Manfaat imunisasi Hepatitis B tidak hanya penting untuk kesehatan anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Anda untuk mencermati aturan pemberiannya.
Pasalnya, dosis yang diperlukan oleh anak dan orang dewasa agar bisa menikmati manfaat imunisasi Hepatitis B ini tentunya sedikit berbeda.
Sekilas Informasi Mengenai Penyakit Hepatitis B
Sebelum membahas lebih jauh mengenai manfaat imunisasi Hepatitis B, ada baiknya Anda mengetahui sejumlah informasi penting terkait penyakit tersebut.
Menurut sejumlah sumber berita, Indonesia disebut sebagai negara dengan tingkat kejadian penyakit Hepatitis B tertinggi nomor dua di Asia Tenggara.
Hal ini tentunya menunjukkan bahwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi penyebaran penyakit itu.
Mengenal Penyakit Hepatitis B dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Hepatitis B adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi virus hepatitis B (HBV) yang menyebabkan organ hati atau liver mengalami peradangan.
Infeksi ini umumnya bersifat akut (hanya berlangsung selama beberapa waktu) dan dapat sembuh sendiri. Meski begitu, infeksi ini juga dapat berkembang menjadi kronis atau menahun.
Apabila tidak segera diobati, penyakit itu dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi dan gangguan serius pada liver, seperti kanker hati atau sirosis.
Penyebab Penularan dan Gejala Infeksi Penyakit Hepatitis B
Perkembangan virus Hepatitis B terjadi dalam darah dan cairan tubuh penderitanya. Penularan infeksi ini bisa terjadi melalui jarum suntik atau kontak seksual tanpa pengaman.
Selain itu, ibu-ibu hamil juga berpotensi untuk menularkan infeksi virus Hepatitis B tersebut kepada bayi yang dikandungnya.
Hal ini merupakan salah satu penyebab utama timbulnya penyakit Hepatitis B pada anak-anak. Itulah sebabnya sangat penting untuk memberikan imunisasinya pada bayi yang baru lahir.
Gejala dari infeksi virus Hepatitis B antara lain badan lemas, mual, muntah, sakit kepala, dan demam yang tidak terlalu tinggi.
Selain itu, infeksi virus ini juga mengakibatkan nyeri pada persendian serta timbul penyakit kuning yang bisa terlihat melalui mata (jaundice).
Akan tetapi, gejala ini seringkali tidak langsung terlihat sampai bulan kelima infeksi sehingga penderita kerap tidak menyadari dirinya terjangkit virus.
Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Penyakit Hepatitis B
Melansir dari situs Alodokter, penanganan Hepatitis B akut umumnya hanya bertujuan untuk meredakan gejalanya. Pasalnya, seperti sudah disebutkan sebelumnya, infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Sementara itu, untuk mengobati penyakit Hepatitis B kronis biasanya dilakukan dengan obat antivirus, contohnya tenovofir. Pasien pun rutin kontrol supaya pengobatan dapat berjalan dengan efektif.
Untuk pasien yang sudah mengalami kerusakan liver cukup parah, dokter bisa jadi akan menganjurkan untuk menjalani prosedur transplantasi hati.
Sebuah pepatah lama mengatakan bahwa lebih baik mencegah ketimbang mengobati. Itulah sebabnya penting bagi Anda dan anak-anak untuk bisa memperoleh imuninasi Hepatitis B.
Manfaat imunisasi Hepatitis B ini terutama adalah untuk melindungi dan mencegah Anda maupun anak-anak terinfeksi virus penyebab infeksi penyakit itu.
Manfaat Imunisasi Hepatitis B dan Aturan Pemberiannya Pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Telah disebutkan sebelumnya bahwa agar bisa menikmati manfaat imunisasi Hepatitis B, anak-anak dan orang dewasa memerlukan dosis pemberian yang berbeda.
Vaksin Hepatitis B sendiri adalah jenis vaksin yang mengandung antigen dari virus Hepatitis B atau HbsAg. Cara pemberian imunisasi ini adalah dengan metode penyuntikan.
