Dalam dunia perbankan ada istilah yang dikenal dengan nama transaksi reversal. Transaksi reversal artinya adalah aktivitas transfer yang mengalami kegagalan.
Seperti diketahui jika hari demi hari perkembangan teknologi semakin canggih saja, termasuk teknologi yang ada dalam dunia perbankan.
Kegiatan transaksi melalui digital pastinya akan memakai notifikasi berupa SMS, dari pihak bank sebagai penunjuk keuangan.
Namun, tak jarang teknologi tersebut bisa saja mengalami kegagalan. Tentunya hal ini akan menyulitkan bagi para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan secara digital.
Transaksi Reversal Artinya Transaksi Tersebut Gagal dan Uang Hilang?
Dalam prosesnya, transaksi ini bisa saja kembali. Maksudnya, saat Anda sebagai nasabah melakukan transfer sejumlah uang kepada rekening lainnya.
Tetapi justru kemudian dana tersebut kembali ke pada rekening Anda dikarenakan adanya beragam masalah di luar kontrol nasabah.
Seperti disebutkan pada contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa transaksi reversal artinya transaksi yang gagal.
Namun, tak jarang biasanya pengguna akan panik saat tahu bahwa aktivitas transfer mengalami kegagalan yang berujung pada kembalinya dana yang dikirim.
Saat mengetahui transaksi reversal artinya transaksi bermasalah dan uang akan kembali, nasabah tidak perlu was-was terkait saldo yang dimiliki.
Sebab transaksi reversal tidak akan bisa mengurangi isi saldo di dalam rekening.
Apabila memang terjadi pengurangan, maka Anda selaku pengguna dapat mengkonfirmasi hal tersebut ke bank.
Pihak bank sendiri akan mengembalikan saldo ke rekening dengan jumlah yang sesuai.
Alasan dan Penyebab Terjadinya Reversal dalam Transaksi Perbankan
Setelah Anda memahami transaksi reversal artinya kegagalan dalam melakukan pengiriman dana.
Maka, untuk selanjutnya penting bagi nasabah mengetahui penyebab terjadinya reversal.
Ada beberapa faktor yang mendasarinya sebagai penyebab gagalnya melakukan kegiatan transaksi.
Berikut ini beberapa penyebab yang bisa diketahui hingga terjadi reversal:
Nomor Rekening Tujuan Salah
Sebelum melakukan kegiatan transaksi, pastikan terlebih dahulu nomor rekening yang hendak dituju sudah benar apa salah.
Salah satu faktor terjadinya terjadinya reversal adalah pengguna salah dalam memasukkan nomor rekening tujuan atau dengan kata lain human error.
Apabila pengguna melakukan hal tersebut, maka sistem menjadi tidak dapat melakukan pelacakan atas nomor rekening tujuan. Pada akhirnya proses tersebut dianggap mengalami kegagalan transaksi.
Waktu Transaksi Habis atau Time Out
Setiap bank pasti melakukan upaya untuk menjaga sistem keamanan bank, yakni dengan memberikan batas waktu secara otomatis dalam melakukan kegiatan transaksi.
Saat batas waktunya sudah habis untuk bertransaksi, secara otomatis juga dianggap gagal dari sistem.
Makanya setiap pengguna wajib untuk mengetahui hal ini sebelum melakukan transaksi.
Outer
Kode transfer antar bank juga harus diperhatikan, jangan sampai memasukkan kode di luar dari wilayah jangkauan bank terkait. Kejadian ini sering terjadi ketika pengguna salah dalam memasukkan kode transfer.
Terdapat Gangguan Jaringan
Yang namanya sistem, pasti ada kalanya mengalami gangguan jaringan. Begitu pula pada sistem pada bank.
Biasanya gangguan yang dialami pengguna berasal dari pihak perbankan itu sendiri sehingga membuat kegiatan proses transaksi menjadi gagal.
Jika ini yang terjadi, maka kegagalan dalam bertransaksi bukan berasal dari kesalahan secara pribadi, namun oleh sistem terkait.
Akibat Error Pada Aplikasi
Faktor lainnya adalah dikarenakan aplikasi salah yang telah diinstal di handphone pengguna.
Bukannya aplikasi tersebut membantu melakukan kegiatan transaksi jutsru malah sebaliknya.
Nasabah Melakukan Double Transaksi
Penyebab terakhir terjadinya transaksi reversal pada rekening adalah karena nasabah tanpa sadar melakukan double transaksi.
