Berita mengejutkan datang dari artis kontroversial Nikita Mirzani yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Akibat mengalami gejala saraf kejepit yang memerlukan perawatan medis.
Hal ini disampaikan oleh sahabat Nikita, Fitri Salhuteru, yang mengatakan bahwa Nikita mengalami masalah pada tulang punggungnya.
“Kalau permasalahan tulang punggung itu kalau dia lagi kambuh, sakitnya itu sakit banget gitu. Mungkin kalian bisa tanya orang-orang gimana sih urat kejepit sangat sakit kalau kambuh,” Ujar Fitri Salhuteru.
Saraf terjepit merupakan sebuah keadaan dimana terlalu banyak tekanan pada saraf oleh jaringan yang ada di sekitarnya. Contohnya seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon.
Tekanan ini dapat menimbulkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan.
“Ini dia hasil rontgen nya, memang bermasalah dengan tulang punggungnya Nikita Mirzani, karena ada tulang yang bengkok,” lanjutnya.
Saraf mempunyai peranan yang penting di dalam tubuh manusia, karena melalui sistem saraf komunikasi tubuh dan otak dapat berjalan lancar.
Dengan demikian gangguan saraf seringkali terjadi, contohnya adalah saraf kejepit yang kerap digambarkan seperti kecetit di pinggang kiri.
Agar dapat lebih memahami tentang gejala saraf kejepit, Anda dapat menyimak uraian berikut ini:
Apakah yang Dimaksud dengan Saraf Kejepit?
Saraf kejepit atau juga sering disebut sebagai kecetit adalah sebuah keadaan saat saraf tertekan oleh jaringan tubuh yang di sekitarnya.
Keadaan ini akan terjadi saat saraf yang tertekan berada di antara ligamen, tendon, atau tulang.
Gejala yang dapat dirasakan ketika mengalami saraf kejepit, maka tubuh akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri.
Sehingga alangkah baiknya Anda tidak mengabaikan gejala saraf kejepit agar mendapatkan penanganan yang tepat dan kerusakan tidak semakin parah.
Saraf kejepit ini biasanya terjadi di sekitar piringan sendi atau diskus dan tulang belakang.
Pada umumnya, jenis saraf yang paling sering mengalami kondisi ini adalah yang terletak pada sekitar tulang punggung bagian bawah.
Biasanya rasa nyeri yang dirasakan di awal adalah pada bagian tubuh dimana menjadi tempat saraf yang terjepit.
Namun gejala saraf kejepit ini, juga dapat dirasakan pada beberapa bagian tubuh yang lainnya. Lebih jelasnya dapat dilihat dari beberapa kasus dibawah ini:
- Ketika cakram hernia memberikan tekanan pada akar saraf Anda, maka bagian belakang kaki akan sering terasa sakit.
- Saat saraf tulang belakang yang kecetit, misalnya di bagian pinggang kiri atau kanan, maka akibat yang akan dirasakan adalah leher terasa kaku, serta nyeri dan mati rasa pada pundak dan lengan.
- Pada umumnya radikulopati toraks dapat menyebabkan nyeri pada bagian dada. Kondisi ini harus diwaspadai dan sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Apa Saja yang Menjadi Penyebab Saraf Kejepit?
Banyak faktor yang mengakibatkan munculnya gejala saraf kejepit ini, sehingga semua orang sebaiknya mewaspadainya.
Pada umumnya saraf kejepit ini terjadi akibat bagian lunak pada tulang belakang tertekan ke dalam bagian lunak piringan sendi.
Vertebrata adalah sebutan untuk 24 tulang belakang yang tersusun diatas satu sama lain.
Dengan fungsi untuk membentuk tabung yang melindungi sumsum tulang belakang dan saraf yang menghubungkan sinyal perintah antara otak dan otot.
Diantara tiap tulang tersebut terdapat piringan sendi yang bentuknya adalah datar dan bulat. Piringan akan berfungsi sebagai bantalan untuk meredam tekanan saat berjalan atau berlari.
Ketika bantalan tersebut melemah dapat mengakibatkan tulang bergeser atau pecah. Sehingga bagian lunak yang mirip jelly pada piringan sendi bisa bocor melalui celah di antara tulang.
