Menggunakan paylater terkadang seperti pisau bermata dua, karena berisiko terlilit utang. Padahal jika tahu cara pengelola paylater dengan benar, hasilnya bisa cuan, loh.
Kebanyakan generasi milenial menggunakan fasilitas ini untuk berbelanja atau konsumsi. Padahal jika tidak disiplin membayar cicilan, ujungnya terlilit utang.
Nah, ada cara mengelola paylater dengan benar agar bisa menghasilkan penghasilan yang lumayan.
Bahkan ada tambahan bonus atau diskon dari vendor yang bisa dimanfaatkan secara produktif pula.
Simak artikel ini sampai habis, ya. Agar kamu dapat mengubah pengeluaranmu menjadi pemasukan dan meningkatkan taraf keuanganmu.
Apa Itu Paylater dan Kelebihannya?
Sebelum membahas cara menggunakan paylater secara produktif, mari mengenal sistem pembayaran ini lebih dekat.
Paylater adalah sebuah sistem pembayaran yang ditunda. Artinya kamu bisa membeli sesuatu tanpa harus membayar langsung.
Nah, sebagai gantinya kamu harus mencicil sejumlah pembelianmu ditambah bunga setiap bulannya.
Sebenarnya sistem ini hampir sama dengan utang lainnya. Misalnya leasing, credit card, dll. bedanya, paylater memiliki beberapa kelebihan.
Pertama, mudah dalam pengajuan aplikasi. Kamu hanya butuh mengisi formulir secara online dan menyiapkan KTP.
Apalagi jika transaksimu di aplikasi fintech tersebut sudah berkali-kali, akan lebih mudah mendapatkan persetujuan paylater.
Kedua, proses pencairan dananya juga cepat. Bahkan ada yang kurang dari 24 jam, dan kamu bisa langsung check out barang yang diinginkan.
Ketiga, hampir semua barang dan jasa dapat menggunakan sistem pembayaran ini. Misalnya tiket pesawat, booking hotel, bahkan membeli barang harian.
Paylater juga terintegrasi dengan banyak sektor ekonomi berbasis konsumen tinggi. Misalnya pendidikan, traveling, dll.
Keempat, penyedianya banyak. Sebut saja Gopay, Dana, Ovo, ShopeePay, Traveloka Paylater, dll. Hampir semua marketplace dan aplikasi fintech memiliki paylater sebagai opsi pembayaran.
Kelima, kamu bisa mengatur sendiri limit pinjamanmu. Proses menaikkan limit juga mudah dan tidak memerlukan syarat berbelit.
Ini sebenarnya memudahkan, karena kamu bisa mengukur sendiri kemampuan membayar.
Namun jika tidak bijak dalam cara mengelola paylater, pengaturan limit bisa menjebakmu.
Apalagi jika kamu merasa sudah sanggup membayar atau tergoda berbelanja lebih banyak.
Jika menaikkan limit tanpa pertimbangan matang, kamu bisa terjebak karena kesulitan membayar cicilan.
5 Cara Mengelola Paylater Agar Lebih Cuan
Nah, justru karena pengajuan yang mudah dan banyak pilihan vendor tadi, sebagian orang jadi terlena. Mereka menggunakan paylater untuk keperluan konsumtif.
Padahal, sistem peminjaman ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih produktif, loh. Nah, simak yuk cara mengelola paylater agar lebih cuan.
Bayar Cicilan Tepat Waktu
Ini adalah tips penting agar tidak tersedot pusaran utang dan bunga yang membengkak. Usahakan jangan terlambat membayar cicilan.
Setelah menerima gaji, langsung bayarkan cicilan paylater beserta bunganya. Walaupun masih ada tenggang waktu, jangan tergoda menggunakan dana tersebut untuk keperluan lainnya.
Kebiasaan menunda bisa membuatmu terlambat membayar. Akibatnya bunga akan bertambah dan bisa membengkak seiring waktu.
Kebiasaan membayar cicilan tepat waktu juga membuat track record kamu bagus. Akhirnya kamu bisa mendapatkan kesempatan lebih, seperti kenaikan limit atau bonus lainnya.
Manfaatkan setiap diskon dan kemudahan lainnya untuk mengoptimalkan paylater-mu. Jika diskon jauh lebih besar daripada membayar tunai, kamu akan mendapat selisih harga yang lumayan.
Tetapi ingat, gunakan kesempatan tersebut dengan bijak. Pertimbangkan dulu kemampuanmu membayar kelak.
