Kebutuhan hunian yang mempertimbangkan jumlah anggota keluarga memunculkan konsep growing house. Terlebih lagi faktor anggaran minim bisa jadi alasan selanjutnya.
Konsep growing house dinilai sangat fleksibel, sebab kamu bisa membangun rumah secara bertahap menyesuaikan kemampuan finansial dan kebutuhan esensial.
Tanpa harus membebani diri dengan utang besar, kamu bisa mewujudkan rumah impian.
Mengenal Konsep Growing House
Konsep rumah tumbuh atau growing house merupakan konsep rumah yang dibangun bertahap. Kamu bisa membangunnya tahap demi tahap sesuai kemampuan finansial.
Umumnya, pembangunan rumah tumbuh dimulai dari tahap paling dasar hingga finishing. Kamu bisa membangun bagian-bagian penting, seperti ruang tamu, dapur, kamar, hingga kamar mandi.
Selanjutnya, kamu bisa memperluas ruangan atau menambah fasilitas lainnya. Memilih rumah tumbuh memiliki banyak keuntungan.
Salah satu yang akan kamu rasakan adalah memiliki biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, kamu bisa menghemat uang untuk memperbaiki atau memperluas rumah.
Dibandingkan jika harus membeli rumah atau membangunnya sekaligus dengan anggaran terbatas.
Pengembang rumah tumbuh biasanya menyediakan 2 jenis rumah, yaitu:
Rumah horizontal
Jenis rumah horizontal dibangun dengan menambahkan ruangan menyamping atau ke belakang. Jika kamu memiliki lahan luas, jenis ini cocok karena akan memberikan fleksibilitas dalam membangunnya.
Rumah vertikal
Sedangkan rumah vertikal dibangun dengan menambahkan ruangan ke atas. Konsep rumah ini tidak memerlukan lahan yang luas, namun perlu struktur yang cermat.
Manfaat Ketika Memiliki Growing House
Berikut ini beberapa manfaat jika kamu memilih konsep rumah tumbuh, antara lain:
Hemat biaya
Pilihan memilih membangun growing house tahan gempa dinilai hal yang tepat, sebab biaya lebih terjangkau dan efisien dari segi biaya.
Pembangunan rumah yang lebih terkontrol, maka kamu dapat mengatur anggaran dan menghindari pembiayaan yang berlebihan.
Fleksibilitas dalam hal desain
Kamu memiliki kebebasan merencanakan desain secara bertahap jika menggunakan konsep growing house. Selain itu, kamu bisa menyesuaikan dengan anggaran dan memperhatikan faktor lingkungan.
Menghindari utang
Manfaat selanjutnya yang bisa kamu dapatkan ketika menerapkan konsep rumah tumbuh yaitu menghindari diri dari utang.
Sebab, kamu bisa membangun rumah secara bertahap.
Lebih mudah dari segi pemeliharaan
Kamu juga akan dimudahkan dalam hal perawatan dan pemeliharaan rumah seiring proses pembangunan. Hal ini akan membantu meminimalisir kerusakan serta memperpanjang umur rumah.
Meningkatkan nilai properti
Tanpa disadari, proses pembangunan tahap demi tahap akan membantu meningkatkan nilai properti secara bertahap. Kamu bisa memperbaiki, memperluas hingga meningkatkan kualitas rumah.
Mengikuti tren di masa mendatang
Konsep growing house dapat menyesuaikan kebutuhan serta tren di masa mendatang. Jika dilihat, konsep rumah ini juga menjamin tetap sehat.
Sebab, kamu tidak akan memaksakan adanya tambahan rumah di lahan terbatas.
Tips Membangun Growing House
Untuk mewujudkan rumah tumbuh, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Sesuaikan konsep rumah dengan luas lahan
Jika kamu sudah mantap memilih konsep rumah tumbuh, hal penting yang harus diperhatikan adalah membuat rencana pembangunan.
Meskipun hal ini terdengar sederhana, namun untuk membangun rumah mengharuskan kamu melalui beberapa tahapan. Kamu harus memiliki rencana matang, seperti:
- Tujuan pembangunan
- Alokasi dana
- Prioritas kebutuhan ruangan
- Konsep growing house yang diinginkan
- Pemilihan rumah bertingkat atau meluas ke samping
Selain itu, kamu juga harus ingat bahwa pengembangan rumah sebaiknya tidak mengubah beberapa elemen desain dan arsitektur yang sudah ada.
Hal tersebut akan menyebabkan pembangunan makan banyak waktu, sekaligus juga menambah pengeluaran.
