Di tengah kemajuan teknologi seperti sekarang ini, literasi keuangan generasi Z harus ditingkatkan. Sehingga nantinya dapat memahami serta mengelola keuangan pribadi dan keluarga dengan baik.
Namun, kenyataannya literasi keuangan generasi Z dianggap masih minim. Studi di tahun 2022 menunjukkan setengah dari Gen Z membiayai kebutuhan hidup dari gaji.
Kemudian, timbul kekhawatiran dari mereka tidak akan mampu menutupi pengeluaran. Apakah kamu juga berpikiran yang sama?
Gen Z Berpotensi Memiliki Kecenderungan Impulsive buying Behavior
Sejak adanya internet, sebagian aktivitas menggunakannya, tak terkecuali kegiatan jual beli. Kelebihan e-commerce yaitu hanya memerlukan internet untuk membeli barang tanpa harus datang ke penjual.
We Are Social melakukan survei pada April 2021 dan menemukan bahwa Indonesia menempati posisi tertinggi penggunaan layanan e-commerce.
Ketertarikan masyarakat akan belanja online karena memiliki berbagai penawaran menarik. Penawaran inilah yang mendorong seseorang melakukan pembelian impulsif.
Jika literasi keuangan generasi mudah sangat minim, maka memungkinkan peningkatan pembelian secara impulsif. Terlebih lagi untuk seseorang yang memiliki motivasi belanja karena adanya diskon.
Lahirnya Impulsive Buying Behavior atau IBB
Pada dasarnya ada enam kategori yang mengindikasi seseorang menjadi hedonis, yaitu:
- Belanja petualangan
- Belanja sosial
- Belanja gratifikasi
- Belanja ide
- Belanja peran
- Belanja nilai
Literasi keuangan untuk generasi milenial yang minim tentunya akan mengacaukan pengelolaan keuangan. Selain itu, besar kemungkinan Gen Z memiliki value shopping melakukan pembelian secara impulsif.
Terlebih lagi jika kamu gagal menahan dorongan membeli barang yang tidak direncanakan tanpa memikirkan konsekuensinya.
Hal tersebut akan menyebabkan perilaku IBB. Fenomena ini tidak menutup kemungkinan terjadi pada siswa.
Akibat kurangnya literasi keuangan
Penyebab perilaku konsumtif remaja yaitu karena kurangnya literasi keuangan. Sebab, literasi keuangan menjadi faktor penting yang akan menentukan perilaku konsumsi.
Oleh karena itu, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini sebagai generasi Z. Sebab, IBB akan membuat proses pengambilan keputusan pembelian tidak menjadi efektif.
Konsumsi secara berlebihan akan menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.
Unsur-Unsur Literasi Keuangan Generasi Z
Literasi keuangan generasi Z diartikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki untuk memahami serta mengelola keuangan dengan baik.
Pentingnya literasi keuangan terutama untuk Gen Z, yaitu:
- Membantu mengelola keuangan dengan baik.
- Menghindari kesalahan keuangan.
- Mengembangkan kebiasaan mengelola keuangan secara sehat.
Jika Gen Z mengelola keuangan dengan baik, maka dapat mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Salah satunya dengan mengembangkan investasi yang tepat untuk dana pensiun.
Berikut ini beberapa unsur yang termasuk dalam literasi keuangan generasi Z, antara lain:
Anggaran
Kemampuan membuat anggaran pribadi serta pengaturan pengeluaran keuangan yang baik menjadi kunci utama. Generasi Z wajib memiliki pemahaman dasar mengenai anggaran keuangan.
Penghematan
Kemampuan untuk menghemat keuangan yang tepat salah satunya dengan mempertimbangkan pilihan.
Pinjaman
Selanjutnya, unsur literasi keuangan selanjutnya yaitu pemahaman terhadap jenis-jenis pinjaman. Selain itu, perlu juga bagaimana mempelajari tata kelola dan membayar utang.
Investasi
Pemahaman investasi juga tidak kalah penting sebagai bagian dari literasi keuangan. Terutama bagaimana cara memilih investasi yang tepat untuk mempersiapkan masa pensiun.
Asuransi
Keberadaan asuransi dalam anggaran keuangan sangat penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, Gen Z diharapkan memiliki kemampuan memahami jenis serta manfaat asuransi.
Perencanaan keuangan
Unsur literasi keuangan Generasi Z yang perlu dipahami selanjutnya yaitu perencanaan keuangan. Ketika memiliki perencanaan keuangan yang matang maka dapat merencanakan keuangan dalam jangka panjang.
Sehingga, kamu dapat mencapai tujuan keuangan dengan baik.
