Peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional mengingatkan kembali praktik perbudakan masih terjadi. Sebab, belum semua elemen peduli dengan masalah perbudakan.
Tanggal 2 Desember diperingati sebagai Hari Perbudakan Internasional. Pencetusnya adalah Majelis Umum PBB dan diterapkan oleh UNESCO.
Meskipun istilah budak sudah tidak lazim digunakan, namun peringatan ini masih tetap diadakan. Peringatan ini dimaksudkan untuk mengingat kembali sejarah perjuangan pembebasan budak di dunia.
Sejarah Perbudakan di Dunia
Perbudakan merupakan pengendalian terhadap diri orang lain dengan paksaan untuk keperluan buruh atau kegiatan seksual.
Budak dimiliki seorang tuan dan diharuskan bekerja tanpa gaji dan tidak memiliki hak asasi manusia.
Perbudakan atau slave dalam bahasa Inggris merujuk kepada bangsa Slavia. Saat peperangan di awal abad pertengahan, banyak orang Slavia yang ditangkap dan dijadikan budak.
Hari internasional untuk penghapusan perbudakan mengingatkan kembali bahwa para budak mengalami kekerasan yang mengerikan. Mereka secara paksa mengalami pelecehan seksual berulang.
Mantan Sekjen PBB, Ban Ki Moon menyatakan, perbudakan bukan hanya milik masa lalu, namun masa kini juga masih terjadi.
Perbudakan zaman modern terjadi dalam lingkup yang lebih luas dan masih eksis hingga saat ini.
Menurut Moon, negara-negara penjajah di masa lalu menjadikan orang-orang Afrika sebagai budak untuk dibawa dan diperjualbelikan secara tidak manusiawi.
Mengutip Wikipedia, perbudakan sudah ada sejak peradaban paling tua. Misalnya, perbudakan yang terjadi di Sumeria pada 3.500 SM.
Perbudakan di Mesopotamia terjadi ketika bangsa tersebut mulai menguasai teknologi pertanian. Saat itu, tenaga manusia dibutuhkan untuk mengurus lahan pertanian.
Bukti-bukti perbudakan diketahui melalui kuburan prasejarah di Mesir Bawah sejak 8.000 SM. Hal tersebut menunjukkan masyarakat Libya telah memperbudak sebuah suku.
Hari Penghapusan Perbudakan Internasional: Perbedaan Perbudakan Konvensional dan Modern
Dalam situs resmi Komnas HAM RI, praktik perbudakan ternyata masih ada di Indonesia. Perbudakan baik modern maupun konvensional masih terjadi.
Perbudakan konvensional
Banyak orang menganggap perbudakan sudah tidak ada lagi di zaman yang sudah modern ini. Namun, kenyataan berkata lain, di Indonesia masih didapati perbudakan konvensional.
Hari Penghapusan Perbudakan Internasional sekaligus mengingatkan bahwa perbudakan konvensional masih ada. Perbudakan konvensional menganggap manusia sebagai benda.
Sehingga, manusia bisa dipindahkan atau digunakan sesuai dengan keinginan tuannya. Perbudakan konvensional biasanya dipengaruhi oleh tradisi maupun adat yang diberikan secara turun-temurun.
Meskipun sifatnya tradisional atau konvensional, nyatanya jenis perbudakan ini masih ditemukan di beberapa negara di dunia.
Perbudakan modern
Sedangkan perbudakan modern bisa Anda lihat, seperti di sektor perikanan, perkebunan dan buruh migran. Indonesia memiliki landasan normatif memadai untuk mencegah dan mengurangi perbudakan modern.
Memperingati Hari Penghapusan Perbudakan Internasional sekaligus memahami unsur yang ada dalam perbudakan modern. Kekuasaan yang semena-mena, memaksa korban tidak mampu melepaskan diri dari perbudakan.
Misi Utama dan tujuan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional
Hari Penghapusan Perbudakan Internasional lahir atas perjuangan para budak agar bisa memerdekakan diri.
Kini, praktik perbudakan sudah tidak banyak, namun senantiasa jadi wadah menentang sistem.
Tugas utama peringatan kali ini yaitu sebagai pemberantas perbudakan, seperti perdagangan manusia hingga kawin paksa.
Dilansir dari perpusnas.go.id, peringatan ini diputuskan oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa nomor 317 pada 2 Desember 1949.
