Gejala DBD pada anak sebaiknya diketahui oleh para orangtua sejak dini. Sehingga dapat segera menyelamatkan nyawa sang buah hati, jika terserang.
Karena demam berdarah merupakan salah satu penyakit berbahaya yang menjadi momok bagi manusia karena cukup mematikan. Apalagi kalau penanganannya terlambat, bisa menyebabkan kematian.
Sehingga penyakit ini tentu saja tidak dapat dianggap remeh. Bahkan berdasarkan penelitian, satu dari 20 pasien demam berdarah berpotensi parah dan akibatnya fatal.
Terutama gejala DBD pada anak pasien dengan komorbid dan pada bayi yang harus segera mendapatkan pertolongan. Perjalanan klinis demam berdarah membawa pengaruh terhadap seluruh organ tubuh.
Dengan demikian, bukan hanya mengenai trombosit rendah, sebagaimana klasifikasi dinamis dari WHO.
Mulai dengue yang tidak memiliki gejala berbahaya sampai yang bahaya dan akhirnya fatal.
Sebagai orangtua yang baik, harus memahami benar mengenai penyakit demam berdarah. Mulai dari gejala dbd pada anak ringan sampai yang berat agar mudah mengambil tindakan.
3 Fase DBD Pada Anak Yang Wajib Diketahui!
Cara mengenali gejala penyakit mematikan ini memang bukanlah perkara yang mudah, karena hampir serupa dengan gejala flu. Sehingga, orang tua kerap merasa bingung saat membedakannya.
Meskipun demikian sesuai dengan namanya, ciri-ciri gejala DBD pada anak dapat dikenali dengan adanya pendarahan.
Jika sudah masuk tahap pendarahan maka artinya gejala penyakit ini sudah parah.
Ada 3 fase demam berdarah yang dapat dikenali dengan mudah, sehingga tidak terlambat melakukan penanganan.
Tiga fase tersebut adalah sebagai berikut:
Fase Demam
Fase yang pertama adalah fase demam, yang mana demam ini bisa mendadak tinggi dan berlangsung selama 2 sampai dengan 7 hari.
Pada fase ini, besar kemungkinan terjadi komplikasi pada anak-anak, selain kejang biasanya juga malas minum dan makan. Sehingga akibatnya berisiko tinggi mengalami dehidrasi.
Selain itu tanda paling umum yang dapat terlihat secara kasat mata adalah mukanya terlihat memerah.
Fase Kritis
Yang sering menipu orangtua pada fase ini adalah demam turun, sehingga kerap dianggap sudah sembuh.
Padahal fase ini justru sangat berbahaya dibandingkan yang lain.
Hal ini terjadi karena terdapat perembesan plasma. Menyebabkan syok komplikasi perdarahan, gagal hati, syok lain yang berkepanjangan yang menyebabkan gangguan organ.
Ketika sudah mengalami pendarahan yang hebat seperti ini, maka kondisi DBD ini dapat dikatakan sudah memasuki fatality rate yang tinggi.
Fase inilah yang kerap menyebabkan kematian pada penderita DBD, terutama yang masih berusia anak-anak.
Fase Pemulihan
Fase pemulihan ini biasanya dialami sekitar 2 sampai 4 hari, dalam 7 hari akan melewati 3 fase. Masa yang sangat sempit untuk melewati bahaya ini.
Masa kritis hanya 24 sampai dengan 48 jam. Namun, fase ini adalah penentuan bagi pasien apakah dapat selamat atau tidak.
Oleh karena itu, sebaiknya orang tua tahu setiap fasenya dan waspada saat demam mendadak turun. Karena bisa saja akibat masuk ke fase kritis yang berbahaya.
Langkah paling mudah untuk mengenali gejala DBD pada anak adalah saat suhu tubuh si kecil turun, tetapi aktivitasnya ikut mengalami penurunan.
Anak terlihat lemah dan gelisah, bahkan secara fisik tidak terlihat seperti biasanya. Maka bisa jadi kondisi anak tersebut benar-benar tidak sedang baik-baik saja.
Gejala lain yang juga dapat dikenali adalah tidak buang air kecil dalam waktu 4 sampai dengan 6 jam.
Selain itu juga enggan saat disuruh minum air, karena hal seperti ini pertanda tubuh Si Kecil sedang di tahap transisi demam ke kritis.
