Salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan adalah sholat tahajud. Saat melaksanakannya, jangan lupa melafadzkan doa sholat tahajud.
Disebutkan bahwa sepertiga malam terakhir merupakan waktu paling disarankan untuk digunakan beribadah.
Doa-doa yang dipanjatkan insya Allah akan lebih cepat terkabul. Oleh karenanya, umat Islam harus memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbanyak ibadah dan doa.
Sebenarnya, doa yang dipanjatkan dapat disesuaikan dengan hajat masing-masing. Namun, ada baiknya menggunakan doa sholat tahajud.
Apa Itu Sholat Tahajud?
Secara bahasa, tahajud diartikan bangun di malam hari. Sedangkan dari segi istilah diartikan bangun malam hari untuk melaksanakan ibadah shalat.
Waktu pelaksanaan paling disarankan yaitu ketika sepertiga malam terakhir, karena disebutkan Allah SWT pada waktu itu turun ke langit terendah dunia.
Sudah ada banyak dalil yang berkaitan dengan anjuran melaksanakan qiyamul lail, salah satunya termaktub dalam Al-Quran Surah Adz Dzariyat: 15-18 berikut ini:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17)
Terjemah: Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar. (QS. Adz Dzariyat: 15-18).
Maksimalkan waktu sepertiga malam terakhir sampai subuh untuk melakukan ibadah termasuk melafalkan doa sholat tahajud, mengaji, berdzikir, dan beristigfar.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tahajud
Tidak bisa sembarangan, Anda perlu mengetahui bagaimana tata cara paling tepat untuk melaksanakan sholat tahajud.
Mengenai jumlah rakaatnya, pada hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan tahajud lebih dari 11 atau 13 (plus witir).
Jadi, untuk tahajudnya sendiri Rasulullah SAW sering melaksanakan 8-10 rakaat. Sedangkan umumnya dapat dilaksanakan minimal 2 rakaat.
Sebelum membahas bagaimana lafadz doa sholat tahajud, simak terlebih dahulu bagaimana cara pengerjaannya berikut ini:
- Membaca Niat
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla
Terjemah: Aku niat shalat sunat tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
- Setelah melafalkan niat pada bibir dan hari, dilanjutkan takbiratul Ihram
- Baca Doa Iftitah
- Baca Surat Al Fatihah
- Setelah membaca Surat Al fatihah di rakaat pertama lanjutkan membaca surah pendek, anjurannya adalah dianjurkan membaca Surat Al Baqarah ayat 284-285.
- Lakukan ruku’ dengan membaca doa Subhaana rabbiyal ‘azhiimi wabihamdih (3x)
- Lanjutkan melaksanakan I’tidal dengan membaca doa Sami’allahu liman hamidah dan seterusnya
- Sujud dengan membaca doa Subhaana rabbiyal a’la wabihamdihi (3x)
- Melaksanakan duduk di antara dua sujud dengan membaca doa rabbighfirli warhamni dan seterusnya
- Sujud kedua dengan melakukan amalan seperti sujud pertama
- Berdiri untuk mengulang rakaat kedua
- Pada rakaat kedua setelah membaca Surat Al Fatihah dianjurkan membaca Surat Ali Imran 18-19 dan 26-27.
- Rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, kemudian diakhiri dengan membaca tahiyat
- Salam
- Berzikir, membaca doa sholat tahajud
Apabila sudah selesai melaksanakan sholat tahajud, silakan melanjutkan melaksanakan amalan ibadah lain atau tidur sebentar.
Pastikan tidak sampai melewatkan waktu subuh karena termasuk waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak amalan baik.
Bacaan Doa Sholat Tahajud beserta Lafdz Latin dan Artinya
Sebagai umat Islam, sudah selayaknya berusaha untuk selalu melakukan berbagai ibadah termasuk melaksanakan sholat tahajud.
Agar lebih hati lebih dekat dengan Allah SWT, jangan lupa membaca doa sholat tahajud setelah sholat.
Sebelumnya sudah disinggung bahwa sepertiga malam terakhir merupakan waktu paling mustajab untuk berdoa. Seperti pada Hadis Riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya”.
Tidak perlu bingung, apabila belum bisa membaca doa sholat tahajud khusus, bisa menggunakan bahasa masing-masing.
Namun ada doa yang cukup disarankan untuk dibaca setelah melaksanakan tahajud. Pembahasannya ada di bawah ini:
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Bacaan latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Terjemah doa: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Doa sholat tahajud di atas dikutip dari NU Online. Anda dapat menerapkannya setiap selesai melaksanakan sholat tahajud.
Meski berdoa bisa menggunakan bahasa selain Arab, tetapi ada baiknya untuk merutinkan membaca doa sholat tahajud yang disempurnakan dengan doa sesuai hajat masing-masing.