Banyak orangtua yang menjadi kurang sabar dan langsung memarahi saja saat anak sedang tantrum.
Padahal tidak boleh demikian, cara mengatasi anak tantrum harus ditangani dengan baik sesuai dengan penyebabnya.
Tantrum merupakan ledakan emosi yang dialami oleh seorang anak yang mempunyai masalah emosional.
Biasanya hal ini terjadi saat anak merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman namun tidak mampu mengungkapkan.
Akibatnya anak menjadi frustasi dan menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan.
Jenis-Jenis Tantrum Pada Anak
Agar dapat menerapkan cara mengatasi anak tantrum dengan tepat, orangtua harus tahu jenis tantrum yang sedang dialami buah hatinya.
Pada umumnya, anak ketika tantrum akan menangis kencang, mengamuk, bahkan melempar benda.
Disinilah kesabaran orang tua diuji agar tidak cepat marah dan putus asa. Simak berbagai jenis tantrum pada anak agar dapat memilih cara yang tepat.
Manipulation Temper Tantrum
Yang pertama manipulation temper tantrum. Jenis tantrum ini terlihat saat anak sedang berusaha menarik perhatian orang tua dan orang sekitarnya.
Dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang sedang diinginkan, sehingga anak menangis, berteriak, dan memukul seperti pada tantrum yang lain.
Misalnya saat anak meminta mainan saat mainannya sudah habis atau orangtua sedang tidak membawa uang yang cukup.
Ketika permintaannya ditolak, tanpa peduli apapun alasannya, anak akan mengamuk dan baru berhenti saat permintaannya dikabulkan.
Frustration Temper Tantrum
Kemudian yang kedua adalah jenis tantrum yang pemicunya adalah faktor frustasi yang diakibatkan kurangnya kemampuan anak mengungkapkan keinginannya kepada orangtua.
Sehingga ia akan menangis dan berteriak dengan tujuan keinginannya akan dipahami oleh orang dewasa.
Rasa frustrasi ini biasanya terjadi ketika anak merasa lelah, sakit, lapar atau haus, namun tidak diketahui orang dewasa di sekitarnya.
Sehingga ia mencoba mengekspresikan berbagai hal yang dirasakannya tersebut dengan kemampuan yang dimiliki.
Destructive Tantrum
Destructive tantrum ini biasanya terjadi ketika perilaku si kecil mulai lepas kendali lalu mulai merusak benda di sekitarnya tanpa sadar.
Biasanya juga dibarengi dengan perilaku berteriak, menangis atau memukul siapapun yang berada di dekatnya.
Bahkan parahnya lagi terkadang melempar benda yang ada di sekitarnya secara membabi buta.
Perilaku ini timbul karena keinginan yang tidak dikabulkan oleh orangtuanya, misalnya saat ingin membeli mainan atau es krim.
Karena merasa marah sehingga mengekspresikan diri dengan cara yang cenderung destruktif, dengan melemparkan benda yang ada disekitarnya.
Self-damaging Tantrum
Kemudian yang terakhir adalah self-damaging tantrum yaitu anak melakukan hal yang berbahaya untuk dirinya sendiri sebagai pelampiasan emosi.
Anak menjadi kehilangan kendali sampai melakukan hal-hal yang mempunyai risiko menyakiti diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu agar terhindar dari bahaya, menurut laman You are Mom orangtua seharusnya tidak sampai hilang kendali.
Memeluk anak dapat mencegahnya dari hal yang membahayakan, sambil berbicara lembut agar menjadi lebih tenang.
Penyebab Tantrum pada Anak
Sebelum mencoba menerapkan cara mengatasi anak tantrum ada baiknya orang tua memahami penyebab anak mengalami tantrum.
Biasanya tantrum pada anak diakibatkan beberapa hal dibawah ini:
- Akibat masalah yang terjadi dalam keluarga sehingga anak kurang mendapatkan perhatian. Padahal anak membutuhkan kasih sayang lebih.
- Ketika orangtua mengalami masalah dalam hubungan pernikahan dan gangguan emosional membuat anak tantrum karena meniru amarah yang ditunjukkan orang tua.
- Gangguan bermain, tidak pandai bergaul, atau cenderung dikucilkan oleh teman sepermainan.
- Mengalami persaingan dengan saudara, misalnya kerap dibanding-bandingkan.
- Mengalami masalah dengan keterlambatan berbicara sehingga sulit berkomunikasi karena susah dimengerti, lingkungan pun akan menangkap dengan maksud yang berbeda.