Warning Sign Demam Berdarah
Agar lebih mudah dalam mengenali tanda dan gejala DBD pada anak, maka dapat menghafalkan warning sign yang harus diperhatikan orangtua.
Terutama ketika buah hati mendadak demam tinggi, beberapa warning sign tersebut adalah sebagai berikut:
Ciri-Ciri Fase Kritis
Ciri-ciri fase kritis ini dapat diketahui pada hari ke-2 hingga ke-7 setelah demam. Kemudian waspadalah saat demam mulai turun yang terjadi rata-rata setelah hari ketiga.
Pastikan juga mengenai timbulnya tanda bahaya atau warning signs untuk indikasi kapan sebaiknya anak segera dirawat di rumah sakit.
Warning Sign Atau Tanda Bahaya
Beberapa tanda berbahaya yang dapat dipahami orang tua dengan baik sehingga tidak membawa bahaya besar dari penyakit ini adalah sebagai berikut:
- Tidak terdapat perbaikan klinis meskipun demam turun.
- Asupan minum sulit dilakukan atau anak mau saat disuruh minum.
- Anak mengalami muntah terus menerus.
- Merasakan nyeri pada perut
- Menderita letargi atau tubuh terasa lemah dan mengalami perubahan perilaku.
- Terlihat pucat dengan tangan dan kaki dingin, sampai terasa lembab.
- Mengalami pembesaran hati lebih dari 2 cm.
- Terjadi pendarahan, seperti epistaksis, hematemesis, melena, menoragia, hemoglobinuria dan hematuria.
- Kemudian juga merasakan giddines atau pusing yang berlebihan.
- Diuresis menurun atau mengalami penurunan zat cair pada tubuh.
Seperti Apa Gejala DBD Pada Anak?
Supaya tidak terlambat membawa ke rumah sakit saat anak terkena demam berdarah, yang mengakibatkan kematian. Kenali gejala DBD pada anak seperti yang tertulis dibawah ini:
Mengalami Flu
Gejala yang pertama biasanya adalah mengalami flu yang muncul 1,5 – 10 hari setelah digigit oleh nyamuk yang telah terinfeksi virus DBD.
Ketika efeknya ringan maka gejala ini akan hilang sendiri setelah menderita flu selama 2 sampai dengan 7 hari. Sehingga tidak menimbulkan akibat yang cukup fatal.
Demam Tinggi
Salah satu pertanda yang jelas adalah demam tinggi sampai mencapai 40 derajat Celcius dengan jangka waktu sekitar 2 sampai dengan 7 hari.
Akibatnya anak dapat mengalami dehidrasi akibat terlalu banyak mengeluarkan keringat yang menyebabkan cairan hilang.
Ruam Pada Beberapa Bagian Tubuh
Ruam merah seperti gigitan nyamuk pada wajah, leher, telapak tangan, kaki, dada, dan bagian tubuh lainnya. Ruam ini akan hilang sendiri dalam waktu satu minggu.
Mengalami Pendarahan Di Hidung Dan Gusi
Ketika sudah positif DBD maka anak dapat mengalami pendarahan pada hidung dan gusi, dan terjadi secara mendadak.
Mengalami Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah ini dapat terjadi selama 2 – 4 hari setelah paparan virus masuk dan mulai menyerang di tubuh.
Rasa Sakit di Sendi, Otot, atau Tulang
Gejala DBD pada anak yang lain adalah merasakan rasa nyeri di area sendi, otot, atau tulang. Rasa nyeri yang luar biasa harus menjadi perhatian.
Orangtua harus waspada saat anak mengeluhkan sakit ini ditambah dengan bagian kepala yang menghebat.
Trombosit Turun
Lakukan tes darah saat demam yang dialami tidak kunjung turun, agar dapat diketahui apakah trombositnya normal atau tidak.
Kalau trombosit turun, maka ini adalah gejala DBD pada anak yang sangat jelas, sehingga harus segera mendapatkan penanganan dokter.
Kebanyakan DBD terjadi pada anak yang masih dibawah 15 tahun, dan dapat berakibat fatal karena penderita dapat mengalami sakit perut parah, pendarahan hebat, dan turunnya tekanan darah.
Sehingga ketika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat berujung pada kematian. Itulah sebabnya orang tua harus dapat bertindak cepat.
Gejala DBD pada anak diatas semoga dapat dijadikan panduan bagi para orangtua. Sehingga tidak terlambat membawa ke rumah sakit saat diperlukan.