Seorang Youtuber prank ditembak oleh seseorang yang menjadi objek pranknya.
Dunia maya dan pengadilan pun ikut memeriahkan kasus ini dengan berbagai pandangan yang berbeda.
Sebagian besar dari pendapat itu memberikan dukungan kepada sang penembak, alih-alih Youtuber yang tertembak itu.
Youtuber Prank Ditembak, Penembak Dibela Netizen
Youtuber prank ditembak itu bernama Tanner Cook asal Amerika.
Dia memiliki 56.000 subscriber yang dikenal karena sering membuat konten prank di kanal Youtube-nya yang diberi nama Cook’s Classified Goons.
Kejadian dramatis Youtuber prank ditembak ini terjadi pada bulan April 2023 di sebuah restoran di Dulles Town Center, Virginia.
Saat itu, Cook mencoba melakukan prank terhadap seorang supir ekspedisi Door Dash yang bernama Alan Colie.
Cook memutarkan suara aneh dari ponselnya dan mendekati Colie dengan tingkahnya yang menggelikan.
Namun, tindakan ini membuat Colie merasa kesal dan tidak senang.
Colie mencoba memberi peringatan kepada Cook untuk menghentikan pranknya, bahkan sudah tiga kali dilakukan, tetapi Cook sepertinya mengabaikannya.
Akhirnya, Colie merasa tidak punya pilihan lain selain menembak bagian bawah dada kiri Cook dengan pistol yang dimilikinya.
Ketika kasus ini dibawa ke pengadilan, yang mengejutkan, netizen justru memberikan dukungan kepada Colie.
Alasannya, bahwa tindakannya sudah sepadan karena Cook dianggap telah melecehkannya.
Selain itu, Colie juga memiliki izin resmi dalam menggunakan senjata sebagai alat bela diri.
Pengadilan pada akhirnya memutuskan bahwa Colie tidak bersalah, dengan pertimbangan bahwa tindakannya merupakan tindakan pembelaan diri yang sah.
Pengacara Colie, Adam Poilliard, berpendapat bahwa saat itu Colie merasa terancam oleh Cook, yang tampaknya tidak mempedulikan peringatan dan terus melakukan intimidasi.
Namun, pandangan jaksa, Eden Holmes, berbeda dengan dukungan netizen dan pembelaan pengacara Colie.
Menurutnya, Colie tidak memenuhi syarat untuk menembak Cook sebagai tindakan pembelaan diri.
Lelucon yang dilakukan oleh Cook memang aneh, tetapi tidak dapat dianggap sebagai ancaman yang serius.
“Colie memang berada dalam bahaya dan merasa diintimidasi, namun seharusnya dia tidak menggunakan respon yang berlebih dari apa yang diperlukan,” terangnya.