Ikan banyar dan ikan kembung adalah dua spesies ikan laut yang sering ditemui di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Meskipun keduanya memiliki nama yang terdengar serupa, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam hal penampilan fisik, ekologi, nilai gizi, dan budaya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar antara kedua jenis ikan ini, yang dapat membantu kita lebih memahami betapa beragamnya kehidupan laut.
Perbedaan Ikan Banyar dan Ikan Kembung
Untuk membedakan ikan banyar dan ikan kembung, simak perbedaan dari beberapa hal berikut ini:
Perbedaan dalam Penampilan Fisik Ikan Banyar dan Ikan Gembung
Pertama-tama, mari kita bahas perbedaan dalam penampilan fisik antara ikan banyar dan ikan kembung.
Ikan banyar, yang memiliki nama ilmiah Lutjanus campechanus adalah ikan yang cenderung memiliki bentuk tubuh yang lebih langsing dan panjang dibandingkan dengan ikan kembung.
Mereka sering memiliki punggung berwarna merah muda hingga merah tua, dengan sisik kecil yang mengkilap.
Biasanya, ikan banyar memiliki sirip punggung dan dubur yang lebih panjang dan tajam, serta mulut yang lebih besar.
Sementara itu, ikan kembung, atau Scomber scombrus dalam bahasa ilmiahnya, adalah ikan yang memiliki bentuk tubuh yang lebih gemuk dan silindris.
Mereka cenderung berwarna biru-hijau di bagian atas dengan sisik yang lebih besar. Ikan kembung memiliki sirip punggung yang pendek dan dubur yang lebih tumpul dibandingkan ikan banyar.
Perbedaan penampilan fisik ikan banyar dan ikan kembung ini sering kali membuat mudah untuk membedakan keduanya, meskipun perbedaan lainnya juga sangat relevan.
Perbedaan dalam Ekologi
Perbedaan utama lainnya antara ikan banyar dan ikan kembung adalah dalam hal ekologi mereka.
Ikan banyar biasanya ditemukan di perairan tropis dan subtropis, terutama di perairan Samudera Atlantik Barat dan Teluk Meksiko.
Mereka cenderung hidup di perairan dalam, dekat terumbu karang atau di dasar laut. Ikan banyar adalah pemangsa yang tangguh dan memakan berbagai jenis makanan, termasuk ikan kecil, udang, dan moluska.
Di sisi lain, ikan kembung adalah ikan pelagis yang hidup di perairan yang lebih dingin dan berada di daerah yang lebih utara.
Mereka sering bermigrasi dalam jumlah besar dan membentuk sekolah besar di perairan terbuka.
Ikan kembung adalah pemangsa yang sangat aktif dan makan plankton, krustasea kecil, dan ikan kecil. Perbedaan dalam habitat dan perilaku makanan ini membuat ikan banyar dan ikan kembung memiliki ekologi yang berbeda.
Perbedaan dalam Nilai Gizi
Selain perbedaan dalam penampilan fisik dan ekologi, ikan banyar dan ikan kembung juga memiliki perbedaan dalam nilai gizi mereka.
Ikan banyar dikenal memiliki daging yang lezat dan berlemak, dengan kandungan omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan otak.
Daging ikan banyar juga mengandung sejumlah besar protein, vitamin B, dan mineral seperti selenium. Karena itu, ikan banyar sering menjadi pilihan yang populer di restoran dan pasar makanan laut.
Ikan kembung, di sisi lain, memiliki daging yang lebih rendah lemak dibandingkan dengan ikan banyar.
Namun, mereka juga mengandung omega-3 yang bermanfaat, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit. Ikan kembung lebih sering digunakan dalam makanan kalengan seperti sarden dan ikan tuna.
Kandungan gizi ikan kembung tetap berguna, terutama sebagai sumber protein yang baik dan mineral seperti selenium.
Perbedaan dalam Budaya dan Penggunaan
Perbedaan antara ikan banyar dan ikan kembung juga tercermin dalam penggunaan dan budaya sekitar ikan ini.
Ikan banyar sering dianggap sebagai ikan berharga dalam banyak budaya pesisir, terutama di Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Mereka sering digunakan dalam hidangan khas seperti ceviche atau digoreng. Ikan banyar juga menjadi target utama bagi pemancing rekreasi di berbagai lokasi.
Ikan kembung, di sisi lain, cenderung lebih dikenal sebagai komoditas dalam industri perikanan besar.
