Banyak yang penasaran apa arti kata clingy dalam hubungan. Lalu apa pula ciri-ciri seseorang bersikap clingy dan bagaimana cara mengatasinya?
Di media sosial beredar banyak kata-kata gaul dan populer, salah satunya adalah clingy. Banyak yang mengaitkannya dengan kata manja.
Termasuk dalam hubungan romantis, clingy dianggap sebagai sifat terlalu lengket dengan pasangan.
Namun, benarkah clingy adalah manja? Mari simak penjelasan arti kata clingy dalam hubungan, sekaligus mengetahui ciri-cirinya pada seseorang.
Arti Kata Clingy Secara Umum
Anda tidak bisa mengenal arti kata clingy dalam hubungan sebelum memahami apa artinya secara etimologis.
Menurut dictionary.com, clingy berarti sikap terlalu dekat dengan seseorang. Baik kepada pasangan, sahabat, atau orang tua.
Clingy sendiri termasuk kata sifat dan dapat disinonimkan dengan kata adhesive, tenacious, adherent, viscid, dan pitchy ( Merriam-Webster Dictionary)
Orang dengan sikap clingy sangat terikat secara emosional dengan seseorang dan berharap orang tersebut selalu melindunginya.
Sikap dekat atau manja secara wajar tentu menyenangkan. Memiliki seseorang yang dapat mendukung kita pastinya sangat membantu.
Tetapi seseorang dengan sifat clingy akan bersikap berlebihan dan cenderung memunculkan sikap toxic relationship.
Tanpa dukungan dan bantuan orang terdekatnya, dia tidak dapat melakukan apapun.
Mereka akan sedih, putus asa, limbung dan tidak tahu arah. Sehingga seringkali malah merepotkan orang lain di sekitarnya.
Bukan berarti mereka memang tidak sanggup, hanya saja kepribadian yang sangat bergantung pada orang lain membuatnya berpikir bahwa dia lemah.
Karenanya orang dengan sifat ini akan memastikan orang terdekatnya selalu ada dan bersedia mendukungnya. Apa pun yang terjadi.
Arti Kata Clingy dalam Hubungan
Nah, arti kata clingy dalam hubungan ternyata tidak terlalu jauh berbeda. Seseorang dengan sifat ini akan sangat tergantung pada kekasihnya.
Bukan sekadar manja, pasangan yang clingy bahkan cenderung bersikap posesif dan cemburu.
Mereka cenderung ‘menjaga’ pasangannya agar selalu ada untuknya, dan menjadikannya prioritas. Hal ini lambat laun akan mengekang kebebasan dan hak asasi pasangan.
Tidak heran seseorang yang clingy cenderung tidak disukai orang-orang terdekat pasangannya. Bisa jadi sahabat, saudara, atau bahkan keluarganya.
Menurut urbandictionary.com, clingy adalah sifat tergantung, lengket, obsesif, dan posesif seseorang terhadap pasangannya sehingga mengganggu hubungan.
Arti kata clingy dalam hubungan romantis maupun secara umum, keduanya bermakna negatif.
Ciri-ciri Clingy
Setelah memahami arti kata clingy dalam hubungan secara umum, berikutnya adalah mengetahui ciri-ciri seseorang yang memiliki sifat tersebut.
Berikut ini adalah ciri-ciri clingy yang terjadi dalam hubungan romantis.
Bereaksi Berlebihan
Arti kata clingy dalam hubungan lebih dari manja, dan sikapnya tercermin dalam reaksinya yang berlebihan.
Saat pasangan harus jauh dalam waktu lama dan tidak bisa membantu, orang clingy akan sedih, down, bahkan marah berlebihan.
Sikap ini dapat merambat pada merajuk atau mengancam ingin putus hubungan.
Menguntit Sosial Media
Melihat arti kata clingy dalam hubungan yang lebih menuju ke sikap posesif, tidak heran jika menguntit sosial media termasuk cirinya.
Seseorang yang clingy tidak segan membuka-buka halaman, bahkan pesan pribadi di akun media sosial pasangannya.
Tindakan ini termasuk memeriksa status, membalas, atau menghapus pesan pribadi dari teman dan follower.
Orang dengan sifat clingy juga tidak segan menghubungi follower pasangannya yang dia tidak sukai.
Selalu Menelepon atau Mengirimkan Pesan
Ditelepon dan dikirimi pesan manis oleh pasangan tentu hal yang romantis. Tetapi lain hal jika telepon dan pesan datang beruntun tanpa henti.
