Ternyata ada daerah bumi yang gelap terus-menerus hampir sepanjang hari dan tahun.
Lumrahnya, setiap hari akan ada daerah bumi yang gelap dan terang atau mengalami malam dan siang secara bergantian.
Tahukan Anda daerah mana sajakah itu dan apa penyebabnya?
Penyebab Adanya Daerah Bumi yang Gelap
Adanya daerah bumi yang gelap ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
Gerak Rotasi Bumi
Gerak rotasi atau perputaran bumi pada porosnya merupakan hal yang paling umum menyebabkan adanya daerah bumi yang gelap.
Daerah bumi yang gelap memiliki arti bahwa daerah tersebut tengah berada pada posisi membelakangi matahari sehingga mengalami waktu malam.
Seiring perputaran bumi pada porosnya, posisi daerah itu nantinya akan berubah menghadap matahari sehingga menjadi terang dan mengalami waktu siang.
Gerak rotasi ini merupakan penyebab rutin adanya daerah bumi yang gelap dan terang setiap harinya.
Gerhana Matahari
Anda tentunya masih ingat bahwa selain berputar pada porosnya, bumi juga berputar mengelilingi matahari.
Gerak bumi mengelilingi matahari ini disebut dengan istilah revolusi.
Akibat revolusi bumi tersebut, ada kalanya posisi matahari, bulan, dan bumi akan berada dalam satu garis lurus.
Akibatnya, akan ada daerah bumi yang gelap meski tengah mengalami siang hari karena cahaya matahari yang mencapainya terhalang bayangan bulan.
Peristiwa ini dikenal dengan sebutan gerhana matahari.
Daerah bayangan bumi dan bulan yang gelap dinamakan umbra atau bayangan inti, sedang daerah bayangan sekitarnya disebut penumbra.
Adanya daerah bumi yang gelap akibat peristiwa gerhana ini umumnya bersifat insidentil dan hanya terjadi selama beberapa waktu saja.
Faktor Geografis
Letak geografis suatu daerah juga merupakan salah satu faktor yang memungkinkannya memperoleh akses sinar matahari yang mencukupi atau tidak.
Wilayah kutub atau dataran rendah yang dikelilingi pegunungan tinggi umumnya akan memperoleh cahaya matahari dengan intensitas yang relatif lebih rendah.
Mengingat posisi geografis suatu daerah bersifat konstan, maka hal ini akan mempengaruhi konsistensi tingkat kecukupan cahaya yang diperolehnya.
Faktor geografis ini bisa disebut sebagai alasan utama adanya daerah bumi yang gelap secara konstan, hampir sepanjang hari dan tahun.
Daerah Bumi yang Gelap Hampir Sepanjang Hari dan Tahun
Beberapa daerah bumi yang gelap terus-menerus karena berada pada posisi geografis tertentu yang mengakibatkan kondisi tersebut antara lain:
Rjukan, Norwegia
Rjukan adalah sebuah kota klasik yang terletak di lembah Gunung Gaustatoppen, Norwegia. Nama kota ini berasal dari air terjun yang terletak di sebelah baratnya.
Lokasi kota Rjukan yang dikelilingi oleh puncak pegunungan tinggi ini membuatnya sulit terjangkau sinar matahari.
Hal ini terutama terjadi saat musim dingin (September-Maret).
Konon, warga kota tersebut dahulu harus rela naik kereta gantung menuju ke puncak gunung demi bisa menikmati hangatnya sinar matahari.
Kondisi kegelapan di Rjukan ini mulai berubah sejak dipasangnya tiga buah cermin besar di lereng gunung pada 2013 lalu.
Cermin berukuran sekitar 17 meter itu diletakkan pada ketinggian 450 meter di atas kota dan dikendalikan dengan komputer untuk mengikuti pergerakan matahari.
Berkat cermin tersebut, setidaknya daerah alun-alun dan pusat Kota Rjukan kini tidak lagi selalu diselimuti kegelapan konstan.
Konon, ide pemasangan cermin ini sebetulnya telah direncanakan oleh pendiri kota Rjukan, Sam Eyde, sejak 1913.
Sayangnya, ide itu terkendala masalah kesiapan teknologi dan biaya.
Utqiagvik (Barrow), Alaska
Utqiagvik merupakan ibukota North Slope Borough, negara bagian Alaska.
