Informasi yang semakin mudah didapat rupanya turut serta mengubah perilaku keuangan pada generasi milenial. Belum lagi hampir sepenuhnya pekerjaan kini telah disokong oleh teknologi digital.
Milenial tak lain merupakan kelompok usia yang lahir antara tahun 1981-1996. Saat ini, mereka merupakan salah satu generasi yang paling banyak membicarakan pengelolaan keuangan.
Menurut survei, perilaku finansial milenial sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Di mana hal tersebut erat kaitannya dengan kecanggihan teknologi yang disertai arus informasi, apa saja?
Keunggulan Perilaku Keuangan pada Generasi Milenial
Salah satu perilaku keuangan pada generasi milenial adalah kecenderungan untuk berinvestasi daripada menabung di bank.
Ini terbukti dari meningkatnya minat mereka dalam investasi saham, cryptocurrency, dan aset digital lainnya.
Milenial cenderung mencari cara untuk menghasilkan uang tambahan melalui bisnis online atau investasi properti.
Tentunya ini jauh berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih menekankan menabung uang. Bentuk tabungan tersebut biasanya berupa tabungan uang di lembaga keuangan maupun perhiasan emas.
Menilik perilaku keuangan pada generasi milenial, mereka cenderung mengeluarkan uang demi hal-hal penting saja.
Jadi generasi ini kurang berminat mengeluarkan uang untuk berlangganan televisi kabel dan pembelian mobil. Sebagai gantinya, milenial memilih menggunakan aplikasi streaming dan menggunakan transportasi online.
Milenial juga memiliki kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya mengurangi hutang. Mereka lebih cenderung membayar hutang mereka tepat waktu dan berusaha untuk tidak menambah utang baru.
Selain itu, dalam perilaku keuangan pada generasi milenial, kelompok ini cenderung lebih memperhatikan kesehatan finansialnya.
Hal tersebut dibuktikan dari pembuatan anggaran dan merencanakan keuangan jangka panjang. Asuransi hingga dana pensiun sudah mulai disiapkan ketika masih berusia produktif.
Ajakan untuk memutus tali sebagai generasi sandwich termasuk salah satu faktor penyebabnya. Jadi bisa dipastikan keturunan milenial akan sedikit sekali terhimpit dalam banyak tanggungan.
Kelemahan Perilaku Keuangan pada Generasi Milenial
Namun, tentunya masih ada juga beberapa kelemahan dalam perilaku keuangan pada generasi milenial.
Bisa jadi kelemahan tersebut dikarenakan keterbatasan pola asuh generasi sebelumnya yang tidak terlalu melek finansial. Bagaimana pun zaman dulu, informasi tidaklah seterbuka saat ini.
Sulitnya akses-akses menyebabkan tidak banyak bekal literasi yang dapat diwariskan dari orang tua kepada milenial.
Salah satu perilaku finansia milenial yang kurang ialah dalam pengelolaan pemasukan dan pengeluaran. Seringkali ketika pendapatan meningkat, pemasukan juga ikut meninggi.
Kondisi defisit ini memaksa milenial untuk mengambil kredit, baik dari bank maupun pinjaman online. Apalagi pinjol saat ini telah dikemas dalam bentuk modern dengan sistem “Pay Later”.
Milenial sering mengalami kesulitan dalam pelunasan utang, terutama kartu kredit dan pinjol. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan untuk berbelanja impulsif dan mengabaikan pengeluaran sehari-hari.
Selain itu, milenial juga cenderung kurang waspada terhadap penipuan dan investasi yang terlalu riskan. Hal tersebut disebabkan keinginan untuk cepat kaya secara instan sehingga berpeluang besar terjebak investasi bodong.
Timbulnya perilaku keuangan pada generasi milenial seperti ini tidak lepas dari faktor lingkungan sosial.
Mereka banyak terpapar pada media sosial yang mempertontonkan orang-orang yang cepat sukses. Padahal bisa jadi influencer tersebut hanya sedang flexing.
Pengaruh teman-teman dan lingkungan juga turut berkontribusi dalam keputusan milenial dalam memanajemen keuangannya.
Oleh karena itu, penting bagi milenial untuk mempelajari tentang manajemen dan literasi finansial yang baik.
Investasi yang Cocok dengan Perilaku Keuangan pada Generasi Milenial
Salah satu perilaku keuangan pada generasi milenial ialah mulai melek investasi. Alih-alih hanya menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank, mereka lebih berani mencoba hal baru.