Adapun dosis dan aturan pemberian suntikan imunisasi Hepatitis B untuk anak-anak maupun orang dewasa adalah:
Dosis dan Aturan Pemberian Imunisasi Hepatitis B Untuk Anak-anak
Mengingat pentingnya manfaat imunisasi Hepatitis B bagi kesehatan, pemerintah telah menetapkannya sebagai salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberiannya sebanyak 4 kali. Dosis pertama diberikan saat bayi baru lahir, kemudian saat berumur 2, 4, serta 6 bulan.
Setelah itu, bayi perlu memperoleh suntikan booster atau imunisasi hepatitis B ulang ketika ia sudah berusia 18 bulan.
Akan tetapi, apabila bayi kebetulan sedang sakit berat saat jadwal imunisasi, maka pemberian suntikan biasanya akan disarankan untuk ditunda.
Nantinya, Anda bisa menjadwalkan bayi untuk menjalani imunasi kejar apabila ia sudah sembuh dan sehat seperti sedia kala.
Sama seperti campak, polio, BCG, dan DPT-HB, imunisasi Hepatitis B anak bisa dilakukan di klinik, posyandu, puskemas, maupun rumah sakit.
Dosis dan Aturan Pemberian Imunisasi Hepatitis B Untuk Orang Dewasa
Jika Anda ingin bisa memperoleh manfaat imunisasi Hepatitis B dan belum pernah mendapat suntikannya sewaktu kecil, tidak perlu berkecil hati.
Anda masih tetap memiliki kesempatan untuk memperoleh suntikan imunisasi Hepatitis B ini melalui sejumlah klinik, puskemas, maupun rumah sakit terdekat.
Pemberian imunisasi Hepatitis B pada orang dewasa terutama disarankan untuk orang dengan kondisi tertentu yang membuatnya beresiko terinfeksi, antara lain:
- Mempunyai pasangan yang sudah diketahui positif terinfeksi Hepatitis B.
- Menderita suatu penyakit, contohnya penyakit hati, ginjal kronis, diabetes, atau HIV.
- Memiliki profesi yang mengharuskannya untuk sering melakukan kontak dengan darah, urine, serta kotoran pasien Hepatitis B.
Dokter, perawat, petugas laboratorium, bidan, dan pekerja medis lainnya termasuk dalam kategori yang wajib menjalani imunisasi ini.
- Pernah atau sering menggunakan jarum suntik (biasanya untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu) secara bergantian dengan orang lain.
- Memiliki perilaku seksual yang berisiko (sering bergonta-ganti pasangan atau berhubungan seksual dengan sesama jenis).
Dosis pemberian imunisasi Hepatitis B untuk orang dewasa adalah sebanyak tiga kali ditambah satu kali booster atau imunisasi tambahan.
Antara waktu pemberian suntikan dosis pertama dan kedua haruslah berjeda satu bulan. Selanjutnya, penyuntikan dosis ketiga dapat dilakukan lima bulan setelah pemberian dosis kedua.
Sementara itu, untuk penyuntikan booster bisa Anda lakukan lima tahun setelah penerimaan dosis ketiga imunisasi Hepatitis B.
Dampak dan Efek Samping yang Mungkin Timbul Pasca Menerima Suntikan Imunisasi Hepatitis B
Meski manfaat imunisasi Hepatitis B ini sangatlah penting, Anda barangkali masih ragu untuk menjalaninya karena memikirkan kemungkinan timbulnya efek samping.
Anda tak perlu khawatir karena secara umum pemberian imunisasi ini cukup aman dan jarang menimbulkan dampak negatif yang berlebihan.
Kebanyakan penerima imunisasi hanya mengalami sedikit nyeri pada bagian tubuh yang disuntik. Meski begitu, ada pula beberapa yang mengalami sakit kepala atau demam ringan.
Selain itu ada pula yang melaporkan timbulnya gejala alergi, seperti ruam-ruam pada kulit, gatal-gatal, hingga sesak napas.
Akan tetapi, kasus yang melaporkan timbulnya reaksi alergi terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B ini sangatlah jarang terjadi.
Jadi, secara keseluruhan pemberian imunisasi Hepatitis ini terbilang sangat aman sehingga Anda tidak perlu takut dan ragu untuk menjalaninya.
Jika ingin menikmati manfaat imunisasi Hepatitis B ini, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk menjadwalkan penyuntikannya.