Literasi digital
Kamu juga harus memiliki kemampuan untuk menggunakan teknologi keuangan, seperti perbankan online, e-wallet hingga investasi online.
Namun, kamu harus memastikan bahwa lembaga keuangan yang menyediakan layanan online sudah diawasi oleh OJK.
Pengelolaan risiko keuangan
Pemahaman bagaimana mengelola keuangan sering diabaikan oleh Gen Z, padahal hal ini penting. Beberapa hal yang berkaitan dengan risiko keuangan, antara lain:
- Perubahan pasar
- Adanya inflasi
- Adanya perubahan dari kebijakan pemerintah
Tingkatan Literasi Keuangan
Ada beberapa tingkatan literasi keuangan Generasi Z yang harus dikuasai, antara lain:
Well Literate
Apabila kamu berada di tingkatan well literate, maka sudah memiliki pengetahuan serta keyakinan berkaitan dengan lembaga jasa keuangan.
Orang sudah mengenal produk serta jasa keuangan secara lebih terperinci. Beberapa ciri ketika Gen Z sudah berada di tingkatan Well Literate, antara lain:
- Sudah fasih menggunakan fitur
- Mempertimbangkan manfaat serta risiko dari produk dan jasa keuangan
- Mengetahui hak dan kewajiban produk dan jasa keuangan
- Memiliki keterampilan pengelolaan produk jasa lembaga keuangan untuk keuangan yang lebih stabil
Sufficient Literate
Ketika literasi keuangan generasi Z pada tingkatan sufficient literate dianggap sudah memiliki pengetahuan cukup terhadap produk serta jasa lembaga keuangan.
Sehingga, Gen Z sudah memahami fitur apa saja yang tersedia, manfaat serta risiko yang ditawarkan lembaga keuangan.
Less literate
Pada tingkatan less literate, seseorang masih terbilang kurang pengetahuan terhadap produk dan jasa lembaga keuangan.
Generasi Z yang berada di tingkatan ini tidak tahu fitur, manfaat, risiko, hak dan kewajiban dari produk jasa keuangan.
Not Literate
Sedangkan tingkatan not literate merupakan tingkatan seseorang tidak memiliki dan mengetahui sama sekali apa itu lembaga jasa keuangan serta produknya.
Terlebih lagi bagaimana layanan-layanan yang ada pada lembaga keuangan tidak dipahaminya dengan benar.
6 Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Z
Berikut ini beberapa cara meningkatkan literasi keuangan Generasi Z, antara lain:
Mempelajari keuangan lebih mendalam
Untuk meningkatkan literasi keuangan dapat dimulai dengan mempelajari bagaimana mengelola keuangan secara umum, seperti:
- Mengelola keuangan
- Cara melakukan investasi
- Mempelajari asuransi
Saat ini, kamu bisa menemukan berbagai sumber untuk mempelajari pengelolaan keuangan dari buku, artikel hingga video.
Membuat anggaran
Hal selanjutnya yang harus dipelajari Gen Z yaitu membuat anggaran serta mengelola keuangan. Anggaran merupakan salah satu keterampilan penting untuk meningkatkan literasi keuangan.
Melalui anggaran yang dibuat, kamu bisa memperkirakan berapa biaya untuk satu bulan. Sehingga, dapat memutuskan berapa banyak uang yang harus disimpan.
Rencana investasi
Cara untuk meningkatkan literasi keuangan Generasi Z selanjutnya yaitu dengan merencanakan investasi. Mulailah mempelajari beragam jenis investasi.
Tak lupa juga harus mempelajari apa saja risiko yang akan timbul di kemudian hari. Sebab, antara satu investasi dengan lainnya berbeda-beda risiko dan manfaatnya.
Manajemen risiko
Pemahaman mengenai manajemen risiko juga harus dilakukan secara benar untuk mewujudkan keuangan yang lebih stabil.
Kamu harus memahami peluang serta risiko dari berbagai macam investasi. Cari tahu dan pelajari juga bagaimana mengelola risiko keuangan lainnya, seperti asuransi.
Berdiskusi dengan ahli
Kamu bisa bergabung dengan komunitas keuangan agar bisa berkonsultasi dengan ahli. Hal ini terbukti ampuh meningkatkan literasi keuangan.
Sebab, kamu akan mendapatkan saran dan strategi tepat sasaran untuk mewujudkan tujuan keuangan. Ini penting untuk Gen Z karena mereka menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Literasi keuangan Generasi Z sangat penting karena menghadapi biaya kuliah yang semakin mahal dan persaingan kerja yang ketat.