Mengurus IMB
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan yaitu masalah perizinan. Izin IMB harus kamu pikirkan selanjutnya.
Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan jasa desain interior atau arsitek untuk memberi gambaran tahapan rancangan bangunan rumah.
Sebab, desain tersebut yang akan dijadikan acuan saat mengurus IMB. Mengingat dokumen tersebut wajib kamu miliki.
Merencanakan seluruh pembangunan sejak awal
Kamu perlu merencanakan pembangunan sejak awal. Perencanaan yang matang sejak awal akan mempengaruhi kekuatan struktur bangunan.
Oleh karena itu, kamu harus memikirkan perencanaan dengan matang agar bisa dikembangkan selanjutnya.
Menyusun anggaran belanja
Langkah yang tak kalah penting dalam membangun konsep growing house adalah menyusun RAB. Rancangan Anggaran Belanja meliputi:
- Material bangunan
- Upah tukang bangunan
- Biaya ekstra lainnya
Kamu harus cermat menyusun anggaran belanja, sebab dibutuhkan selama proses pembangunan agar berjalan efektif, efisien, dan lancar.
Proses pembangunan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga memerlukan pedoman. Selain itu, kamu juga harus memperhitungkan laju inflasi.
Sehingga, perkiraan anggaran tidak jauh berbeda dengan total yang kamu keluarkan.
Hitung kenaikan jumlah bahan bangunan dan upah tukang dengan kisaran 5 hingga 10 persen tiap tahun.
Merencanakan denah, pondasi dan saluran air
Dalam konsep rumah tumbuh, kamu harus merancang denah rumah sesuai dengan orientasi pembangunan kedepannya.
Sehingga ketika ada penambahan, kamu tak perlu lagi mengubah denah awal. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pembuatan denah konsep growing house membantu saat mengurus IMB.
Sebab, dalam IMB akan disebutkan luas rumah yang direncanakan. Sehingga, nantinya tidak akan menyulitkanmu.
Kamu perlu apa yang menjadi prioritas ruangan dalam pembangunan. Hal ini harus dijadikan pedoman saat membangun pondasi rumah tumbuh.
Jika kamu memilih rumah berorientasi ke samping, tulangan struktur bangunan sebaiknya menghadap keluar. Struktur ini agar bisa disambungkan dengan tahap pembangunan selanjutnya.
Apabila rumah dikembangkan ke atas, sebaiknya pondasi kolom bangunan harus dibuat kokoh. Sehingga, mampu menahan bebas bangunan lebih dari satu lantai.
Hal yang harus kamu perhatikan selanjutnya dalam konsep growing house yaitu volume air buangan. Semakin banyak ruangan dalam rumah, maka menambah jumlah volume air buangan.
Jika kamu menginginkan penambahan kamar mandi, dapur atau luar atap juga akan mempengaruhi volume air kotor dan air hujan membesar.
Ketika berencana membangun rumah tumbuh, sebaiknya memikirkan instalasi pipa air kotor menggunakan pipa berukuran besar.
Sesuaikan juga dengan luas bangunan seperti pembangunan awal.
Mencari inspirasi desain rumah
Desain rumah juga jadi hal penting saat memilih konsep rumah tumbuh. Untuk menentukan desain yang diinginkan kamu bisa mencari informasi di internet hingga majalah arsitektur.
Kamu juga bisa memilih menggunakan jasa arsitektur atau arsitek untuk berkonsultasi.
Memilih bahan bangunan
Hal yang perlu kamu perhatikan selanjutnya dalam mewujudkan konsep growing house yaitu memilih bahan bangunan sesuai kebutuhan dan budget.
Untuk memilih bahan bangunan, perhatikan apakah tahan lama, efisien energi dan kualitasnya.
Konsultasi dengan ahli
Jika ingin membangun rumah tumbuh dengan baik, sebaiknya kamu menggunakan jasa profesional sejak awal, baik itu arsitek atau jasa kontraktor.
Memanfaatkan ahli akan membuat desain dan konstruksi bangunan berjalan dengan baik dan aman. Sekalipun bisa dikerjakan untuk beberapa tahun mendatang.
Jika kamu membangun rumah di tahun 2013 dan memiliki budget untuk satu kamar, maka ada gambaran melanjutkannya di 2020.
Rencana penambahan kamar harus kamu sampaikan ke arsitek agar bisa membuat rencana layout rumah yang ideal.
Konsep growing house banyak digemari kaum milenial yang ingin mewujudkan rumah impian mereka. Menyesuaikan dengan budget menjadi alasan mengapa memilih konsep rumah ini.