Kisruh dalam internal SM Entertainment berlanjut setelah Dispatch merilis laporan terkait Lee Soo Man lakukan penggelapan di SM.
Sebelumnya diketahui adanya kisruh antara CEO SM dengan Lee Soo Man.
Saat ini SM dipimpin oleh duo CEO, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun.
Kedua CEO menggandeng KAKAO dengan menjual saham sebesar 9 persen kepada Kakao.
Ini menjadikan Kakao sebagai pemilik saham terbesar kedua setelah Lee Soo Man.
Menyikapi situasi ini, Lee Soo Man seolah menyaingi dengan menjual sebagian sahamnya kepada HYBE.
Sebelumnya Lee Soo Man mengantungi kepemilikan 18 persen atas SM, kemudian menjual sebesar 14 persen kepada HYBE.
Menjadikan HYBE sebagai pemilik terbesar atas SM.
Tak tanggung-tanggung, HYBE melanjutkan aksi belinya di pasar bursa hingga total kepemilikannya mencapai 39.8 persen.
Menariknya, duo CEO ternyata tidak berkenan dengan dominasi HYBE dalam SM.
Bahkan, dalam CEO Lee Sung Soo sempat menyatakan akan mundur dari posisi karena alasan tersebut.
Hingga kemudian rilis tuduhan akan Lee Soo Man lakukan penggelapan di SM.
Tuduhan Lee Soo Man Lakukan Penggelapan di SM
Pada Jumat 17 Februari 2023, Dispatch merilis sejumlah data terkait tuduhan Lee Soo Man lakukan penggelapan di SM.
Dalam tuduhan tersebut disebutkan bagaimana Lee Soo Man melakukan beberapa langkah mengakali investor dan pasar bursa.
Sehingga meskipun saham Lee Soo Man tak lagi sebesar sebelumnya, tetapi dia tetap bisa meraup keuntungan besar.
Dalam data terdapat nama Like Planning, perusahaan milik Lee Soo Man yang terikat kontrak dengan SM.
SM diharuskan menyetor dana royalti sebesar 6 persen dari pemasukan setiap tahunnya.
Bahkan, sejak awal listing SM di bursa, Lee Soo Man terbukti telah mengakali aturan.
Hal ini ia lakukan dengan menyuntikan dana fiktif ke dalam rekening SM. Seolah ingin menunjukan SM cukup kuat untuk terlisting.
Langkah ini dilanjutkan dengan aksi penyedotan dana oleh lee Soo Man dengan cara ilegal.
Juga dengan sejumlah aksi jual dan beli saham dengan mengakali jumlah saham beredar di pasaran.
Setiap kali lee Soo Man menjual sahamnya, tak lama saham SM di split sehingga harga pasar turun.
Setelhanya Lee Soo Man kemudian membeli kembali sahamnya di pasaran.
Situasi ini akhirnya sempat terbaca publik dan pada tahun 2002 ia dituduh telah mengantongi pendapatan ilegal dari pasar saham dan sempat menjadikannya buron.
Terkait kasus tersebut Lee Soo Man sempat ditahan selama 2 tahun hingga tahun 2007.
Namun, ini tak mengurungkan aksi Lee Soo Man lakukan penggelapan di SM hingga akhir 2022.
Diduga Lee Soo Man mengantongi keuntungan di atas 700 M won dari seluruh aksi ilegalnya di SM.