Ada banyak instrumen yang bisa dicoba.
Sebaiknya pilih investasi yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, namun juga dapat dijadikan sarana pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
Saham
Dalam investasi saham, milenial perlu mempelajari fundamental saham. Selain itu mereka juga dituntut melakukan analisis terhadap perusahaan yang dipilih untuk diinvestasikan.
Reksadana
Reksadana sangat pas dengan perilaku keuangan pada generasi milenial yang menginginkan kepraktisan. Modalnya kecil dan risikonya pun terdiversifikasi.
Cryptocurrency
Cryptocurrency cocok bagi investor milenial yang mampu menanggung resiko tinggi. Crypto sendiri merupakan aset digital yang tidak terikat dengan regulasi pemerintah.
Tips Bijak Perilaku Keuangan pada Generasi Milenial
Literasi untuk mencapai perilaku keuangan pada generasi milenial yang bijak menjadi penting dalam kehidupan modern.
Memiliki literasi keuangan yang cukup menjadi sangat penting. Dari sinilah mereka dapat mengelola keuangan secara efektif dan menghindari kegagalan keuangan di masa depan.
Berikut merupakan hal-hal penting yang perlu diperhatikan oleh milenial dalam manajemen keuangannya.
Membuat anggaran
Membuat anggaran adalah hal yang penting dalam manajemen keuangan. Anggaran dapat membantu milenial dalam mengontrol pengeluaran mereka dan mengidentifikasi area yang memerlukan pengurangan biaya.
Menghindari utang kartu kredit
Milenial harus menghindari utang kartu kredit yang membahayakan. Utang kartu kredit memiliki bunga yang tinggi dan dapat mengganggu manajemen keuangan jangka panjang.
Persiapan masa depan
Milenial harus memikirkan tentang masa depannya dalam hal ini keuangan di hari tua. Jadi tumbuhkan perilaku wajib menyisihkan pendapatan untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Investasi saham
Mulai berinvestasi saham dapat menjadi perilaku keuangan pada generasi milenial yang penting dilakukan. Dari investasi mereka dapat memiliki pemasukan pasif sebagai tambahan simpanan.
Namun, milenial harus memahami risiko dan belajar tentang pasar saham sebelum berinvestasi.
Memiliki dana darurat
Dana darurat merupakan simpanan untuk mengatasi berbagai keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan atau kecelakaan. Milenial harus memiliki dana yang cukup sebagai payung atas berbagai resiko.
Membayar tagihan tepat waktu
Salah satu perilaku keuangan pada generasi milenial yang sehat ialah menghindari tunggakan.
Jadi milenial harus membayar tagihan tepat waktu untuk menghindari denda keterlambatan dan merusak skor kredit.
Menggunakan teknologi keuangan
Milenial dapat menggunakan teknologi keuangan seperti aplikasi keuangan untuk membantu mereka mengelola keuangan.
Dengan begitu berbagai perhitungan dan perencanaan finansial bisa dilakukan secara lebih efisien dan efektif.
Mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan
Hal tersulit dalam perilaku keuangan pada generasi milenial
Milenial harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam pengeluaran mereka. Ini akan membantu mereka mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menghindari penipuan finansial
Informasi yang bertebaran di dunia maya memang mempengaruhi perilaku keuangan pada generasi milenial. Namun mereka harus tetap waspada bahwa tidak semua peluang akan selalu menguntungkan.
Apalagi banyak berkeliaran akun-akun penipuan finansial yang dapat merugikan. Jadi milenial harus pintar-pintar dalam melakukan pengecekan sebelum berinvestasi atau mengambil tindakan finansial lainnya.
Mempelajari manajemen keuangan berkala
Pendidikan dan literasi keuangan sangat penting bagi milenial untuk mengelola keuangan dengan efektif.
Milenial harus terus memperdalam pengetahuan tentang manajemen keuangan. Dengan begitu mereka dan memperbarui strategi mereka sesuai dengan keadaan pasar dan keuangan yang berubah.
Secara keseluruhan, perilaku keuangan pada generasi milenial menunjukkan mereka berkesadaran lebih besar tentang pengelolaan finansial.
Namun, milenial masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diatasi melalui pendidikan dan pengalaman.
Dengan memperhatikan pengelolaannya, tentu milenial dapat mencapai keberhasilan finansial dan kebebasan keuangan di masa depan.