Mereka sering ditangkap dalam jumlah besar dan diolah menjadi produk makanan kalengan yang banyak ditemui di supermarket di seluruh dunia.
Ikan kembung juga dikenal sebagai ikan yang umum digunakan dalam pembuatan sushi dan sashimi di berbagai negara.
Rasa Enak Ikan Kembung dan Manfaatnya Bagi Kesehatan
Ikan kembung memiliki rasa yang enak, tetapi yang mungkin Anda belum tahu adalah bahwa ikan ini juga kaya akan nutrisi yang memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kandungan ikan kembung
Dalam 100 gram ikan kembung, Anda dapat menemukan beragam nutrisi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, serta berbagai mineral dan vitamin.
Dalam setiap 100 gram ikan kembung, terdapat:
- Sekitar 21,3 gram protein
- 3,4 gram lemak
- 2,2 gram karbohidrat
Selain itu, ikan ini juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh, seperti:
- Kalsium (136 mg)
- Fosfor (69 mg)
- Besi (0,8 mg)
- Natrium (214 mg)
- Kalium (245,0 mg)
- Tembaga (0,20 mg)
- Seng (1,1 mg)
Tidak hanya itu, ikan kembung juga mengandung sejumlah vitamin penting seperti thiamin (vitamin B1) sekitar 0,26 mg, riboflavin (vitamin B2) sekitar 0,03 mg, dan niasin (vitamin B3) sekitar 0,2 mg.
Manfaat ikan kembung
Salah satu manfaat utama dari ikan kembung adalah potensinya dalam mencegah peradangan dalam tubuh.
Melindungi tubuh dari peradangan
Antioksidan yang terkandung dalam ikan kembung membantu melindungi sel-sel tubuh dari peradangan yang dapat disebabkan oleh radikal bebas.
Konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti ikan kembung, dapat membantu meningkatkan perlindungan tubuh terhadap peradangan.
Hal ini didukung oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences pada tahun 2014.
Menurunkan berat badan
Selain itu, ikan banyar dan ikan kembung juga dapat membantu dalam upaya penurunan berat badan. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan ini dapat mempercepat metabolisme tubuh.
Dengan meningkatnya metabolisme, tubuh akan membakar lebih banyak kalori, yang pada akhirnya dapat membantu menurunkan berat badan.
Menjaga kesehatan tulang
Ikan kembung juga memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan tulang. Kandungan kalsium dalam ikan ini berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kesehatan tulang serta gigi.
Khususnya bagi lansia, asupan kalsium yang cukup penting untuk mencegah kondisi seperti osteoporosis dan patah tulang.
Namun, untuk optimalnya penyerapan kalsium, tubuh juga memerlukan vitamin D, yang dapat diperoleh dari paparan sinar matahari pagi atau produk susu.
Tidak hanya itu, ikan kembung juga mengandung mineral lainnya seperti fosfor, tembaga, dan seng, yang juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Kombinasi kalsium dan mineral-mineral ini membantu menjaga struktur dan kepadatan tulang.
Menjaga kesehatan otot
Terakhir, ikan banyar dan ikan kembung juga memberikan manfaat dalam menjaga kesehatan otot dan saraf.
Kandungan kalium dan natrium dalam ikan ini mendukung fungsi otot dan saraf yang optimal.
Kekurangan kalium dan natrium dalam tubuh dapat meningkatkan risiko lemah, kelelahan, atau nyeri otot (myalgia).
Selain itu, kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat membantu menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal.
Sama halnya dengan kandungan ikan gabus untuk penyakit diabetes.
Jadi, mengkonsumsi ikan kembung secara rutin dapat mendukung kesehatan otot dan saraf Anda.
Meskipun ikan banyar dan ikan kembung memiliki nama yang terdengar serupa, mereka memiliki perbedaan yang signifikan dalam penampilan fisik, ekologi, nilai gizi, dan penggunaan budaya.
Ikan banyar adalah ikan dengan tubuh lebih panjang dan hidup di perairan tropis, sementara ikan kembung adalah ikan yang lebih gemuk dan biasanya ditemukan di perairan yang lebih dingin.
Perbedaan ini membuat keduanya memiliki peran yang berbeda dalam ekosistem laut dan dalam makanan manusia.
Keduanya memiliki nilai mereka sendiri, dan pemahaman akan perbedaan ini dapat membantu kita menghargai keragaman kehidupan laut dan makanan yang kita nikmati.