Dalam membaca Al Qur’an terdapat sederetan hukum bacaan tajwid yang harus diikuti. Hukum ini mengatur bagaimana seseorang membaca dan melafalkan ayat-ayat Al Qur’an.
Karena perannya yang sangat penting, maka kita harus mengetahui hukum tajwid tersebut. Berikut ini adalah ulasan mengenai hukum tajwid.
Pengertian Tajwid
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai hukum bacaan tajwid, mari mengenal apa itu tajwid.
Secara bahasa, tajwid berasal dari kata jawadda yang artinya melakukan sesuatu dengan indah.
Tajwid juga dapat diartikan sebagai cara mengeluarkan huruf dari rongga mulut saat membaca Al Qur’an.
Sementara ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana melafalkan huruf-huruf Hijaiyah dengan baik, saat membaca Al Qur’an.
Ditilik dari sejarah, ulama yang pertama kali mengembangkan ilmu tajwid adalah Abu Ubaid Al Qasim bin Salam. Beliau hidup di tahun 774-838 Masehi.
Abu Ubaid memberikan aturan nama tajwid di dalam buku karangannya yang berjudul Al Qiraat. Buku ini adalah buku rujukan untuk mempelajari ilmu tajwid.
Ulama lainnya yang juga mengembangkan ilmu tajwid adalah Abu Bakar Ibnu Mujahid.
Karyanya adalah Al Sab fil qiraat atau Tujuh Bacaan. Beliaulah yang membatasi hukum bacaan tajwid pertama hingga tujuh.
Hukum Mempelajari Tajwid
Mengingat bahwa kemampuan membaca Al Qur’an adalah wajib bagi setiap muslim, bagaimana dengan hukum mempelajari ilmu tajwid?
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Artinya paling tidak ada satu orang di dalam suatu kelompok masyarakat yang memahami ilmu ini.
Namun mengingat bahwa sebaiknya kita membaca Al Qur’an secara tartil, maka tidak ada salahnya untuk mempelajari tajwid. Paling tidak tajwid dasar.
Seperti yang difirmankan Allah dalam Al Qur’an Surat Al Muzammil ayat 4: “Dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan) dan dengan teratur.”
Karena, dalam membaca Al Qur’an, jika salah panjang-pendek atau pengucapan hurufnya, dapat berakibat pada salah pula arti dan makna katanya.
7 Hukum Bacaan Tajwid Utama Dalam membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur-an dengan tartil akan memberikan ketenangan tersendiri kepada jiwa. Karenanya, mari memahami hukum bacaan tajwid agar dapat membaca kitab suci dengan lebih baik.
Hukum bacaan tajwid ada lebih dari sembilan belas. Tetapi untuk pengetahuan dasar, ada 7 hukum saja. Yaitu ikhfa, izhar, iqlab, idgham (bigunnah dan bilagunnah), qalqalah, dan mad.
Mari simak satu-persatu lengkap dengan contohnya.
Izhar
Izhar artinya terang atau jelas. Maka bacaan tajwid ini adalah huruf yang jelas dan tidak berdengung.
Huruf izhar ada enam, yaitu alif, ‘ain, ghoin, ha (kecil), kho, dan ha (besar).
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ini maka huruf izharnya dibaca jelas, tanpa didengungkan atau dipanjangkan.
Contohnya adalah:
- فَكُلُوا مِنْهَا Nun mati bertemu dengan هـ
- بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ tanwin bertemu dengan ع
- مِنْ غَفُورٍ nun mati bertemu dengan غ
- عَزِيزٌ حَكِيمٌ Tanwin bertemu dengan ح
- قِرَدَةً خَاسِئِينَ Tanwin bertemu dengan خ
Ikhfa (Haqiqi)
Hukum bacaan tajwid yang pertama adalah ikhfa (haqiqi). Artinya menyembunyikan dengan sungguh-sungguh.
Maka cara membacanya adalah jika nun mati bertemu dengan salah satu huruf ikhfa, huruf tersebut harus dibaca berdengung dan jelas.
Ikhfa adalah hukum tajwid yang memiliki huruf paling banyak, yaitu 15 huruf. Huruf tersebut adalah: ta, tsa, jim, dal, dzal. zai, sin, syin, shod, dhod, tho, zho, fa, qof, kaf.
