Sebenarnya, cukup banyak tips mengatasi belanja impulsif. Jika masih gagal mengatasi kebiasaan belanja yang salah, kemungkinan karena kurang konsisten.
Karenanya, cobalah melakukan dua atau tiga tips dulu secara teratur selama sebulan, lalu lanjutkan dengan dua hingga tiga tips berikutnya.
Pelan tapi pasti, kamu akan bisa mengubah kebiasaan belanjamu lebih terkendali. Bahkan bisa mengubah uang belanja menjadi lebih produktif.
11 Tips Mengatasi Belanja Impulsif
Di bawah ini adalah sebelas tips mengatasi belanja impulsif untuk kamu yang ingin lebih hemat.
Jika dilakukan dengan benar, uang sakumu tidak akan tekor di akhir bulan, bahkan bisa berlebih. Yuk, simak tipsnya hingga selesai.
Selalu Belanja Berdasarkan Rencana
Sebelum berbelanja—entah membeli kebutuhan bulanan atau sekadar jajan cantik—usahakan membuat rencana terlebih dahulu.
Lihat berapa jumlah dana yang kamu poskan untuk berbelanja di anggaran bulananmu. Lalu tentukan apa yang akan dibeli dan berapa jumlahnya.
Usahakan untuk selalu mematuhi rencana yang telah dibuat.
Jangan menjebol pos anggaran dan menambal sulam dengan pos yang lain karena akan mengacaukan perencanaan keuanganmu.
Bedakan Kebutuhan Dan Keinginan
Kebutuhan adalah hal-hal yang harus terpenuhi, karena jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup.
Misalnya makan, tagihan listrik, membeli tas karena yang lama sudah rusak, internet, dll.
Sementara keinginan adalah hal-hal yang jika tidak terpenuhi pun hidupmu tidak akan susah-susah amat.
Misalnya membeli baju baru setiap bulan, makan es krim dan minum kopi premium, jajan boba setiap sore, dll.
Jika sudah bisa membedakannya, pikirkan dua kali setiap akan membeli barang. Apakah termasuk kebutuhan atau keinginan?
Utamakan pemenuhan kebutuhan terlebih dulu. Jika ada dana lebih, barulah penuhi keinginan.
Hindari Paylater, Cobalah Membeli Tunai
Paylater, kartu kredit, dan segala jenis kredit lainnya dapat menjebakmu dalam lilitan utang. Jika tidak terlalu mendesak, cobalah hindari opsi tersebut.
Alih-alih membeli dengan paylater atau kartu kredit, mengapa tidak menabung dulu uangmu hingga seharga barang yang diincar?
Selain lebih aman, juga lebih untung karena kamu tidak harus membayar bunga pinjaman.
Jangan Berbelanja Saat Marah Atau Sedih
Kondisi perasaan saat berbelanja ternyata sangat berpengaruh. Saat marah atau sedih, seseorang akan lebih impulsif, termasuk dalam hal belanja.
Dorongan untuk membeli agar perasaan marah atau sedih menghilang bisa membuatmu kalap.
Benar sih, belanja bisa membuat bahagia, tetapi jika impulsif begini dompetmu bisa menangis.
Lebih baik tenangkan dirimu dulu sebelum membeli sesuatu. Lalu berbelanjalah dengan rencana, seperti tips pertama di atas.
Jangan Berbelanja Saat Lapar
Berbelanja saat lapar dapat mendorongmu untuk membeli lebih banyak, baik dari sisi jenis maupun jumlahnya.
Lapar juga membuatmu tergoda untuk jajan lebih banyak atau tiba-tiba menginginkan suatu makanan.
Maka pastikan perut terisi sebelum berangkat berbelanja. Jika kamu memang berencana untuk makan setelah belanja, maka pastikan acara belanja dan makan tidak melewati batas anggaran.
Bawa Uang Tunai Secukupnya
Jika kamu ingin berbelanja di tempat yang tidak begitu jauh, lebih baik bawa uang tunai secukupnya saja.
Dengan demikian, tidak akan ada godaan untuk membeli lebih banyak karena dananya terbatas. Eits, tapi jangan mudah tergoda untuk menggesek ATM juga, ya.
Tinggalkan Kartu Kredit Di Rumah
Nah, jika kamu tipe yang mudah tergoda diskon dan langsung gesek kartu kredit, lebih baik jangan membawa kartu saktimu saat berbelanja.
