Pasca jatuhnya tiga bank besar di Amerika Serikat (AS), kini kabar mengkhawatirkan kembali hadir dari dunia keuangan dan perbankan.
Credit Suisse di ambang kebangkrutan ditandai dengan hilangnya lebih dari seperempat nilai sahamnya.
Credit Suisse di ambang kebangkrutan memang bukan hal yang baru diperkirakan.
Jauh sebelum tiga bank AS mengalami kolaps, jasa keuangan multinasional ini memang telah dilanda masalah panjang.
Mulai dari skandal dan laporan kurigan yang diakibatkan oleh perusahaan hedge fund yang gagal, kerugian bersih sebesar CHF 4,4 miliar ($4,7 miliar) terkait dengan insiden Archegos Capital Management.
Namun, meskipun kejadian ini merugikan, Credit Suisse menyatakan memiliki cadangan modal yang kuat dan kemampuan untuk menangani kerugian semacam itu.
Credit Suisse juga telah mengumumkan sejumlah langkah untuk memperkuat kontrol risiko dan meningkatkan kinerja keuangan.
Kini Credit Suisse di ambang kebangkrutan. Apalagi saat Saudi National Bank sebagai pemegang saham terbesar menyatakan tidak lagi menyuntikkan dana ke lembaga keuangan ini.
Credit Suisse di ambang kebangkrutan, Menyusul Silicon Valley Bank?

Jika dibandingkan dengan Februari 2021 lalu, titik terendah dari saham Credit Suisse bisa mencapai 85 persen.
Pada penutupan kemarin di bursa saham SIX, nilai sahamnya turun 30 persen dengan nilai 1,60 franc Swiss (Rp26 ribu), setelah beberapa hari sebelumnya juga telah mengalami penurunan.
Para investor tentu saja mengalami gejolak dan keraguan. Membuat Bank Sentral Swiss (SNB) segera buka suara untuk mengatasi kericuhan ini.
Pada Rabu malam waktu setempat, perwakilan SNB menyatakan, bahwa tingkat permodalan dan likuiditas Credit Suisse masih memadai.
Hanya saja ditekankan, pihak SNB akan siap menyediakan likuiditas jika diperlukan.
Sementara di lain pihak, Pimpinan Credit Suisse, Axel Lehmann, juga telah menyatakan sikap
Dia mengatakan, bahwa lembaga mereka telah melakukan sesuatu untuk menghindari resiko keuangan yang terjadi.
Lehmann juga mengungkapkan bahwa lembaga keuangan mereka akan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah Swiss. Meminta banyak pihak untuk tidak bertindak panik berlebihan.
Kabar Credit Suisse di ambang kebangkrutan, tentu juga tak lepas dari kebangkrutan Bank Silicon Valley pada Jumat lalu.
Hal tersebut mengguncang banyak investor yang khawatir, jika kehancuran dunia perbankan akan menular ke perbankan lain.