Posisi Amerika Serikat yang memegang hegemoni dunia kini mulai terancam. Fenomena gerakan dedolarisasi menggema, terlebih lagi setelah beberapa negara tidak lagi patuh terhadap AS.
Negara-negara di dunia berpikir untuk mengurangi penggunaan mata uang dolar AS untuk perdagangan, khususnya di bidang ekonomi.
Fenomena Gerakan Dedolarisasi Kian Meluas
Adanya fenomena gerakan dedolarisasi kian tak terbendung setelah aliansi dagang BRICS muai mengurangi penggunaan dolar AS.
Negara-negara dari BRICS, yaitu China dan Rusia sebagai rival Washington, sedangkan sisanya dari negara Brazil, India dan Afrika Selatan.
Sebuah laporan mengindikasikan bahwa akan ada uang baru dari aliansi ini yang akan mengamankan emas dan komiditas lainnya.
Keinginan untuk menggunakan mata uang selain dolar AS di BRICS ada sejak tahun 2009. Tujuannya untuk menambah pengaruh di ekonomi dunia.
Adanya sanksi Barat kepada Rusia pasca serangan ke Ukraina membuat Moskow mencetuskan kembali ide tersebut.
Tepatnya pada akhir Maret, Vladimir Putin mengadopsi kebijakan luar negeri baru. Kabar tersebut muncul setelah Presiden China berkunjung ke Moskow untuk memperkuat kemitraan, Maret lalu.
Selain BRICS, ternyata negara Arab Saudi telah mengurangi ketergantungan dolar AS di tahun 2022. Kala itu, Riyadh terlibat pembicaraan aktif dengan China.
Tujuannya yaitu menggunakan mata uang Yuan untuk membeli minyak.
5 Calon Mata Uang Pengganti Dolar AS
Beberapa mata uang dunia yang berpotensi menggantikan dollar, yaitu:
Yuan
Diketahui Beijing merupakan eksportir terbesar di dunia, sehingga Yuan berpeluang besar menjadi mata uang pengganti dolar AS.
Euro
Mata uang Euro telah digunakan lebih dari 20 negara besar di Eropa, meskipun tidak semua anggota Uni Eropa menggunakannya.
Mata uang BRICS
Sedangkan negara yang tergabung dalam BRICS telah bersiap meninggalkan dolar AS dan Euro untuk perdagangan antarnegara.
Aliansi tersebut sedang menciptakan alat pembayaran baru. Tercatat, BRICS pemilik PDB terbesar di dunia.
Rupee India
India telah mengeluarkan kebijakan baru untuk peningkatan penggunaan Rupee sejak April 2023.
Bahkan kerjasama India dan Malaysia dalam perdagangan akan menggunakan mata uang masing-masing.
Mata uang lokal Asean
Negara-negara Asean juga merencanakan dedolarisasi dengan menekan LCT. Caranya dengan mendorong mata uang lokal pada pasar global.
Kembali maraknya fenomena gerakan dedolarisasi membuat mata uang AS semakin kehilangan kekuatannya.