Cara ini membuatmu tidak bisa menambah kuota berbelanja melalui jalur kredit. Bagaimana jika sedang ada diskon di counter tertentu?
Kembali lagi, apakah barang atau jasa di sana memang kamu butuhkan?
Pemberitahuan diskon atau program kartu kredit lainnya biasanya disampaikan melalui email atau media sosial.
Jika memang lebih untung menggunakan CC, kamu bisa memakainya dan mengalokasikan dana tunaimu ke pos produktif.
Turunkan Limit Kartu Kredit dan ATM
Agar impulsivitas belanja berkurang, cobalah turunkan limit kartu kredit atau pengambilan dana di ATM.
Cara ini efektif untuk mengerem nafsu belanja, karena kamu jadi tidak sebebas dulu.
Namun tidak perlu menurunkan hingga batas minimal. Sesuaikan dengan kebutuhanmu dalam sebulan.
Jangan sampai kamu malah kesulitan karena pengaturan limit yang terlalu strict.
Evaluasi Riwayat Belanjamu
Setelah berbelanja, cobalah lihat kembali struk belanjamu. Atau periksa daftar transaksi kartu kreditmu.
Kamu bisa melihat seberapa banyak yang telah dihabiskan dan bagaimana urgensi setiap barang yang dibeli.
Kamu juga bisa menilai apakah pengeluaranmu sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Seberapa banyak uang yang dibelanjakan secara impulsif dan berapa yang sesuai rencana.
Setelah mengevaluasi, kamu bisa tahu bagian mana dari kebiasaan belanjamu yang bisa diperbaiki.
Alihkan Dana Ke Investasi
Nah, ini adalah tips mengatasi belanja impulsif dan mengubah uang jajanmu agar lebih produktif. Jika kamu lakukan, bukan hanya kebiasaan belanja jadi lebih baik, danamu juga akan berkembang.
Setiap kali ada kelebihan dana sisa belanja, jangan buru-buru berpikir barang apa lagi yang bisa dibeli.
Cobalah masukkan dana tersebut ke dalam investasi. Bisa emas, saham, atau reksa dana.
Saat ini setiap orang bisa berinvestasi bahkan dengan dana hanya puluhan ribu rupiah. Kamu bisa mencoba investasi dari aplikasi online yang terdaftar resmi di OJK.
Dengan konsistensi, kamu bahkan sudah bisa melihat hasilnya dalam waktu satu tahun saja.
Kalau sudah begitu, dijamin semangatmu berbelanja secara impulsif akan berganti ke semangat berinvestasi.
Gunakan Aplikasi Atau Bank Digital
Saat ini sudah banyak aplikasi keuangan dan bank digital yang mampu membantumu mengelola keuangan.
Pada aplikasi tersebut, kamu bisa membagi-bagi dana sekaligus ke dalam beberapa pos pengeluaran. Pada praktiknya nanti, saat belanja, kamu tinggal klik pos belanja.
Nah, jika dana di pos tersebut sudah habis, otomatis kesempatan belanjamu juga habis. Dengan begitu, mau tidak mau kamu akan mengendalikan nafsu belanjamu.
Umumnya kamu juga bisa melihat berapa saldo di setiap pos, sekaligus membuat anggaran per bulan.
Selama tidak tergoda untuk memindahkan saldo pos lain ke pos belanja, aplikasi seperti ini akan memudahkanmu mengatur keuangan. Sekaligus mencegah kebiasaan belanja impulsif.
Bagaimana, dari sebelas tips mengatasi belanja impulsif di atas, adakah yang pernah kamu lakukan?
Mengatur keuangan dan mengerem kebiasaan impulsif dalam berbelanja memiliki kesamaan: kamu harus sabar dan konsisten, serta tidak mudah tergoda penawaran penjualan.
Jangan serta-merta mengikuti trend, tergoda pada diskon dan sale besar-besaran. Jika memang jodoh, barang yang diincar pasti akan kamu dapatkan tanpa harus menjebol anggaran.
Nah, jika sudah menjalankan tips di atas dan mulai terlihat hasilnya, kamu boleh kok mengapresiasi usahamu dengan reward tertentu.
Sekali lagi, selama tidak menjebol anggaranmu atau melanggar konsistensi yang sudah dijaga selama ini.
Semoga tips menatasi belanja impulsif di atas bermanfaat, ya. Selamat mencoba.