Pernahkah Anda mendengar tentang gaslighting relationship?
Meski barangkali relatif tidak terlalu booming, istilah ini cukup sering menjadi topik pembahasan dalam beberapa tahun terakhir.
Gaslighting relationship merupakan salah satu bentuk toxic relationship yang bisa menimpa siapa saja. Jadi, ada baiknya Anda mengantisipasi kemungkinan terjebak dalam hubungan tidak sehat itu.
Apa Itu Gaslighting Relationship?
Gaslighting relationship adalah suatu bentuk pelecehan emosional yang dilakukan seseorang dengan cara melakukan berbagai tindakan manipulatif terhadap relasinya.
Wujud tindakan manipulatif tersebut adalah dengan memaksa korban untuk mempertanyakan memori, perasaan, pikiran, serta kejadian-kejadian di sekitarnya.
Akibat tindakan manipulatif itu, korban akan mulai meragukan diri sendiri, merasa tidak nyaman, bahkan bersalah tanpa alasan yang sungguh-sungguh jelas.
Dengan begitu, pelaku akan bisa mengendalikan korban untuk menerima serta mengikuti pikiran dan kemauannya karena menganggap hal itulah yang benar.
Sekilas Tentang Asal Mula Gaslighting Relationship
Pembahasan mengenai pola hubungan gaslighting ternyata bukanlah hal baru.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa jurnal penelitian ini sudah terbit sejak 1938, salah satunya The Lancet Psychiatry.
Konon jurnal tersebut mencatat bahwa istilah gaslighting awalnya berasal dari sebuah drama karya Patrick Hamilton. Selanjutnya, muncul film berjudul Gaslight karya Alfred Hitchcock pada 1944.
Film Gaslight ini berkisah tentang seorang suami yang manipulatif dan mencoba mempengaruhi istrinya agar berpikir, bahwa dirinya sudah tidak waras.
Sang suami kemudian membuat beberapa perubahan kecil di lingkungan mereka, bahkan bertindak kasar serta memisahkan istrinya dari keluarga dan teman-teman.
Sejak itulah jenis hubungan yang tidak sehat ini dikenal dengan sebutan gaslighting.
Ruang Lingkup Pola Hubungan Gaslighting
Kebanyakan pembahasan mengenai gaslighting relationships umumnya dikaitkan dengan hubungan asmara dan pernikahan. Namun, sebenarnya hal itu bisa juga terjadi dalam relasi antar teman, keluarga, dsb.
Sebuah sumber bahkan menyebut bahwa gaslighting merupakan teknik yang kerap digunakan oleh para diktaktor untuk menguasai dan mengendalikan masyarakatnya.
Menurut sejumlah penelitian, pihak yang menjadi pelaku aksi gaslighting ini umumnya memiliki kondisi kejiwaan tertentu, terutama narsistik.
Sekilas Informasi Mengenai Narsistik
Secara sederhana, pengertian narsistik adalah suatu gangguan kepribadian di mana seseorang merasa dirinya adalah yang paling penting dan hebat.
Hal ini membuat seorang narsistik cenderung memandang rendah dan meremehkan orang lain, serta ingin semua orang mengikuti kemauannnya.
Ciri-ciri orang narsistik antara lain:
- Mementingkan dirinya sendiri
- Selalu ingin mendapat perlakuan khusus
- Suka melebih-lebihkan kemampuan atau prestasi
- Gemar mengkritik orang lain
- Mudah iri hati dan cemburu jika ada orang lain yang dirasa melebihinya
Ciri-ciri dan Contoh Tindakan Pelaku Gaslighting Relationship
Ciri-ciri pelaku gaslighting hampir sama dengan narsistik. Selain itu, mereka umumnya juga melakukan berbagai tindakan sebagai berikut:
Sering berbohong dan memutarbalikkan fakta
Pelaku gaslighting cenderung suka mengatakan hal-hal tidak benar, bahkan berlawanan dengan fakta. Mereka mengungkapkan sesuatu hanya berdasarkan pada pemikiran dan keinginannya sendiri.
Lebih jauh, ia pun akan terus berupaya untuk mengulang kata-katanya itu sampai akhirnya orang lain terpaksa mengiakan.
Suka melemparkan kesalahan pada orang lain
Pelaku gaslighting yang berkepribadian narsistik tidak pernah suka mengakui bahwa dirinya salah. Oleh karena itu, ia akan selalu berusaha melemparkan kesalahan itu pada orang lain.
Meremehkan pendapat dan perasaan orang lain
Sesuai kepribadiannya yang narsistik, pelaku gaslighting akan selalu menganggap dirinya paling benar dalam segala hal.
