Apakah kamu tahu apa itu literasi keuangan dan inklusi keuangan? Istilah ini memang masih asing di masyarakat kita.
Padahal, literasi keuangan dan inklusi keuangan memiliki keterkaitan erat dengan perekonomian, sehingga tidak bisa dipisahkan.
Literasi keuangan yang baik akan memberi dampak dan menunjang inklusi itu sendiri.
Perbedaan Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan
Untuk memahami perbedaan literasi keuangan dan inklusi keuangan, kamu harus tahu apa pengertian masing-masing.
Apa itu inklusi keuangan?
Menurut Peraturan OJK 76/2016, inklusi keuangan diartikan sebagai pemenuhan akses dari berbagai lembaga, produk, serta layanan jasa keuangan.
Pemenuhan akses tersebut berkaitan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat. Bisa disimpulkan bahwa inklusi keuangan terwujud ketika bisa mengakses layanan keuangan dengan mudah.
Salah satu efek yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan ekonomi serta berkurangnya kesenjangan ekonomi sebagai akibat menurunnya angka kemiskinan.
Efek positif dari survei literasi keuangan OJK 2022 yaitu untuk banyaknya orang sadar bahwa layanan keuangan menjangkau secara lebih luas.
Semakin banyak masyarakat mendapatkan kemudahan mengakses layanan keuangan, maka akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi.
Memahami literasi keuangan
Jika dilihat dari KBBI, literasi diartikan sebagai kesanggupan membaca dan menulis. Dari sisi keuangan, makna literasi merupakan kecakapan atau kesanggupan mengelola keuangan.
Dari hasil survei, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 4 tingkatan literasi, yaitu:
Well literate
Masyarakat dianggap memiliki pengetahuan dan keyakinan kepada lembaga jasa keuangan serta produknya, seperti:
- Produk jasa keuangan
- Fitur
- Manfaat
- Risiko
- Hak dan kewajiban
- Memiliki keterampilan menggunakan produk dan jasa keuangan
Sufficient literate
Untuk tingkatan sufficient literate, masyarakat dianggap sudah memiliki pengetahuan serta keyakinan terhadap jasa keuangan. Persentase tingkatan ini jadi yang terbesar, yakni 75.69 persen.
Less literate
Pada tingkatan less literate, masyarakat hanya memiliki pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan dan produknya.
Not literate
Sedangkan tingkatan not literate diartikan tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan serta produk-produknya.
Pada tingkatan ini, indeks inklusi keuangan adalah 0,41 persen dan masyarakat tidak memiliki keterampilan menggunakan produk jasa keuangan.
Mengapa Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Dibutuhkan Masyarakat?
Lalu, mengapa literasi keuangan dan inklusi keuangan dianggap penting untuk masyarakat?
Manfaat secara umum
Alasan mengapa literasi dan inklusi penting untuk masyarakat dapat bisa dilihat secara umum, seperti:
Jasa keuangan mensejahterakan masyarakat
Sektor jasa keuangan pada dasarnya memiliki peranan penting dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Peranan tersebut dapat kamu lihat dari keberadaan trilogi pemberdayaan konsumen mulai dari literasi keuangan, inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.
Para pemimpin negara yang tergabung dalam G20 menetapkan bahwa integrasi dari prinsip literasi keuangan, inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.
Ketiga hal tersebut akan memperkuat sistem keuangan dan kesejahteraan masyarakat.
Bagian dari tiga pilar pemberdayaan konsumen
Literasi keuangan dan inklusi keuangan merupakan pilar dalam trilogi pemberdayaan konsumen. Sebab, kedua hal tersebut memiliki korelasi yang erat.
Adanya tiga pilar atau trilogi pemberdayaan konsumen akan mengedukasi masyarakat bagaimana mengenal cara membaca laporan keuangan yang baik.
Korelasi tersebut memiliki hubungan berbanding lurus untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuan dalam menentukan produk atau layanan jasa keuangan.
Selain itu juga akan meningkatkan penggunaan produk dan pemanfaatan layanan jasa keuangan oleh masyarakat
Manfaat dari sisi ekonomi makro
Sedangkan manfaat literasi keuangan dan inklusi keuangan dari sisi ekonomi makro antara lain:
Menentukan dan memanfaatkan layanan jasa
Meningkatnya tingkat literasi keuangan akan mendorong meningkatkan masyarakat untuk menentukan layanan atau produk jasa keuangan.
Hal tersebut juga mendorong kesejahteraan keuangan masyarakat.
