Pengertian dari istilah PMO pada dasarnya merujuk pada hal-hal berbau seksual. Di mana PMO sendiri merupakan singkatan dari Porn, Masturbate, Orgasm.
Jadi ini merupakan sebuah aktivitas seksual yang dilakukan secara individu dengan berbagai rangsangan. Kegiatan ini juga diistilahkan dengan self service, karena memuaskan diri sendiri.
Tetapi hal ini justru berdampak negatif bagi psikologis seseorang apabila dilakukan secara terus-menerus. Apalagi biasanya efek kenikmatan yang didapat bisa menyebabkan candu.
Pelaku PMO biasanya selalu ingin lagi dan lagi dalam melakukan aktivitas tersebut. Sehingga hal ini berakibat pada ketidakproduktifan mereka selama melangsungkan kegiatan sehari-hari.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan pada akhirnya banyak influencer mulai mengajak pengikutnya untuk Stop PMO.
Berbagai alternatif ditawarkan sebagai pengalihan perhatian dari pornografi secara positif.
Lalu bagaimana aktivitas PMO bisa menghancurkan hidup seseorang dan menjadi candu? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Istilah PMO dan Kenapa Berbahaya?
Pornografi dalam arti istilah PMO menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang karena menyebabkan kecanduan.
Bahkan, sejumlah studi mengatakan kecanduan pornografi lebih berbahaya dibanding narkoba.
Apabila kecanduan narkotika, tiga bagian otak mengalami kerusakan. Namun, untuk kasus kecanduan pornografi, tidak tanggung-tanggung. Ada enam bagian otak yang dirusak bahkan menyusut.
Bagian otak yang paling berimbas salah satunya ialah Prefrontal Cortex. PFC terletak di area depan kortikal dengan fungsi sebagai pengatur kognitif dan emosi.
PFC inilah yang membantu seseoarang dalam memilah baik buruknya suatu perbuatan. Kerusakan area ini berdampak pada ketidakmampuan individu membedakan hal-hal negatif dan positif dalam hidupnya.
Ketika seseorang dihujani aktivitas yang termuat dalam istilah PMO, maka kelenjar hipotalamus akan memproduksi dopamin.
Hormon tersebut berperan dalam peningkatan rasa bahagia dan kepuasan.
Ketika tubuh merasa senang dan nyaman, secara otomatis diri akan meminta mengulangi hal tersebut berkali-kali.
Dengan begitu, hipotalamus terus-menerus memproduksi dopamin yang akhirnya membanjiri PFC.
Efek PFC yang kebanjiran dopamin inilah yang kemudian lama-kelamaan merusak bagian tersebut. Dengan begitu Pre Frontal Cortex ini tidak bisa menjalankan peran sebagaimana mestinya.
Resiko lain jika PFC kebanjiran dopamin sebagai efek aktivitas istilah PMO dalam waktu lama ialah:
- Tidak memiliki rasa kepercayaan diri.
- Daya imajinasi melemah.
- Kurang dapat mengambil keputusan secara tepat.
- Perencanaan masa depan berantakan.
- Permasalahan interaksi sosial, dan lain sebagainya.
Dampak paling parah ialah volume otak lama-kelamaan menyusut dikarenakan pengecilan jaringan.
Hal ini lambat laun memicu kerusakan permanen sehingga otak tidak dapat berfungsi baik.
Mengatasi Kecanduan Paparan Pornografi dan PMO
Setelah memahami apa itu istilah PMO dan bagaimana ia merusak otak, lalu bagaimana cara mengatasinya?
Tentu pertama-tama seseorang harus memiliki niatan kuat untuk terlepas dari aktivitas tersebut.
Tanpa ada niatan dari dalam diri sendiri, akan sulit bagi orang lain untuk memberi pertolongan. Jadi sadari dahulu bahwa otak memang telah kecanduan.
Dengan melakukan penerimaan tersebut serta tidak mengingkari diri, maka seseorang akan lebih mudah menerima bantuan. Setelah itu barulah lakukan alternatif berikut ini.
Singkirkan pemicu PMO
Hindari hal-hal yang berkaitan dengan apa istilah PMO dan berbagai aktivitasnya untuk sementara waktu.
Jadi, buang semua benda-benda yang membawa pribadi pada berbagai fantasi pornografi.
Stop berlangganan majalah dewasa, atau menyimpan berbagai film-film terkait hal tersebut. Tutup akses serapat-rapatnya dengan situs-situs sejenis.
Mulailah hidup dengan pikiran jernih yang disertai tekad kuat untuk berubah. Dengan begitu proses pengalihan tidak akan semenyiksa itu.
