Akhir bulan Agustus kemarin, Kota Bandung akhirnya dapat memulai kembali Festival Baso Juara atau yang dikenal dengan FBJ yang sempat terkendala Pandemik COVID-19 selama dua tahun.
Festival kuliner ini menjadi festival makanan paling unik, karena menyajikan sekitar 1000 jenis baso-baso unik yang telah melegenda untuk dberikan secara gratis pada pengunjung festival.
Ketua Penyelenggara kegiatan unik ini, Ratih Hilwiyah, menyebutkan bahwa nantinya aka nada lebih dari 30 tenant baso yangmenyajikan baso- baso unik ini.
Tenand ini merupakan penjual baso terkenal yang cukup memiliki nama di Kota Bandung, seperti Baso CIpaganti, Baso Edin, dan lain-lainnya.
Baso yang memiliki keunikan dan keunggulan juga ditampilkan dalam Festival Baso terbesar di Indonesia ini.
Sebelumnya, untuk tenant – tenant ini telah melewati prosesi seleksi terlebih dahulu sebelum bisa masuk kedalam festival ini.
Panitia melakukan seleksi dengan hasil kurasi yang dilihat dari beberapa poin yang telah ditentukan.
Tidak heran jika jumlah pendaftar festival ini begitu besar, terutama pada pedagang baso saling berlomba untuk mengikuti acara festival baso terbesar ini.
Banyak Pedagang Baso yang Berharap Lolos Seleksi
Para pedagang baso ini memiliki minat tinggi dan berharap lolos dalam seleksi yang diberikan.
Karena festival ini dapat menjadi wadah promosi yang optimal untuk memperkenalkan baso mereka.
Diketahui juga untuk pengunjung acara ini tidak hanya pada masyarakat Kota Bandung, namu juga beberapa kota disekitarnya seperti Jakarta dan kota-kota Jabodetabek.
Pemberian slot hanya 30 pedangang yang bisa menjajakan baso ini dikarenakan kebatasan tempat yang hanya mengakomodir sebanyak itu.
Pada acara ini, para tenat akan membagikan 1.000 mangkok baso secara gratis untuk beberapa pengujung yang beruntung.
FBJ ini diselenggarakan di tanggal 2-4 September 2022 di Denma Kodam III SiIliwangi, Kota Bandung. Festival Baso Jumbo ini dimulai dari pukul 09:00 WIB hingga 21:00 WIB
Didukung Langsung oleh Pemerintah Kota Bandung
Ratih juga menambahkan, adanya dukungan besar dari masyarakat Bandung dan Pemerintah Kota Bandung terkhususnya dalam pelaksanaan acara ini.
Dengan tujuan pengembalian wisata kuliner di Bandung, festival baso ini berharap dapat mengembalikan kembali kekayaan kuliner yang ada di Bandung, khususnya pad baso ini.
Tujuan pendirian kegiatan ini tidak lain, untuk kembali membangkitkan kuliner Bandung yang sempat terganggu dengan adanya Pandemi COVID -19.
Terutama pada pedagang dan UMKM penjual Baso di Bandung, ini cukup menjamur di banyak wilayah di Kota Bandung.
Oleh karena itu penyelenggara mendirikan acara yang cukup besar ini dengan tujuan tersebut.
Ratih juga menambahkan adanya dukungan besar dari Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kota Bandung.
Yang mendorong kegiatan festival kuliner seperti ini untuk rutin digelar sebagai bentuk pengembalian kondisi aman seperti sebelum pandemic sekaligus meningkatkan tujuan wisata.
Pihaknya juga menambahkan jika adanya variasi festival makanan nanti. Baso boleh menjadi awalan untuk mulainya festival kuliner terbesar ini, namun dapat juga memulai kuliner- kuliner lainnya.
Kegiatan seperti ini diharpakan terus menggeliat sebagai bentuk promosi kuliner Bandung.
Festival makanan pasti mendatangkan banyak perhatian bukan hany penduduk asli Kota Bandung, namun juga beberapa masyarakat di Kota dan Kabupaten sekitarnya.
Maka diharpakan dengan adanya festival baso ini dan penyelenggaraan berbagai makanan, membuat sector pariwisata ikut menggeliat.
Karena bukan tidak mungkin dari festival ini, memunculkan banyak wisatawan untuk ikut melihat festival sekaligus wisata- wisata yang ada di Kota Bandung.
Kegiatan seperti ini juga dinamakan sebagai event kuliner yang juga bagian dari peningkatan pariwisata daerah.
Pengenalan berbagai macam kuliner Bandung juga dikatakan Ratih menjadi rencana Festival Kuliner selanjutnya.
Karena dapat dilihat, jika kuliner-kuliner Bandung memiliki suatu khas yang tidak di temukan dalam olahan makanan yang lain.
Makannya dengan fesrival ini, Ratih berharap banyak akan banyak kuliner-kuliner yang mulai terekspos ke publik, terutama untuk produsen-produsen inovatif dalam pengolahan makanan.
Ratih juga mengatakan dalam interviewnya bahwa berencana mengadakan kegiatan festival kuliner serupa disetiap tahun.
Cukup beberapa tahun lalu, ketika pandemic tidak bisa melanjutkan kegiatan besar ini, di tahun-tahun setelahnya Ratih berharap akan muncul kembali berbagai festival kuliner ini .
Dukungan besar dari Pemerintahan Kota Bandung sekaligus seluruh warga Kota Bandung menjadi poin lain yang sangat menentukan keberhasilan festival baso ini.
Sehingga Ratih selaku Ketua Pelaksana FBJ ini berharap dukungan dan support dari pemerintah dan masyarakat akan terus sama atau mungkin bertambah untuk festival-festival selanjutnya.