyatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan dengan sangat serius untuk memastikan keadilan bagi korban.
Selain insiden mengerikan wanita di India diarak bugil dan pemerkosaan massal, tragedi lain juga terjadi ketika adik laki-laki dari dua wanita tersebut tewas dalam upaya menyelamatkan kakaknya.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, merespons kejadian ini dengan kemarahan yang besar.
Dalam pidato pertamanya setelah peristiwa konflik antara etnis Meitei dan Kuki yang telah menyebabkan lebih dari 140 orang tewas, Modi menyatakan bahwa tak ada ampun bagi pelaku kejahatan ini.
Dia menegaskan bahwa tindakan hukum tegas akan diterapkan untuk menghukum para pelaku yang telah mencoreng nama baik bangsa India.
Kejadian ini benar-benar memalukan dan menyedihkan bagi seluruh masyarakat di India, dan menjadi peringatan bahwa tindakan kekerasan terhadap wanita tidak dapat ditoleransi.
Keputusan dari pihak berwenang untuk menuntut keadilan bagi korban dan memberlakukan hukuman yang setimpal bagi pelaku menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.
Selain itu, upaya menciptakan kedamaian antar kelompok etnis dan mencegah konflik lebih lanjut harus menjadi fokus utama untuk menghindari terulangnya tragedi serupa di masa depan.