Meski masih sendiri bukan berarti harus bersedih meratapi nasib. Hari jomblo sedunia menjadi waktu yang tepat untuk merayakan status lajang.
Perayaan hari jomblo sedunia ini dimulai dari China pada tahun 1990-an. Digelar sebagai antitesis perayaan Hari jomblo sedunia, saat yang tepat bagi para jomblo untuk bergembira ria.
Asal Usul Perayaan Hari Jomblo Sedunia
Tanggal 11 November dipilih sebagai Single’s Day. Trennya dimulai pada era 1990-an untuk merayakan status lajang para jomblo.
Awalnya para mahasiswa di Universitas Nanjing berniat mengajukan protes pada hari Valentine. Mahasiswa lajang tidak dapat ikut merayakan perayaan penuh cinta pada tanggal 14 Februari tersebut.
Walau berstatus jomblo, mereka juga ingin menikmati sebuah perayaan. Tanggal 11 November pun akhirnya dipilih sebagai Single’s Day.
Tanggal November dianggap sebagai angka keramat karena mewakili konsep kesendirian. Hal ini diwakili oleh angka 1 yang berderet.
Mengambil mengambil pilihan hidup sebagai jomblo jelas bukan aib. Menjadi lajang bukan berarti harus bersedih hati.
Menjadi jomblo adalah pilihan agar dapat fokus pada hal penting dalam hidup. Para lajang umumnya juga dapat lebih menghargai pekerjaan yang sedang dijalani.
Ada banyak hal yang dapat disyukuri di dalam hidup ini. Contohnya adalah dapat menjalani hidup dengan santai tanpa emosi negatif.
Sebuah penelitian menyatakan orang yang berpasangan seringkali timbul emosi negatif ketika ingin hidup mandiri. Berbeda dengan lajang yang dapat lebih berkonsentrasi pada bidang pilihan mereka.
Kendali jomblo identik dengan kesendirian, bukan berarti Single’s Day harus dirayakan dengan sedih. Daripada bermuram durja, jomblo dapat bersenang-senang pada hari ini.
Ada banyak hal yang dapat dinikmati bersama teman-teman untuk merayakan Single’s Day. Bahkan pada tahun 2000-an Alibaba mentransformasi Single’s Day menjadi hari belanja online.
Sejak saat itu pula, masyarakat di Cina merayakannya dengan berbelanja online. Tanggal 11 November akhirnya dikenal sebagai hari belanja online terbesar.
Akan tetapi, hari jomblo sedunia ini masih belum begitu populer di Indonesia. Masyarakat kita masih belum terbiasa merayakan hari Valentine maupun Single’s Day.