Kota yang dahulu bernama Barrow ini terletak di kawasan lingkar utara Arktik, Alaska Utara.
Layaknya kota-kota di kawasan tersebut, Utqiagvik kerap mengalami kegelapan tanpa cahaya matahari.
Kondisi yang dinamakan malam kutub (polar night) ini biasanya berlangsung selama 65 hari.
Penyebab polar night ini adalah kemiringan poros bumi yang mengakibatkan matahari tidak tampak di cakrawala kawasan itu selama periode tertentu.
Selama periode polar night, suasana siang hari di Utqiagvik akan terasa seperti senja sesaat atau dikenal dengan istilah civil twilight.
Uniknya, setelah periode malam kutub berlalu, Utqiagvik akan mengalami siang hari yang panjang karena matahari tidak akan terbenam selama berbulan-bulan
Beberapa destinasi wisata menarik di daerah ini antara lain:
- Pantai Barrow Beach
- Taman Inuit Heritage Center
- Tundra Tours Inc (area bersejarah bagi pejalan kaki)
- Monumen dan patung bersejarah Will Rogers and Wiley Post Monument
- Emaiksoun Lake
Dikson, Rusia
Dikson adalah sebuah kota pelabuhan yang terletak di pantai Samudra Arktik.
Kota ini merupakan kawasan pemukiman paling utara dari Rusia dan kerap dijuluki Tepi Bumi. Wilayah ini hanya bisa dicapai lewat jalur udara.
Pengunjung yang ingin masuk ke sana harus mempunyai izin khusus karena Dikson terhitung sebagai kawasan perbatasan negara.
Sama seperti Utqiagvik, Dikson juga kerap mengalami polar night (antara Desember dan Januari).
Selebihnya kota ini juga selalu diselimuti musim dingin selama 10 bulan lebih.
Dikson tercatat hanya memperoleh cahaya matahari selama 1.164 jam setiap tahunnya (sekitar 3 jam per hari).
Agustus merupakan bulan terhangat dalam setahun di daerah itu.
Mengingat wilayahnya berupa gurun kutub, Anda tidak akan menemui ada pepohonan yang tumbuh di kawasan Dikson. Hanya tundra yang tumbuh di sana pada musim panas.
Ada beberapa obyek wisata menarik di daerah Dikson, yaitu:
- Museum Angkatan Bersenjata
- Mercusuar Cape Rachado
- Ladang Burung Unta Port Dickson
- Taman Pd Maze
- Galeri seni Alive 3D Art Gallery
Torshavn, Faroe Island
Torshavn merupakan kota terbesar sekaligus ibukota dari Faroe Island, yang terletak di kawasan Atlantik Utara. Lokasi kota ini terletak di bagian selatan pulau Streymoy.
Kota ini dijuluki sebagai tempat termendung di bumi karena hanya mendapat cahaya matahari sekitar 840 jam per tahun (2,4 jam per hari)
Kondisi ini otomatis membuat suhu di kota Torshavn cenderung sejuk.
Suhu tertingginya pada musim panas tercatat sekitar 12oC, sedang saat musim dingin sekitar 6oC.
Beberapa destinasi wisata di daerah ini, yaitu:
- Tinganes (area bersejarah untuk para pejalan kaki)
- Listasavn Foroya (taman sekaligus museum kesenian)
- Pabrik Bir Mikkeller
- Katedral Torshavn
- The Nordic House
São Joaquim, Brazil
São Joaquim merupakan sebuah munisipalitas yang terletak di negara bagian Santa Catarina, sebelah selatan Brazil.
Kota ini terletak pada ketinggian 1.360 meter dan beriklim subtropis.
Daerah ini juga tergolong jarang mendapat cahaya matahari dalam jumlah berlimpah (tercatat hanya sekitar 1.055 jam per tahun).
Saat musim panas, suhu udara di sana juga cenderung sejuk. Sementara itu, suhu saat musim dinginnya biasanya amat rendah.
Tempat ini mendapat cahaya matahari terbanyak dalam setahun pada bulan Oktober dan November (sekitar 5,1 jam).
Sementara itu, asupan cahaya terendah terjadi pada Agustus (sekitar 3,6 jam).
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mencoba berkunjung ke daerah bumi yang gelap tersebut?