Pertimbangkan pula kondisi tidak terduga, seperti pembayaran gaji yang terlambat, jaringan drop, biaya tidak terduga yang mendadak, dll.
Gunakan Untuk Usaha Produktif
Sebaiknya gunakan paylater untuk usaha produktif. Misalnya kamu biasa check out barang pribadi di marketplace, kenapa tidak mencoba menjadi reseller saja?
Kamu bisa melakukan pembayaran kepada agen menggunakan paylater. Sementara barangnya dijual dan mendapatkan laba, kamu tinggal membayar cicilannya di akhir bulan.
Dengan cara mengelola paylater seperti ini kamu akan mendapatkan keuntungan, dan tidak perlu mengeluarkan dana pribadi sebagai modal.
Tips pentingnya adalah perhitungan yang cermat. Tentu kamu harus memperkirakan harga jual yang pas agar laba usahamu lebih besar daripada cicilan pokok dan bunga paylater.
Pertimbangkan pula kemungkinan barang tidak terjual, sehingga kamu harus menyediakan modal cadangan.
Tips lainnya, jangan menjual produk yang dibeli menggunakan paylater secara kredit. Hal ini untuk mengurangi risiko tidak bisa mencicil paylater dan berujung pada membengkaknya tagihan.
Jika kamu ingin memberikan opsi cicilan pada konsumen, pastikan hanya untuk produk yang dibeli secara tunai.
Pastikan Memberikan Hasil
Jika kamu menggunakan paylater untuk bepergian, misalnya, pastikan ada hasil yang profitable dari perjalanan tersebut.
Misalnya kamu bisa membeli beberapa barang unik dan dijual kembali. Atau menggunakan momen jalan-jalan untuk membuat konten dan review.
Kamu juga bisa membuka jasa penitipan barang unik di tempat yang kamu kunjungi. Tinggal belikan benda-benda yang dipesan teman-teman dan kenakan biaya jastip.
Setelah mereka membayar, kamu bisa melunasi cicilan paylater dan masih memiliki laba untuk pemasukan tambahan.
Catat Arus Kas Dengan Rapi
Nah, yang satu ini adalah tips penting dalam cara mengelola paylater tetapi sering diabaikan.
Pencatatan arus kas yang rapi akan sangat membantumu untuk melihat performa pinjamanmu.
Pisahkan antara catatan arus pendapatan pribadi dengan catatan pendapatan sampinganmu dari paylater. Sehingga kamu tahu betul apakah pemanfaatan fasilitas ini sudah maksimal atau belum.
Paylatermu sebaiknya memiliki buku kas tersendiri, apalagi jika menggunakan beberapa paylater sekaligus. Akan lebih baik jika menggunakan aplikasi pencatat keuangan.
Catat berapa jumlah pinjaman, untuk apa penggunaannya, kapan jatuh temponya, berapa pendapatan yang didapat, dan berapa cicilannya.
Pencatatan arus kas dan keuangan yang baik juga akan sangat membantu saat kamu butuh dana mendesak.
Jika keuanganmu sehat, tentu tidak perlu terlalu sering menggunakan paylater, bukan? Kamu juga punya dana cadangan jika suatu saat harus mengcover cicilan paylater karena kondisi darurat.
Atur Mindset Dengan Baik
Paylater sejatinya hanya dipakai untuk dua keperluan, yaitu produktif dan mendesak.
Artinya, jangan menggunakannya di luar kedua kondisi tersebut, seperti:
- Membeli barang branded
- Mentraktir teman
- Sekadar liburan atau jalan-jalan
- Membeli barang secara random karena tergoda diskon.
Gunakan paylater hanya untuk:
- Kondisi terdesak dan tidak ada jalan keluar yang lebih baik.
- Perjalanan dinas yang akan di-reimburse oleh kantor.
- Perjalanan yang juga digunakan untuk usaha produktif.
- Membayar biaya rumah sakit yang tidak tertutupi BPJS atau tunjangan kantor. Ada beberapa paylater yang memungkinkan untuk hal ini.
Nah, dengan mindset yang benar kamu juga akan lebih hati-hati dalam memanfaatkan fasilitas paylater. Termasuk potongan harga, cashback, serta keringanan pembayaran lainnya.
Itu dia lima cara mengelola paylater untuk keperluan produktif, agar bisa menghasilkan cuan. Karena sejatinya paylater sama seperti jenis pinjaman lain, akan lebih bermanfaat jika dapat memberi feedback.
Kamu sendiri bagaimana? Sudah melakukan cara mengelola paylater seperti di atas? Semoga tips tersebut bermanfaat, ya.