Kenaikan inklusi keuangan
Adanya peningkatan literasi keuangan juga secara tidak langsung akan menaikkan inklusi keuangan. Sehingga, akan mengurangi kesenjangan dan rigiditas low income Trap.
Selain itu, masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan tingkat kemiskinan.
Menurut Bank Dunia
Adanya peningkatan literasi keuangan dan inklusi keuangan 1 persen saja akan meningkatkan 0,03 persen pertumbuhan ekonomi.
Adanya peningkatan inklusi keuangan juga diharapkan membantu negara dalam hal:
- Mendukung ketahanan sistem keuangan
- Menambah efisiensi ekonomi
- Menurunkan di responsible finance
- Menyetujui ekspansi pasar keuangan
- Menyumbangkan potensi pasar baru untuk perbankan
- Menambah HDI Indonesia
- Mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional secara bertahap
Usaha BI Untuk Menamba Inklusi Keuangan
Mengingat pentingnya inklusi keuangan maka Bank Indonesia melakukan beberapa usaha untuk meningkatkannya, antara lain:
Pendidikan tentang keuangan
Pilar dasar guna memberikan pendidikan serta informasi berupa wawasan dan pengetahuan tidak hanya tentang kesadaran saja.
Kamu membutuhkan pendidikan yang berhubungan dengan keuangan dan mempelajari opini audit laporan. Sedangkan untuk ruang lingkup edukasi literasi keuangan dan inklusi keuangan meliputi:
- Variasi produk atau jasa keuangan.
- Edukasi resiko jika menggunakan jasa atau produk keuangan.
- Edukasi terhadap perlindungan nasabah.
- Edukasi bagaimana mengelola keuangan.
Fasilitas keuangan publik
Pemerintah akan menyiapkan fasilitas keuangan publik bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat misalnya:
- Memberikan subsidi dan bantuan sosial
- Pemberdayaan masyarakat
- Pemberdayaan UMKM
Pemetaan informasi keuangan
Selanjutnya, pemerintah membuat pemetaan untuk menambah kapasitas masyarakat sehingga bisa layak mendapatkan layanan jasa keuangan.
Kebijakan dan peraturan yang mendukung
Pemerintah menetapkan kebijakan untuk mendongkrak sosialisasi layanan maupun produk jasa keuangan. Untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan juga akan disusun skema produk berdasarkan kebutuhan.
Hal tersebut akan mendongkrak perubahan serta mengurangi dampak penggunaan valuta asing yang tidak terkontrol.
Pemerintah juga akan menyiapkan mekanisme penyaluran dana bantuan dari perbankan serta memperkuat landasan hukum untuk perlindungan konsumen.
Hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh pemerintah yaitu merapikan kajian berkaitan dengan inklusi keuangan untuk memutuskan arah kebijakan.
Fasilitas intermediasi dan saluran distribusi
Menyiapkan fasilitas intermediasi dan saluran distribusi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lembaga keuangan dan eksistensinya pada masyarakat.
Beberapa inisiatif yang bisa dilakukan yaitu:
- Menyiapkan forum intermediasi dengan membuat pertemuan lembaga keuangan dan masyarakat produktif.
- Menambah kerjasama antara lembaga keuangan bertujuan untuk memperkuat segala usaha.
- Melakukan eksplorasi berbagai prediksi produk jasa maupun layanan dengan prinsip kewaspadaan secara proporsional.
Perlindungan Konsumen
Literasi keuangan dan inklusi keuangan juga bertujuan agar masyarakat merasa aman pada saat memanfaatkan layanan jasa keuangan.
Pemerintah melakukan inisiatif melalui beberapa hal berikut ini:
- Transparansi produk
- Penanganan keluhan nasabah dengan cepat
- Mediasi memberikan edukasi kepada masyarakat terkait anggaran keuangan
Sedangkan strategi untuk memperkuat informasi keuangan bisa menggandeng perusahaan fintech karena juga berkontribusi terhadap keuangan.
Terciptanya inklusi keuangan serta literasi menjadi salah satu pondasi kuat bagi pebisnis milenial. Untuk mengedukasi serta menciptakan bisnis lebih baik lagi.
Literasi keuangan bisa dijalankan apabila kondisi perekonomian dan keuangan berjalan dengan baik. Bahkan tidak sedikit dari pelaku bisnis memperhatikan hal tersebut untuk menjalankan roda keuangan.
Selain itu, pembukuan keuangan bisnis diharapkan menggunakan salah satu sistem yang tepat guna dan bersinergi.
Masyarakat yang memahami literasi keuangan dan inklusi keuangan akan memanfaatkan produk maupun jasa lembaga keuangan dengan baik.