Berbelanja memang mengasyikkan, tetapi seringkali kebiasaan ini kebablasan. Lakukan metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja yang buruk.
Metode dari Jepang ini tidak menekankan pada hasil, melainkan pada prosesnya. Nah, jika ingin kebiasaan belanjamu lebih terkontrol, cobalah ikuti langkah-langkah metode Kaizen berikut ini.
Apa Itu Metode Kaizen
Metode Kaizen adalah cara mengatasi suatu masalah dimulai dari hal-hal kecil. Berasal dari suku kata kai (perubahan) dan zen (kebaikan), metode ini berasal dari Jepang.
Kaizen menekankan perlunya pembiasaan dan perbaikan secara terus-menerus, dimulai dari hal-hal kecil.
Dengan cara ini, kita tidak dituntut mendapatkan hasil besar dalam waktu singkat. Sebaliknya, diajak berproses secara terencana dan matang.
Kaizen juga mengajak pelakunya untuk menikmati setiap proses dan langkah hingga mencapai hasil yang diinginkan.
Kaizen bukan hanya dilakukan untuk mengatasi pola belanja dan pengaturan keuangan yang belum baik. Metode ini bahkan bisa digunakan dalam berbagai bidang.
Sebut saja bidang manufaktur, mengatasi kecemasan, manajemen waktu, hingga pelaksanaan operasional di kantor dan pabrik-pabrik.
Dengan menyoroti hal-hal kecil dan melakukan langkah sederhana untuk kebiasaan yang lebih baik, tidak terasa hidup akan lebih teratur dan terarah.
Dalam dunia industri dan usaha, Kaizen juga akan mengarahkan karyawan agar selaras dengan tujuan perusahaan.
Metode Kaizen Untuk Atasi Kebiasaan Belanja
Seperti yang dijelaskan di atas, metode Kaizen dapat diaplikasikan dalam hampir semua lini kehidupan.
Termasuk menggunakan Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja yang berlebihan. Cara ini memerlukan beberapa peralatan seperti notes, jurnal atau catatan lain untuk menuliskan setiap rencana dan langkah yang sudah dilakukan.
Metode ini juga dapat dilakukan oleh mereka yang sedang memperbaiki manajemen keuangannya.
Penasaran bagaimana metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja? Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.
Temukan masalah utama kebiasaan belanja
Sebagai langkah pertama, temukan masalah utama yang ingin Anda pecahkan.
Metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja akan memperbaiki kebiasaan buruk menjadi lebih produktif.
Buatlah daftar masalahmu dan tentukan mana yang paling penting untuk segera diselesaikan terlebih dahulu.
Misalnya kamu memiliki kebiasaan belanja seperti ini:
- Mudah tergoda diskon
- Tidak taat anggaran
- Suka memakai paylater
- Tidak terbiasa berbelanja di pasar tradisional.
Maka tentukan mana yang ingin kamu selesaikan terlebih dahulu. Kamu bisa memilih satu atau dua masalah sebagai langkah awal.
Cobalah menganggap masalah tersebut sebagai tantangan agar kamu semakin semangat dalam menjalankan Kaizen saat mengubahnya menjadi kebiasaan baik.
Rencanakan dengan pemikiran kecil
Yang dimaksud dengan pemikiran kecil adalah membayangkan apa yang akan dilakukan dengan masalah yang sudah ditemukan tadi.
Misalnya kita ingin mengubah kebiasaan buruk memakai paylater. Maka bayangkanlah apa yang akan terjadi jika kita berbelanja tanpa paylater serta keuntungan yang akan kita dapatkan.
Setelah itu, rencanakan langkah apa yang akan kita ambil agar tidak perlu memakai paylater saat berbelanja. Misalnya:
- Menelaah dua kali apakah barang yang akan dibeli termasuk kebutuhan atau keinginan.
- Mencari alternatif barang yang lebih murah dengan kualitas setara
- Menunda membeli dan memilih menabung dulu
Lengkapi perencanaan tersebut dengan timeline dan langkah yang jelas. Misalnya kamu ingin membeli air difusser untuk di kamar dengan harga Rp500.000.
Maka di awal, telaah dulu apakah air diffusser tersebut benar-benar kamu butuhkan? Jika ya, apakah harus sekarang, atau bisa menundanya beberapa waktu.
Tetapkan kapan kamu akan membelinya, dan anggarkan harganya. Sehingga kamu tidak perlu menggunakan paylater dan membayar biaya bunga.