Mengalihkan perhatian ke hal lain
Jika aktifitas PMO kerap dilakukan hanya karena kurangnya kegiatan, maka inilah saatnya mencari suasana baru.
Anda bisa mengikuti komunitas-komunitas positif seperti berbagai kegiatan sosial.
Selain berbuat baik, hal ini juga akan mengenalkan diri pada lingkungan baru yang lebih produktif.
Jika tidak ada kegiatan sosial untuk diikuti di sekitaran, cari tahu kursus-kursus menarik lain. Sekiranya ada hobi atau minat yang belum sempat diwujudkan, maka carilah!
Ada berbagai pilihan kursus menarik seperti menulis, membuat kue, atau lainnya. Dengan kecanggihan teknologi, bahkan ada beberapa les yang dapat dilakukan secara virtual.
Pilihlah satu atau dua kelas pada waktu senggang. Dengan begitu diri akan lebih berdaya dan lupa akan hal-hal berbau pornografi.
Hindari kesendirian
Kesendirian yang menjemukan seringkali membuat seseorang melakukan Porn, Masturbate, Orgasm dalam istilah PMO. Oleh sebab itu sebisa mungkin jangan berdiam diri berlama-lama di dalam kamar.
Dengan begitu pikiran tidak akan mudah berfantasi ke arah pornografi yang berpotensi sebagai pemicu PMO. Mengobrolah di luar bersama rekan atau keluarga.
Tentunya carilah obrolan yang berbobot dan berkualitas sebagai aktualisasi diri. Siapa tahu dari teman berbincang tersebut, ada bisnis atau hal baru yang bisa dilakukan.
Berolahraga secara teratur
Ternyata rasa bahagia tidak selalu disebabkan oleh aktivitas seksual dari istilah PMO. Rupanya olahraga pun dapat memicu dopamin yang membuat rasa bahagia.
Namun, tentunya jumlah dopamin tersebut tidak sampai membanjiri PFC. Sehingga rasa bahagia yang ditimbulkan malahan akan membuat badan bersemangat dalam energi pikiran positif.
Tidak ada salahnya untuk mendaftarkan diri sebagai member gym ataupun kelas senam. Dengan begitu diri akan lebih terpicu untuk berolahraga.
Apalagi di kelas-kelas tersebut, diri berkesempatan bertemu dengan banyak orang. Sehingga diharapkan mampu mengalihkan pikiran dari pikiran-pikiran pornografi.
Inilah Tips untuk Mencegah Paparan PMO
Selain mengenal seluk-beluk istilah PMO, tentu yang tidak kalah penting ialah mengetahui cara pencegahan paparan. Untuk itu cermati langkah-langkah berikut ini.
Mencari teman yang positif
Tidak bisa dipungkiri bahwa teman sepergaulan membawa dampak yang sangat besar bagi diri seseorang. Biasanya lingkungan pertemanan sangat berperan terhadap karakteristik maupun habit.
Hal ini juga berlaku dalam hal pornografi. Oleh sebab itu sebisa mungkin batasi pergaulan dengan circle yang ternyata juga sama-sama pecandu.
Dengan begitu diri tidak akan mudah terpapar hal-hal negatif. Carilah pertemanan yang sehat agar vibrasi mereka pun mampu membawa kita ke arah yang baik.
Sadari bahwa PMO berdampak buruk
Sadari dalam diri bahwa istilah PMO tidak bagus untuk kesehatan. Baik bagi kesehatan jasmani, maupun rohani diri.
Dengan begitu secara otomatis kita sadar di mana harus berhenti untuk mengakses hal-hal seperti itu.
Pertebal pemahaman spiritual agar diri semakin bijaksana dalam memilah mana baik dan buruk bagi diri.
Cari tontonan hiburan atau edukatif
Alih-alih menonton tayangan porno atau yang berkaitan dengan istilah PMO, baiknya gantilah tontonan sehari-hari tersebut. Ada berbagai tayangan hiburan seperti humor yang dapat mengisi senggang.
Selain itu konten-konten edukatif pun juga dapat menjadi “santapan lezat” bagi otak untuk memperkaya ilmu.
Bagi seseorang yang telah kecanduan aktivitas seksual, berhenti dari kegiatan dalam istilah PMO sangatlah sulit. Namun bukan berarti diri menyerah dan membiarkannya begitu saja.
Justru jadikan kesadaran tersebut untuk bisa bangkit melawan keinginan itu. Bicarakan juga dengan pasangan atau orang terdekat agar mereka dapat memberikan support secara moril.