- Menderita penyakit yang mengakibatkan mereka merengek kesakitan dalam waktu tertentu.
- Karena anak merasa lapar, bosan, atau lelah namun tidak dapat mengungkapkannya
- Mempunyai temperamental negatif yang membuat anak keras kepala, kaku, sulit menerima masukan atau penolakan, dan selalu berprasangka negatif.
Cara Mengatasi Anak Tantrum Ketika Sedang Makan
Ketika anak mendadak tantrum saat sedang makan maka dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:
Bebaskan memilih makanan
Seringkali anak bukan tidak menyukai menunya, namun ia hanya ingin memilih makanan tanpa disuruh.
Cara mengatasi anak tantrum ini, orangtua dapat bertanya menu apa yang diinginkan, berikan ruang agar anak dapat mengungkapkan keinginannya.
Hindarkan dari kelelahan sebelum makan
Ketika anak selesai bermain biasanya akan merasa lelah karena fokus dengan mainannya.
Sehingga ia merasa mengantuk dan kehilangan selera makan, oleh sebab itu hindarkan anak dari kelelahan sebelum makan.
Terkadang tidur terlalu malam, pola tidur salah, atau habis bepergian jauh, selera makannya akan kalah oleh lelah.
Pahami pola marah anak
Ketika anak lapar namun makanan tidak segera siap dan tetap merasa lapar meskipun diberi makanan ringan juga menjadi penyebab tantrum.
Sehingga orang tua harus memahami pola amarah anak, agar mulai dapat menemukan cara mengatasi anak tantrum yang tepat untuk berkomunikasi.
Hindarkan suasana makan anak yang membosankan
Pada sebagian anak ada yang merasa bosan ketika makan pada suatu tempat, terutama yang hiperaktif atau berkebutuhan khusus.
Anda dapat mengantisipasinya dengan menyuapi diatas mainan atau sembari melihat ikan dan sebagainya agar anak tidak bosan.
Cara Mengatasi Anak Tantrum di Tempat Umum
Kadang-kadang ada juga anak yang tantrum di tempat umum sehingga membuat orang tua resah dan salah tingkah. Anda dapat mempelajari beberapa hal cara mengatasi anak tantrum dibawah ini untuk mengatasinya.
Bawa anak ke tempat yang sepi
Cara mengatasi anak tantrum ini Anda dapat membawa anak ke tempat yang lebih sepi dan meninggalkan keramaian agar dapat mengatur anak.
Dengan tujuan dapat menghindari pandangan yang kurang menyenangkan saat berusaha mengatasi tantrum yang terjadi.
Setelah di tempat yang sepi bujuk anak dengan memberikan pengertian bahwa ia harus tenang agar tidak mengganggu orang lain dan tanyakan hal apa yang diinginkan.
Alihkan perhatian
Cara mengatasi anak tantrum selanjutnya saat sudah di tempat yang tidak ramai adalah mengalihkan perhatiannya ke tempat lain.
Anda dapat memperlihatkan sesuatu yang menyenangkan atau yang mungkin mereka sukai sehingga lupa dengan penyebab tantrumnya.
Menunggu anak sampai tenang
Biarkan amarah yang sedang bergejolak sampai mereda dan ajaklah bicara dengan baik.
Secara perlahan, Anda dapat mengajarkan kepada anak kalau cara melampiaskan emosi tidak harus berteriak. Namun, bisa dengan menunjuk barang yang diinginkan.
Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak Ketika Akan Tidur
Ketika anak tiba-tiba tantrum saat tidur, maka Anda dapat mengatasinya dengan berbagai cara berikut ini.
Hindari menjadikan tidur sebagai hukuman
Ketika memberikan instruksi, hindari mengatakan “kalau mainan masih berantakan tidak dibereskan, kamu harus tidur sekarang”.
Sebaiknya orang tua dapat mengarahkan bahwa tidur adalah sebuah kebutuhan bukan kewajiban bagi anak.
Mengajak anak tidur secara perlahan
Alangkah baiknya kalau orang tua mengajak anak dengan perlahan sambil bermain di kasur lalu berbaring.
Ajaklah untuk berpelukan bersama atau aktivitas lain agar lebih dekat dengan bantal sampai merasa nyaman dan tertidur.
Demikianlah beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai cara mengatasi anak tantrum dengan tepat. Semoga bermanfaat!