Keadaan ini disebut juga sebagai hernia nukleus pulposus (HNP). Akibat cairan yang bocor, dapat menimbulkan tekanan pada saraf yang efeknya menyebabkan sensasi saraf terjepit.
Beberapa hal yang menjadi pemicu terjadinya HNP adalah sebagai berikut:
- Faktor umur atau penuaan.
- Sering melakukan gerakan yang berulang, seperti menundukan atau memutar punggung bawah.
- Mengalami cedera, contohnya saat berolahraga atau mengangkat beban berat.
- Memiliki postur tubuh yang tidak baik.
- Mempunyai berat badan berlebih atau obesitas.
- Mengalami Arthritis.
- Akibat kurang bergerak akibat gaya hidup tidak aktif.
- Mempunyai kebiasaan merokok.
Seperti Apa Saja Gejala Saraf Kejepit?
Mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apa gejala saraf kejepit yang biasanya muncul pada bagian punggung bawah, atau di leher.
Mengenai gejala saraf kejepit sendiri dapat terjadi sesuai pada posisi saraf yang terjepit dan seringkali memiliki dampak pada satu sisi tubuh.
Gejala akan bertambah parah ketika melakukan gerakan tertentu seperti menengokan kepala atau meregangkan leher.
Sayangnya, gejala ini kerap dianggap remeh sehingga banyak yang tidak menyadari sedang menderita saraf kejepit.
Beberapa gejala yang dapat dikenali adalah sebagai berikut:
- Merasakan rasa nyeri yang menusuk disertai sensasi terbakar.
- Mengalami mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang mempunyai banyak saraf, contohnya nyeri pada bagian leher atau punggung bagian bawah.
- Merasakan kesemutan.
- Merasakan kelemahan otot pada bagian yang mungkin mengalami saraf kejepit.
- Merasakan kaki dan tangan sulit digerakkan.
Ketika saraf kejepit ini terjadi dalam waktu yang singkat, kerusakan pada saraf masih bisa dihindari. Namun, ketika tekanan dialami secara terus menerus, mak saraf dapat rusak secara permanen.
Segera pergilah ke dokter ketika saraf kejepit dirasakan semakin memburuk dan tidak kunjung sembuh.
Apalagi setelah dilakukan penanganan rumahan seperti banyak istirahat dan minum obat pereda nyeri.
Bagaimana Langkah yang Tepat Untuk Mengatasi Saraf Kejepit?
Mengenai jenis dan lamanya pengobatan yang dilakukan dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat gejala saraf kejepit yang dialami,
Biasanya dokter akan meminta anda untuk mengistirahatkan bagian yang cedera dan menghindari aktivitas yang memperburuk gejala Anda.
Ketika gejala yang dialami semakin parah, maka dapat segera meminta dokter untuk melakukan pengobatan agar dapat mengurangi pembengkakan jaringan di sekitar saraf.
pada umumnya, obat yang dapat digunakan untuk meringankan rasa sakit adalah sebagai berikut:
- Untuk mengurangi pembengkakan biasanya dapat menggunakan Aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
- Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak biasanya dapat menggunakan Kortikosteroid oral.
- Injeksi steroid juga dapat digunakan untuk mengurangi bengkak, namun sebelum sembuh biasanya akan mengalami peradangan terlebih dahulu.
Pada kasus yang berat, prosedur operasi dapat dilakukan untuk memotong bagian saraf tertentu. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Jaringan perut.
- Bagian piringan sendi.
- Bagian tulang.
Mungkin masih banyak masyarakat yang mengalami gejala saraf kejepit masih mengandalkan pengobatan alternatif untuk mengatasinya.
Alangkah baiknya sebelum datang ke pengobatan seperti ini datang kepada tenaga medis terlebih dahulu. Sehingga dapat mengetahui tepatnya pada bagian manakah yang terjepit.
Misalnya pada bagian pinggang yang sebelah kiri atau sebelah kanan, sehingga nantinya tidak akan terjadi kesalahan dalam pengobatan.
Kesalahan dapat berakibat fatal, karena saraf yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi. Sehingga ketika mengalami gejala saraf kejepit maka Anda harus mempertimbangkan dengan baik mengenai pengobatannya.