Lakukan secara konsisten dari langkah terkecil
Tidak cukup dengan hanya menelaah masalah dan merencanakannya. Metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja juga menuntut konsistensi dalam pelaksanaannya.
Ambil dari langkah terkecil dulu dan konsistenlah. Lakukan langkah kecil tersebut setiap kali akan berbelanja.
Jadi, tidak harus serta merta menghentikan kebiasaan berbelanja dengan paylater. Tetapi konsistenlah dengan perencanaan yang sudah kamu tentukan.
Di awal-awal pasti akan terasa sulit, merepotkan, serta menjemukan. Tetapi seiring waktu konsistensi itu akan menjadi kebiasaan.
Hingga akhirnya, kebiasaan buruk berbelanja akan berubah menjadi lebih baik dan produktif.
Jangan lupa untuk mengecek ulang apakah langkah yang kamu lakukan sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Kaizen memang menuntutmu untuk teliti pada hal-hal kecil. Sekilas hal ini memberatkan, tetapi saat sudah terbiasa kamu akan sangat merasakan manfaatnya.
Pecahkan masalah kecil sebelum membesar
Nah, Kaizen bukan hanya menekankan pada pelaksanaan yang konsisten. Metode ini juga mengingatkanmu untuk tanggap pada masalah.
Terkadang ada kebiasaan kecil yang menurutmu remeh dan tidak terlalu penting, lalu menunda untuk menyelesaikannya.
Langkah ini tidak benar. Sebaiknya selesaikan masalah kecil tersebut sebelum menjadi besar dan menggerogoti usahamu selama ini.
Misalnya kamu tidak terbiasa berbelanja di pasar tradisional. Sekilas ini adalah hal remeh, toh di pasar modern pun barang yang kamu cari bisa didapat dengan mudah.
Nah, tetapi coba telaah lagi. Di pasar tradisional kamu bisa menawar dan mendapat harga lebih rendah.
Sehingga kemungkinan bisa menghemat anggaran dan menambah pos tabunganmu. Kalau begitu, mulailah membiasakan diri sejak sekarang.
Sebelum nanti, kebiasaan itu merepotkanmu. Misalnya saat keuanganmu sedang sulit sementara barang yang kamu butuhkan harus segera dibeli.
Apresiasi dan berikan reward
Metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja tidak hanya ketat dalam pelaksanaan, kok. Kamu juga harus bisa melihat dan menghargai setiap pencapaian.
Setelah melaksanakan suatu rencana, dalam jangka waktu tertentu, cobalah evaluasi kembali proses dan pencapaiannya.
jIka ada yang tidak terlaksana sesuai rencana, cobalah cari tahu penyebabnya. Apakah perencanaanmu terlalu tinggi dan tidak do-able?
Atau mungkin langkah yang kamu rencanakan kurang sesuai dengan masalah yang kamu hadapi. Kamu juga bisa meminta saran pada teman yang lebih ahli di bidang Kaizen dan keuangan.
Nah, jika sudah melihat ada pencapaian, sekecil apapun, berikan apresiasi pada dirimu. Tidak harus barang mahal, cukup hal sederhana yang bisa membuatmu bahagia saja.
Apresiasi ini akan semakin membuatmu bersemangat melakukan hal-hal positif untuk mengubah kebiasaan berbelanjamu.
Apresiasi dan reward yang bisa kamu lakukan misalnya:
- Mendapat waktu bersantai lebih lama untuk membaca novel favorit.
- Membeli cemilan kesukaan (tetapi jangan sampai melanggar batasan anggaranmu, ya).
- Pergi hangout bersama orang tersayang, dll.
Setelah mengambil hadiahmu, jangan lupa untuk kembali merumuskan perencanaan untuk masalah belanja lainnya yang ingin kamu ubah.
Tidak terasa, sudah ada kebiasaan baik yang kamu lakukan untuk memperbaiki metode belanjamu agar lebih terarah dan produktif.
Jika kamu konsisten dan tidak menyerah, kamu akan menemukan bahwa metode Kaizen bahkan dapat meningkatkan taraf keuanganmu.
Bagaimana, siap mencoba metode Kaizen untuk atasi kebiasaan belanja yang buruk? Yuk, mulai sekarang. Karena menunda bisa jadi akan memperburuk kebiasaan belanjamu.