Masalahnya, pesan dan telepon dari orang yang clingy bukan pesan romantis atau darurat. Melainkan pesan meminta perhatian.
Mereka akan menghubungi saat pasangannya di kantor, di sela tugas luar kota, saat berkumpul dengan orang lain, dll.
Seseorang yang clingy bisa mengirimkan pesan atau menghubungi pasangan tanpa kenal waktu. Selagi dia menginginkan pasangannya ada untuknya.
Seringkali bahkan mereka tidak menghiraukan penolakan atau larangan. Hal ini selain membuat pasangan kesal, juga malu kepada orang di sekitarnya.
Tidak Menyukai Teman Pasangan
Seyogyanya teman pasangan adalah teman kita juga. Tetapi pada mereka yang bersifat clingy, bisa jadi teman pasangan adalah musuh.
Mereka bisa saja tidak menyukai teman yang menurutnya terlalu dekat, menyita perhatian dan waktu pasangannya.
Kerap kali menunjukkan rasa kesal saat pasangan bersama teman-temannya, sehingga berujung pada pertengkaran.
Ditambah lagi, orang yang clingy tidak mudah percaya pada orang lain.
Datang ke Kantor Secara Tiba-tiba
Pernahkah melihat rekan sejawat kita tiba-tiba didatangi pasangannya di kantor? Bukan untuk memberikan kejutan manis, tetapi lebih pada menyelidiki diam-diam perilakunya di tempat kerja.
Sekilas hal ini terlihat wajar untuk mereka yang sedang terlibat hubungan, padahal sebenarnya sikap ini tidak sehat.
Selain menunjukkan sikap posesif, juga menampakkan bahwa tidak ada kepercayaan di antara mereka berdua.
Mendatangi kantor pasangan juga kerap dilakukan orang clingy untuk menarik perhatian pasangannya. Agar pasangannya memberikan lebih banyak tanda cinta padanya.
Cemburu Buta
Jika cemburu adalah tanda cinta, maka clingy bisa ditandai dengan cemburu buta.
Orang yang clingy tidak ingin kehilangan perhatian dari pasangannya dan selalu ingin menjadi prioritas. Sehingga mendorong rasa cemburu buta.
Pastinya hal ini dapat merusak hubungan romantis yang selama ini dijalani.
Menginvansi Ponsel Pasangan
Bukan hanya mengutak-atik media sosial, orang yang clingy juga kerap menginvansi ponsel pasangannya.
Termasuk membongkar kontak yang tersimpan, pesan, email, dan daftar telepon.
Cara Mengatasi Pasangan Clingy
Melihat bahwa arti kata clingy dalam hubungan lebih menjurus pada sifat negatif, tak heran pasangan orang yang clingy akan menjadi tidak nyaman.
Lebih jauh, sifat clingy juga dapat mengancam status hubungan romantis. Seseorang yang memiliki sifat clingy akan sulit mendapatkan pasangan yang mampu menghadapinya dalam jangka panjang.
Lantas, bagaimana mengatasi hal tersebut? Apalagi sifat clingy bisa dikatakan merupakan kepribadian yang melekat pada diri seseorang.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah bicara baik-baik. Usahakan si dia dapat mengerti bahwa tindakannya telah melampaui batas dan mengganggu.
Jika tidak berhasil, mungkin dapat meminta bantuan orang yang disegani si dia untuk memberikan pengertian. Bisa dari keluarga atau sahabatnya.
Namun sebenarnya, keputusan untuk mengubah sikap dan menyadari tindakan tersebut harus datang dari kemauannya sendiri.
Jika tidak bisa mengubahnya secara mandiri, dapat mencari bantuan psikolog. Terapi perilaku dan asistensi umumnya dapat membantu penyandang sifat clingy untuk lebih mandiri dan rasional.
Semakin cepat diatasi,maka semakin besar pula kemungkinan sifat tersebut dikurangi atau dihilangkan dari kepribadiannya.
Nah, kini sudah jelas bukan arti kata clingy dalam hubungan? Termasuk ciri-ciri serta cara untuk mengatasinya.
Tidak perlu khawatir, karena pada dasarnya setiap orang dapat berubah menjadi lebih baik. Termasuk menghilangkan sifat-sifat negatif seperti clingy.
Demikian penjelasan mengenai sifat clingy dalam hubungan. Semoga dapat memberi informasikan dan membantu Anda.