Dalam dunia saham, banyak istilah yang masih belum banyak dipahami masyarakat awam. Misalnya terkait beda trading dan investasi. Mereka menganggap bahwa investasi saham dan trading merupakan hal yang sama. Padahal jelas terdapat beberapa perbedaan di antara kedua istilah tersebut.
Inilah Beda Trading dan Investasi yang Harus Kamu Tahu
Sampai sekarang masih banyak yang belum memahami apa beda trading dan investasi. Beberapa masyarakat masih berfikiran keduanya merupakan hal yang sama. Untuk itu, Indotimes akan menjelaskannya seperti berikut.
1. Berdasarkan Definisi
Beda trading dan investasi yang pertama adalah seputar pengertian dari kedua istilah tersebut. Saham merupakan bukti kepemilikan atas perusahaan. Kamu juga mempunyai hak terhadap penghasilan dan kekayaan perseroan.
Artinya, pada saat kamu membeli saham, otomatis kamu adalah salah satu pemilik perusahaan tersebut. Kamu juga akan memperoleh pembagian dari hasil perusahaan tersebut.
Sementara itu, investasi saham merupakan kegiatan menanam modal pada perusahaan yang telah terdaftar di BEI atau Bursa Efek Indonesia serta memperjual belikan sahamnya. Ini merupakan jenis investasi yang bersifat pasif.
Maksudnya, kamu merupakan investor yang tidak secara langsung menjalankan usaha tersebut. Peranmu hanya sebagai seseorang yang menginvestasikan dananya untuk dikelola perusahaan.
Bagaimana dengan trading saham? Trading saham adalah aktivitas membeli maupun menjual saham. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan harga pasar yang sifatnya fluktuatif.
Trading saham memungkinkanmu lebih aktif. Kamu harus menganalisis serta memutuskan harga dan waktu terbaik ketika trading.
2. Berdasarkan Prinsip
Investor saham lebih menerapkan prinsip buy and hold pada saat menjalankan aktivitasnya. Ini karena para investor tersebut akan menanamkan modalnya untuk plan jangka panjang. Dengan begitu, para investor tersebut tidak terlalu peduli seperti apa turun atau naiknya harga saham setiap harinya.
Selain itu, jangka waktu juga tidak menentu karena menyesuaikan masing-masing investor. Di sisi lain, trader menerapkan prinsip buy and sell. Seorang trader membeli saham di harga tertentu.
Kemudian menjual sahamnya untuk jangka waktu yang singkat asalkan nilai dari saham tersebut sudah sesuai range yang diperlukan trader. Melalui trading ini, seorang trader menginginkan manfaat secara lebih tinggi daripada investor biasa.
3. Beda Trading dan Investasi Saham Berdasarkan Analisisnya
Seorang investor saham lebih menanamkan modalnya untuk rencana jangka panjang. Untuk itu, mereka menerapkan analisis fundamental. Analisis ini berkaitan dengan kinerja perusahaan, laporan keuangan, laju perkembangan saham untuk jangka waktu tertentu.
Semuanya dijadikan sebagai acuan di dalam menentukan seperti apa performa perusahaan di dalam mengelola usahanya. Analisis fundamental bermanfaat untuk meminimalisir risiko kerugian para investornya.
Di sisi lain, para trader saham cenderung menggunakan analisis teknikal. Sebuah analisis yang dapat membantu mereka ketika ingin mengetahui seperti apa pergerakan harga untuk jangka waktu pendek.
Hal ini karena trading yang dilakukan lebih sensitif pada kondisi dan sentimen pasar daripada fundamental perusahaan. Jadi, analisis harus dilakukan dengan lebih teliti serta mendetail sehingga mampu mengetahui berbagai faktor yang berpotensi mengakibatkan risiko.
4. Perbedaan Berdasarkan Risikonya
Beda trading dan investasi bisa kamu amati berdasarkan risikonya. Tentu keduanya memiliki risiko karena pada dasarnya sebuah bisnis yang kamu jalankan akan sendirinya memiliki risiko yang harus kamu waspadai.
Untuk risiko investasi saham cenderung lebih rendah dari trading saham. Karena risiko yang rendah tersebut keuntungan yang kamu dapatkan juga lebih rendah dari pada trading saham.
Para investor akan lebih selektif untuk menentukan perusahaan mana yang sekiranya menerima investasinya. Kebanyakan investor tersebut memilih perusahaan blue chip yang sudah terkenal serta terbukti fundamentalnya lebih baik.
Bagi trader, aktivitas trading menghadirkan risiko yang lebih tinggi. Mereka akan memilih jenis saham kelas tiga alias saham yang baru muncul di bursa saham. Alasannya karena harga saham pada perusahaan tersebut lebih rendah daripada perusahaan blue chip.
Meskipun begitu, potensi fluktuasinya lebih tinggi dengan menyesuaikan sentimen pasar. Jadi, para trader bisa membeli saham dengan jumlah yang besar lalu menjualnya kembali pada saat harga saham tersebut mengalami kenaikan secara signifikan.
5. Berdasarkan Strategi
Karena jangka waktunya lebih panjang, para investor saham sangat memperhatikan apa saja faktor yang bisa mempengaruhi saham. Mereka cenderung tidak terpengaruh dengan fluktuasi harga. Saham yang dibeli pun biasanya saham emiten sehat serta kualitas dan fundamentalnya kokoh.
Selain itu, nilai asetnya cenderung bertambah dan kamu bisa memperoleh keuntungan melalui pembagian dividen. Untuk trader, strategi mereka lebih kepada sentimen serta kondisi pasar daripada emiten saham.
Ketika pasar saham sedang turun, trader tidak akan memaksakan untuk masuk pasar sampai kondisi pasar kembali normal. Para trader cenderung memiliki rencana atau strategi lebih terarah serta jelas. Beberapa strategi tersebut misalnya stop loss, risk-reward ratio, dan target profit.
Sudah Paham Beda Trading dan Investasi Saham?
Seperti itulah beda trading dan investasi. Intinya, meskipun keduanya sama-sama memanfaatkan saham sebagai objeknya, namun cara penggunaannya berbeda. Jika kamu ingin memulai dengan risiko yang kecil, mulailah berinvestasi saham. Namun jika ingin risiko dan keuntungan lebih besar, maka kamu harus trading.