Sistem keamanan bank kemudian akan mendeteksi hal ini dan menganggap sebagai transaksi yang mencurigakan.
Tidak jarang hal ini terjadi secara tidak sengaja. Misalnya saja nasabah merasa belum mengirimkan dana, padahal transaksi sudah berhasil dilakukan.
Cara Mengatasi Saat Mengalami Transaksi Reversal
Saat pesan transaksi reversal muncul, Anda sebaiknya jangan panik. Sebab, ada beberapa cara untuk mengatasinya.
Memastikan Nomor Tujuan Sudah Benar
Agar tidak muncul pemberitahuan tentang transaksi reversal, Anda harus memastikan bahwa nomor rekening tujuan sudah sesuai.
Lakukan pengecekan, minimal sebanyak dua kali agar lebih yakin bahwa nama pemilik dan nomot rekening tujuan sudah sesuai.
Memastikan Kestabilan Jaringan Internet
Pemberitahuan transaksi reversal artinya nasabah menerima notifikasi dari bank terkait bahwa transaksi digital yang dilakukan mengalami kegagalan.
Seperti diketahui bahwa transaksi digital erat kaitannya dengan kestabilan jaringan Internet.
Agar transaksi yang dilakukan tidak mengalami gagal, nasabah perlu memastikan bahwa jaringan Internet pada gadget stabil.
Dengan cara tersebut, kejadian transaksi reversal dapat diminimalisir kemungkinan terjadinya.
Mengaktifkan Notifikasi dari Bank Terkait
Agar masalah transaksi yang mengalami reversal dapat segera teratasi, Anda sebagai nasabah sebuah bank perlu untuk mengaktifkan notifikasi.
Tidak hanya mengaktifkan notifikasi berupa SMS banking, tapi notifikasi internet dan mobile banking pun perlu untuk diaktifkan.
Hal ini sangat penting untuk membantu nasabah cepat mengetahui bahwa transaksi yang dilakukan bermasalah.
Melakukan Chargeback
Selanjutnya nasabah dapat melakukan chargeback. Cara ini bertujuan untuk mengatasi reversal rekening yang terjadi saat costumer salah melakukan transaksi.
Biasanya langkah ini dilakukan dengan meminta chargeback atau tagihan balik kepada pihak bank.
Biasanya langkah melakukan chargeback diajukan oleh pembeli kepada pihak perbankan. Kemudian pihak bank akan meneruskan tagihan kepada pedagang yang dituju.
Namun, pada langkah ini biasanya yang mengalami kesulitan adalah pihak penjual.
Tentunya dikarenakan dana menjadi tertahan di bank dan pasti menimbulkan gangguan pada jalannya bisnis.
Tips Mencegah Transaksi Reversal Rekening
Tidak hanya harus mengetahui cara mengatasi transaksi reversal, nasabah bank juga perlu memahami langkah pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi.
Hal ini dikarenakan semakin canggihnya teknologi berbanding lurus dengan tingkat kejahatan dalam dunia perbankan.
Maka, sebagai nasabah Anda perlu untuk mengetahu tips-tips untuk mencegah kemungkinan terjadinya transaksi reversal.
Melakukan Pengecekan Identidas dari Penerima atau Pengirim Dana
Modus penipuan dalam transaksi digital bisa terjadi karena kurangnya kewaspadaan, selain bujuk rayu yang luas biasa dari pelaku kejahatan.
Anda harus menjadi lebih cermat dan berhati-hati sebelum melakukan transaksi digital. Misalnya dengan memastikan identitas pelanggan atau penerima transfer dana.
Melakukan Pengecekan Berulang
Anda dapat melakukan pengecekan dengan melihat Card Verification Value (CVV) dan Address Verification System (AVS).
Nasabah juga dapat mengecek nomor rekening yang ingin dituju untuk mengetahui sudah terverifikasi atau tidak.
Segera Selesaikan Transaksi
Menyelesaikan dengan segera transaksi yang masuk demi untuk menghindari adanya customer yang mungkin saja bisa lupa dengan transaksinya.
Customer yang lupa dengan transaksi, bisa saja terlanjur mengajukan chargeback pada transaksi yang tidak dikenalnya.
Simpan Bukti Transaksi
Menyimpan bukti transaksi juga merupakan salah satu tips untuk menghindari kemungkinan transaksi reversal yang dijadikan sebagai cara melakukan penipuan.
Dengan membaca penjelasan terkait transaksi reversal artinya Anda sudah bisa mengetahui cara mengatasi dan mencegah terjadinya hal tersebut.