Industri otomotif Amerika Serikat kembali dihantam badai pemutusan hubungan kerja. PHK General Motors menambah daftar panjang gelombang pengurangan pekerja.
General Motors Co memutuskan memberhentikan ratusan pekerja kontrak paruh waktu di pusat teknik pinggiran kota Detroit.
Pada awal bulan April pihak GM menyatakan sekitar 5.000 pekerja bergaji telah memilih keluar dari perusahaan.
Hal tersebut membawa perusahaan lebih dekat ke target pemotongan biaya sebesar 2 miliar US dollar.
Tujuan PHK General Motors
Rencana PHK General Motors awalnya direncanakan sejak awal Januari 2023. Namun, setelah melewati masa perundingan, pemutusan hubungan kerja resmi dilakukan pekan ini.
Arden Hoffman selaku Chief People Officer menjelaskan pemangkasan dilakukan untuk menghemat anggaran perusahaan selama dua tahun ke depan.
Pengumuman pemutusan hubungan kerja tersebut dikirim melalui email kepada para staf. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penghematan anggaran akan dialokasikan ke anggaran overhead di semua produk.
Dilansir dari Routers, keputusan tersebut akan mampu menyeimbangkan bisnis perusahaan di tengah gejolak eknomoni global.
Selain itu, perang harga juga berpotensi menghantam industri otomotif. Sehingga mengakibatkan krisis rantai pasokan serta kenaikan suku bunga.
Laba yang Diperoleh General Motors
Akhir tahun lalu, GM Motors hanya bisa meraup keuntungan bersih sebesar 9,9 miliar dolar AS.
Angka tersebut mengalami penurunan dari target pendapatan tahun 2021. Saat itu laba GM sukses mengalami pertumbuhan sekitar 10 miliar dolar AS.
Setelah memutuskan melakukan PHK kepada ratusan pekerja, produsen mobil berbasis di Detroit tersebut berencana merakit 400 ribu unit kendaraan listrik.
Perakitan kendaraan dilaksanakan di Amerika Utara hingga paruh pertama tahun 2024. Adanya PHK telah membuat nilai saham GM menurun 1,45 persen di Wall Street.
GM Motors mengklaim telah mencatat rekor penjualan baru sebesar 50 miliar dollar AS di 2025.
Hal tersebut dapat mengembalikan kerugian atas penjualan tahun-tahun sebelumnya. Langkah PHK ini dianggap sebagai opsi tepat untuk mengatasi masalah dengan urgensi lebih besar.
Selain itu, GM motors juga menyatakan bahwa telah terjadi perubahan budaya mendasar untuk mendorong kinerja dan akuntabilitas.
PHK General Motors menambah daftar panjang gelombang dampak dari krisis secara global. Walaupun GM telah membukukan laba kuartal pertama lebih baik dari minggu lalu.