Akhir-akhir ini banyak sekali istilah baru yang muncul di internet yang awalnya viral terlebih dahulu di berbagai media sosial, salah satu contohnya adalah body count.
Bagi sebagian orang yang aktif di media sosial, tentunya sudah tidak heran lagi dengan kata yang satu ini. Apalagi para pengguna TikTok, karena memang istilah ini mulai booming di aplikasi video tersebut.
Pengertian Body Count yang Asli dan yang Viral
Dilansir dari berbagai sumber, istilah body count memang tengah menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai media sosial, contohnya adalah Twitter.
Namun hangatnya perbincangan mengenai istilah ini di Twiter awalnya karena platform video pendek Tiktok yang lebih dahulu mempopulerkannya.
Karena itulah kemudian menular ke Twitter yang membuatnya menjadi perdebatan yang seru.
Awalnya istilah ini berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah jumlah tubuh, jumlah mayat, jumlah jenazah.
Diketahui aslinya istilah body count ini mengacu kepada seberapa banyak orang yang telah meninggal dalam situasi tertentu.
Situasi yang dimaksudkan di sini contohnya adalah jumlah orang yang meninggal setelah perang berakhir atau terjadi kematian secara massal.
Biasanya istilah ini akan dikatakan saat perang sudah berakhir, untuk mengetahui berapa jumlah tentara yang tewas menjadi mayat.
Namun, berbeda dengan arti sesungguhnya di atas, istilah viral yang dimaksudkan kali ini mempunyai makna yang lain.
Kata-kata kali ini ada kaitannya dengan jumlah tubuh yang mengacu pada hubungan seksual yang dilakukan oleh seseorang.
Maksudnya adalah berapa jumlah orang atau tubuh yang pernah diajak berhubungan seksual. Atau bisa dikatakan body count yang dimaksudkan adalah seberapa banyak orang yang yang pernah tidur dengan seseorang.
Ketika Anda ditanya oleh seseorang perihal istilah ini, artinya berapakah orang yang sudah Anda ajak berhubungan seksual sepanjang hidup Anda.
Intinya, seseorang yang sudah diberi label body istilah tersebut adalah mereka yang seringkali berhubungan sex dengan banyak lawan jenis.
Sebaiknya ketika tidak benar-benar memahami artinya, jangan sembarangan menggunakan kata ini dalam percakapan.
Apalagi dengan lugas menanyakannya kepada seseorang yang tidak terlalu akrab, seperti kepada orangtua, kakak, om, tante, atau guru.
Dampak Buruk Dari Body Count Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental
Ketika seseorang sudah dijuluki sebagai body count, artinya ia sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan.
Hal seperti ini tentunya akan memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Dampak Buruk Body Count Terhadap Kesehatan Fisik
Istilah bond count merujuk pada perilaku seks bebas, yaitu kegiatan seksual yang dilakukan seseorang tanpa ikatan.
Seks bebas juga kerap dihubungkan dengan perilaku berganti-ganti pasangan tanpa komitmen dan ikatan emosional.
Dampak buruk dari perilaku ini adalah rentan terkena penyakit infeksi menular seksual. Contohnya adalah sebagai berikut:
Sifilis
Penyakit sifilis ini juga sering disebut sebagai raja singa yang diakibatkan oleh bakteri. Efeknya akan dirasakan oleh penderita setelah 10 sampai dengan 90 hari terjangkit.
Gejalanya adalah muncul luka kecil di tempat bakteri tersebut menyerang dan juga muncul ruam.
Penyakit ini harus segera diobati, karena dapat menyebabkan kebutaan, tuli, kerusakan hati dan lain berbagai keluhan lainnya.
Klamidia
Penyakit yang mungkin menjangkiti seseorang yang senang dengan body count lainnya adalah klamidia.
Efek dari penyakit ini cukup menyiksa karena menimbulkan keluhan-keluhan yang membuat penderita merasa tidak nyaman.
Saat seorang pria terjangkit penyakit ini, dapat menimbulkan gejala berupa peradangan pada saluran kencing.
Selain itu MR P juga akan keluar cairan sehingga terasa sakit dan mengganggu aktivitas. Berbeda lagi gejala yang dialami ketika terjadi pada wanita.
Klamidia dapat menimbulkan gejala seperti infeksi pada salurah kemih, saluran serviks dan bahkan rahim.
Penderita juga kerap mengeluarkan cairan yang tidak normal dari Ms. V, sehingga terasa panas saat buang air kecil.
Karena dapat menular sebaiknya segera diobati agar tidak membuat pasangan seksual menderita penyakit yang sama.
Gonore
Penyakit Gonore ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual, terutama yang sering berganti-ganti pasangan.
Sering juga disebut sebagai kencing nanah, penyebab utamanya adalah infeksi bakteri. Penyakit ini dapat dirasakan gejala saat buang air kecil.
Biasanya terasa sakit, dan keluar nanah dari Ms. V atau ujung Mr. P sehingga rasa nyeri akan terasa menusuk pada area kelamin.
Hamil di Luar Nikah
Selain beberapa penyakit di atas, fenomena body count ini juga menimbulkan celah untuk mengalami kehamilan di luar nikah.
Masih untung ketika ada yang mau bertanggung jawab, parahnya lagi kalau ternyata tidak tahu siapakah yang harus bertanggung jawab.
Karena seringnya berganti-ganti pasangan sehingga tidak tahu pasangan yang mana yang harus menikahinya.
Dampak Body Count Terhadap Kesehatan Mental
Dampak dari perilaku yang mendasari viralnya istilah body count ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik saja.
Perilaku ini juga dapat menimbulkan gangguan mental yang tidak bisa dianggap sepele seperti berikut ini:
Perasaan Bersalah
Perilaku seks bebas adalah hal yang melanggar norma adat maupun agama dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Sehingga seseorang yang sudah terbiasa dari kecil memahaminya sebagai perbuatan dosa tentu akan merasa bersalah.
Perasaan bersalah akan membuat seseorang tidak nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
Gangguan kecemasan.
Perasaan bersalah yang terus menerus menghantui seseorang lama kelamaan akan membuat seseorang menderita gangguan kecemasan.
Cemas kalau ketahuan orang-orang terdekat, cemas kalau terkena penyakit seks menular dan lain sebagainya.
Gangguan kecemasan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang yang mengidapnya, sehingga harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Depresi
Perilaku ini juga dapat membuat seseorang menderita depresi, yaitu gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam.
Biasanya penderita depresi akan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai. Gejala depresi ini dikenali ketika selama 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.
Jika dibiarkan berlanjut secara terus menerus dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat akan menurunkan produktivitas seseorang.
Mengalami gangguan sosial dan dapat timbul keinginan untuk bunuh diri yang kuat.
Obsessive-compulsive disorder (OCD).
Dampak buruk dari body count lainnya adalah menderita Obsessive Compulsive Disorder atau disingkat OCD.
Penyakit mental ini dapat membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol dengan sifat berulang.
Selain itu juga munculnya perilaku (paksaan) kompulsif, contohnya seperti mencuci tangan secara berulang kali setelah menyentuh sesuatu yang menurutnya kotor.
Pemikiran dan perilaku tersebut tidak dapat dikendalikan oleh pengidap OCD meskipun tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hal tersebut.
OCD ini pengaruhnya cukup signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan penderita.
Dengan berbagai dampak buruk yang dialami diatas, baik secara fisik maupun mental alangkah baiknya kalau perilaku body count ini dapat dihindari.