Tujuan dari Hari Penghapusan Perbudakan Internasional adalah untuk memberantas bentuk perbudakan kontemporer, seperti:
- Perdagangan orang
- Eksploitasi seksual
- Bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
- Perekrutan paksa untuk konflik bersenjata
- Pernikahan paksa
Hal-hal tersebut yang menjadi pertimbangan usai pengajuan dari kelompok kerja PBB tentang perbudakan 1985.
Dilansir dari zenius.net, PBB menyatakan lebih dari 40 juta orang di seluruh dunia telah menjadi korban perbudakan modern.
1 dari 10 anak atau lebih dari 150 juta anak telah menjadi korban perbudakan di seluruh dunia. Isu perbudakan ini dari Hak Asasi Manusia.
Jika memperhatikan di sekitar, masih banyak yang melakukan praktik perbudakan ini. Beberapa pihak beranggapan praktik perbudakan merupakan hal normal dilakukan.
Perbudakan modern bisa Anda temui pada beberapa sektor, antara lain:
- Pembantu rumah tangga
- Sektor pertanian
- Industri makanan
- Garman
- Prostitusi paksa
- Eksploitasi anak-anak untuk ngamen dan menjadi pengemis
- Perdagangan manusia
Hari Penghapusan Perbudakan Internasional sekaligus mengingatkan bahwa praktik perbudakan masih ada.
Cara Memperingati Hari Penghapusan Perbudakan Internasional 2022
Mengutip dari National Today, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperingati Hari Penghapusan Perbudakan Internasional, antara lain:
Menjadi konsumen yang sadar
Perbudakan terjadi di berbagai sektor ekonomi yang memproduksi barang-barang konsumtif menjadi salah satu contohnya. Bukan tidak mungkin barang yang dikonsumsi sehari-hari adalah hasil dari perbudakan.
Oleh karena itu, pastikan setiap barang dikonsumsi memiliki label perdagangan yang adil dan diproduksi tenaga kerja yang bekerja dengan layak.
Anda bisa menghentikan konsumsi barang apabila telah terbukti produsen telah memproduksi barang dari hasil perbudakan.
Hal ini akan menghentikan kerja paksa untuk rantai pasokan mereka.
Berkomitmen pada sumber tenaga kerja yang etis
Bagi entrepreneur, harus memastikan selalu berkomitmen menjalankan bisnis yang berkeadilan. Termasuk dalam hal merekrut sumber tenaga kerja yang etis.
Hal tersebut akan memberikan beban kerja yang layak sesuai upah yang diberikan.
Mendukung tindakan penghapusan penindasan
Memperingati Hari Penghapusan Perbudakan Internasional akan mendukung seluruh tindakan maupun gerakan penindasan secara langsung maupun melalui media sosial.
Anda bisa mulai peka terhadap lingkungan sekitar dan bisa melapor kepada pihak berwenang jika menemukan kasus perbudakan.
Peranan Anda untuk mendukung penghapusan kerja paksa, pekerja anak, kawin paksa akan sangat membantu.
Quotes hari penghapusan perbudakan internasional
Salah satu cara menambah kesadaran terhadap penghapusan perbudakan, yakni dengan quotes. Simak beberapa quotes yang telah dirangkum dari beberapa sumber berikut ini:
- Dunia tidak akan tumbuh jika Anda tidak mengakhiri perbudakan.
- Peringatan penghapusan perbudakan mengingatkan Anda semua bahwa di zaman modern ini masalah perbudakan masih ada.
- Menjadikan orang lain sebagai Budak adalah hal terburuk sebab hal tersebut melanggar hak asasi manusia.
- Bekerja secara bebas memiliki motivasi harapan akan tetapi perbudakan murni akan menghapus harapan tersebut.
- Perbudakan merupakan contoh dari pikiran sempit manusia. Mengakhiri perbudakan adalah cara terbaik untuk memperoleh kebebasan dan kemenangan.
- Untuk memperingati hari penghapusan perbudakan internasional hendaknya menganggap perbudakan sebagai gulma yang tumbuh di setiap tanah dan wajib dihapus.
- Untuk mengakhiri, kita semua harus berdiri bersama untuk mengakhirinya.
- Banyak yang menganggap perbudakan telah hilang dari peradaban, namun hal ini tidak benar. Perbudakan masih ada, saat ini hanya berlaku untuk wanita dan anak.
- Menutup Mata terhadap masalah perbudakan adalah cara berkontribusi secara diam-diam.
- Masing-masing individu berhak mendapatkan kebebasan dari perbudakan, oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama.
Memperingati hari penghapusan perbudakan internasional adalah salah satu cara memberantas perbudakan. Sebagai individu harus akan lebih waspada agar tidak terlibat dalam perbudakan.