Dalam membaca huruf ikhfa juga dipanjangkan dua harakat. Contohnya:
- عِنْدَهُ Nun mati bertemu dengan د
- لِيُنْذِرَكُمْ Nun mati bertemu dengan ذ
- أُنْزِلَ Nun mati bertemu dengan ز
- نَنْسَخْ Nun mati bertemu dengan س
- مَنْشُورً Nun mati bertemu dengan ش
- رِيحًا صَرْصَرًا Tanwin bertemu dengan ص
- وَكُلًّا ضَرَبْنَا Tanwin bertemu dengan ض
- عَلِيمٌ قَدِيرٌ Tanwin bertemu dengan ق
- وَرِزْقٌ كَرِيمٌ Tanwin bertemu dengan ك
- أَنْتُمْ Nun mati bertemu dengan ت
- مَنْثُورًا Nun mati bertemu dengan ث
- فَأَنْجَيْنَاه Nun mati bertemu dengan ج
- صَعِيدًا طَيِّبًا Tanwin bertemu dengan ط
- ظِلًّا ظَلِيلً Tanwin bertemu dengan ظ
- سَفَرٍ فَعِدَّةٌ Tanwin bertemu dengan ف
Idgham Bigunnah
Idgham bigunnah artinya memasukkan dan mendengungkan.
Artinya ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham, maka bunyi huruf tersebut dimasukkan ke tenggorokan dan didengungkan.
huruf idgham bigunnah adalah: nun, mim, waw, dan ya. Sedangkan contoh hukum bacaan tajwid ini dalam Al-Qur’an adalah:
- مِنْ نَهَارٍ Nun mati bertemu dengan ن
- مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ Nun mati bertemu dengan م
- مِنْ وَالٍ Nun mati bertemu dengan و
- نَغْفِرْ لَكُمْ Tanwin bertemu dengan ن
- رَقَبَةٍ مِنْ Tanwin bertemu dengan م
- خَيْلٍ وَلَا Tanwin bertemu dengan و
Idgham Bilagunnah
Kebalikan dari idgham bigunnah, idgham bilagunnah mensyaratkan huruf-hurufnya dimasukkan tetapi tidak didengungkan.
Jadi bisa dikatakan jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bilagunnah, bunyinya ditasydidkan dan tidak berdengung.
Huruf idgham bilagunnah ada dua, yaitu lam dan ro. Sedangkan contoh bacaan tajwid ini adalah:
- مِنْ رَبِّكَ Nun Mati bertemu dengan ر
- أَكُنْ لِأَسْجُدَ Nun Mati bertemu dengan ل
- فِتْنَةً لِلَّذِينَ Tanwin bertemu dengan ل
- ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ Tanwin bertemu dengan ر
Iqlab
Iqlab hanya memiliki satu huruf, yaitu ba. cara membacanya adalah dengan meleburkan atau menukar huruf ba ke huruf mim.
Maka ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan ba, maka bunyi ba diganti ke bunyi mim. Contohnya adalah:
- بِاَيِّ ذَنْۢبٍ nun mati bertemu ba
- سَمِيْعًاۢ بَصِيْر tanwin bertemu ba
Qalqalah
Qalqalah artinya pantulan suara dari huruf qalqalah yang bertanda sukun. Huruf qalqalah sendiri adalah ba, jim, dal. tho. qof. Contohnya adalah di setiap akhir surat Al-Ikhlas dan Al-Lahab.
Mad
Hukum bacaan tajwid ini berhubungan dengan pemanjangan bacaan pada huruf-huruf yang memiliki tanda mad. Adapun huruf mad ada tiga, yaitu alif, ya, dan waw.
Ada tiga jenis mad yaitu:
Mad munfasil
Mad munfasil disebut juga mad yang terpisah. Mad ini panjangnya lima harakat. Contohnya: قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ
Mad muttashil
Disebut juga mad yang panjangnya bersambung. Mad ini muncul saat ada huruf hamzah setelah huruf mad yang memiliki tanda baca sesuai.
Yaitu alif dengan tanda baca fathah, ya dengan tanda kasrah, dan waw dengan tanda dhommah. Panjang mad muttashil adalah empat hingga lima harakat.
Contoh mad muttashil adalah:
سُوءُ أَعْمَالِهِمْ mad muncul saat huruf mad waw bertanda dhommah bertemu hamzah.
الشِّتَاءِ mad muncul saat huruf mad alif bertanda fathah bertemu hamzah.
Mad lazim
Mad ini adalah mad yang umum, dan panjangnya enam harakat atau tiga alif. Contohnya adalah:
قُلْ اَتُحَاۤجُّوْنَنَا dibaca qul atuhaaaaaajjuunanaa
وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ dibaca waladdhoooooolliin
Itulah sekilas tentang tujuh hukum tajwid yang utama. Masih ada pembagian lagi untuk setiap hukum tajwid, jika ingin mempelajarinya lebih dalam.
Dengan memahami hukum bacaan tajwid di atas, diharapkan Anda dapat membaca Al Qur;an dengan baik, jelas, dan benar. Semoga bermanfaat.