Jadi, ia cenderung menganggap remeh pendapat dan keberadaan orang lain.
Suka merayu dan membuat orang yang menolak menurutinya merasa bersalah
Pada dasarnya setiap orang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan opini dan keinginannya masing-masing. Namun, pelaku gaslighting akan melakukan berbagai upaya untuk merayu agar relasinya berubah pendapat.
Jika rayuannya gagal, maka ia akan menunjukkan ketidaksukaan secara terang-terangan, misalnya dengan ngambek atau berlaku sinis.
Dengan begitu, orang yang menentangnya akan merasa bersalah.
Dampak dari Pola Hubungan Gaslighting
Korban gaslighting relationship seringkali tidak akan menyadari bahwa mereka tengah menjalani hubungan yang tidak sehat.
Hal ini karena umumnya pelaku tindakan manipulatif beraksi secara perlahan.
Selain mencermati kemungkinan relasi Anda menunjukkan ciri-ciri yang tersebut di atas, Anda bisa juga menelaah kondisi diri sendiri.
Jika Anda kebetulan telah menjadi korban dari hubungan tidak sehat gaslighting, biasanya akan muncul beberapa kondisi berikut:
Mengalami penurunan rasa percaya diri
Siapa pun lambat lain pasti akan kehilangan rasa percaya diri jika semua ucapan dan tindakannya selalu menuai kritik dan pertanyaan.
Hal ini bisa menjadi salah satu indikasi utama yang mengisyaratkan Anda tengah menjalin relasi dengan seorang pelaku gaslighting.
Sulit mengambil keputusan secara mandiri
Menurunnya tingkat kepercayaan diri akan membuat Anda sulit untuk membuat keputusan sendiri karena takut akan berbuat kesalahan.
Hal ini memang merupakan tujuan dari pelaku gaslighting agar Anda jadi lebih tergantung dan mudah mengikuti keputusannya.
Menganggap segala sesuatu yang tidak beres sebagai kesalahan pribadi
Dalam menjalani sebuah hubungan, tentunya wajar bila Anda sesekali melakukan kesalahan dan merasa perlu meminta maaf pada pihak yang terdampak.
Namun, tidaklah benar jika Anda merasa segala sesuatu yang mengakibatkan relasi menunjukkan tanda-tanda emosi negatif adalah kesalahan Anda.
Bila hal itu terjadi, hampir bisa dipastikan Anda tengah menjalani hubungan yang tidak sehat.
Merasa terisolir dari orang lain, bahkan yang sebelumnya dekat
Seorang pelaku gaslighting umumnya juga suka memonopoli. Jadi, ia tidak akan segan memanipulasi Anda agar tidak bisa mempunyai hubungan dengan orang lain selain dirinya.
Cara Mengatasi Gaslighting Relationship
Terjebak dalam suatu hubungan yang tidak sehat tentunya akan berdampak sangat buruk terhadap produktivitas, kebahagian serta kesehatan mental Anda.
Oleh karena itu, Anda perlu segera bertindak apabila mendapati diri tengah menjalani pola hubungan yang tidak sehat tersebut.
Upaya ini barangkali tidaklah mudah, mengingat kemungkinan besar hubungan Anda sudah berjalan lama. Apalagi, pelaku gaslighting cenderung akan menghindar dan marah jika Anda mencoba mengkonfrontasinya.
Jika hal itu terjadi, kumpulkanlah keberanian Anda, cobalah untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percaya. Ada baiknya juga jika Anda mencoba menghubungi pihak profesional.
Dengan begitu, Anda akan memperoleh saran dan bantuan yang terpercaya untuk bisa menghadapi dan mengatasi hubungan yang tidak sehat ini.
Pihak profesional juga akan bisa membantu menangani pasangan atau rekan Anda yang bertindak sebagai pelaku gaslighting jika kondisi memungkinkan.
Hal yang penting, Anda perlu bertekad agar hubungan yang tidak sehat ini tidak akan terus berlarut-larut dan merugikan diri Anda sendiri.
Ada salah satu dari sejumlah gaslighting relationship quotes yang mampu mendeskripsikan model hubungan tidak sehat ini secara tepat.
Bunyi quote atau kutipan tersebut adalah: “A bad relationship can make you doubt every good things you ever felt about yourself.”
Jadi, dengan berupaya menyelamatkan diri dari gaslighting relationship, Anda berpeluang lebih besar untuk memiliki relasi yang sehat, produktif, dan membahagiakan.