Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun di Massachusetts, Amerika Serikat, telah meninggal dunia setelah mengikuti tantangan viral yang dikenal sebagai One Chip Challenge di platform TikTok.
Harris, nama remaja tersebut, dilaporkan mengalami komplikasi serius setelah mencoba tantangan ini.
Tantangan One Chip Challenge menjadi terkenal berkat promosi dari Paqui, seorang produsen makanan ringan di Amerika Serikat.
Keripik dalam tantangan One Chip Challenge ini dibumbui dengan cabai Carolina Reaper dan Naga Viper, yang dikenal sebagai dua jenis cabai terpedas di dunia.
Tantangan One Chip Challenge Memakan Korban
Menurut laporan dari NBC News, sang ibu, Lois Wolobah, menerima panggilan dari sekolah putranya, Harris, yang bersekolah di Doherty Memorial High School.
Mereka memberitahu Lois bahwa Harris mengeluh merasa sakit dan pingsan setelah mencoba makan keripik Paqui yang terkenal karena kepedasannya.
Ketika ibunya tiba di sekolah, dia menemukan Harris sedang merasa tidak nyaman dan terus-menerus memegangi perutnya di ruang perawatan.
Mereka menyebutkan bahwa Harris telah mencoba keripik tortilla dari merek Paqui yang dibumbui dengan dua jenis cabai terpedas di dunia.
Lois Wolobah berkata, “Ketika saya datang ke sekolahnya, dia sedang berbaring, dan saya bertanya, ‘keripik apa yang kamu makan?’ Dan dia menunjukkan ini pada saya,” sambil menunjukkan gambar One Chip Challenge 2023 merek Paqui yang ada di ponselnya.
Menurut laporan dari Huffing Post, Harris dibawa pulang dari sekolah, dan dalam waktu sekitar dua jam, dia mengalami pingsan.
Setelah itu, Harris segera dilarikan ke rumah sakit, di mana ia akhirnya meninggal dunia.
Ayah Harris, Amos Wolobah, mengatakan kepada WBZ CBS News bahwa mereka tidak mengetahui adanya penyakit bawaan pada putra mereka sebelumnya.
Keluarga tersebut juga mengklaim bahwa Harris adalah seorang pemain bola basket yang sehat dan tidak memiliki riwayat alergi yang diketahui.
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian Harris masih belum jelas dan sedang diselidiki lebih lanjut.
Namun, keluarganya meyakini bahwa keripik Paqui kemungkinan menjadi salah satu faktor yang berkontribusi.
Juru bicara dari Kantor Pemeriksa Medis Massachusetts menyatakan kepada media bahwa penyebab kematian mungkin akan memerlukan waktu beberapa minggu untuk dapat dipastikan.
Sementara itu, perusahaan Paqui, yang berbasis di Austin, Texas, telah bekerja sama dengan distributor mereka untuk menarik produk tersebut dari peredaran.
Dalam pernyataan kepada The New York Times, juru bicara Paqui mengatakan, “Kami sangat sedih dengan pemberitaan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga. Tidak pantas bagi kami untuk berspekulasi atau memberikan komentar lebih lanjut.”