Pernahkah Anda mendengar tentang istilah Love Hate Relationship? Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti sederhana dari istilah ini adalah hubungan cinta, tapi benci.
Tak hanya sekedar judul sinetron, Love Hate Relationship ternyata bisa juga terjadi dalam kehidupan nyata. Tipe hubungan ini termasuk dalam kategori hubungan yang kurang sehat.
Definisi dan Dampak Negatif Love Hate Relationship
Love Hate Relationship dapat didefinisikan sebagai hubungan yang didasari suatu perasaan kuat yang berasal dari campuran rasa cinta dan benci.
Perasaan ini tidak hanya melulu timbul dalam suatu hubungan romantis, tetapi bisa juga dalam relasi antar anggota keluarga, pertemanan, dsb.
Mengutip dari situs Psikologi Binus, emosi tersebut disebut dapat pula dirasakan oleh seseorang terhadap seseorang lainnya atau sesuatu hal tertentu.
Jenis hubungan Love Hate Relationship ini tergolong sebagai salah satu bentuk toxic relationship yang dapat mengakibatkan terjadinya sejumlah dampak negatif, antara lain:
- Rentan memicu terjadinya pertengkaran dalam hubungan
- Mengakibatkan kualitas hubungan menurun dan labil (kerap putus nyambung)
- Membuat emosi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya terkuras
- Meningkatkan resiko stres dan dapat mengganggu kesehatan mental
- Berpotensi menimbulkan sejumlah masalah kesehatan secara fisik, seperti hipertensi, kenaikan detak jantung, penuaan sel yang terlalu dini, dll.
- Dapat pula mempengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan diri seseorang
Penyebab Terjadinya Love Hate Relationship
Secara garis besar, ada dua hal yang dapat mengakibatkan terjadinya hubungan yang ambivalent antara cinta tapi benci ini, yaitu:
Peristiwa traumatis di masa lalu
Kondisi emosi, psikologis, bahkan sifat dan karakter seseorang kerap kali dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalunya.
Contohnya, seseorang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga kurang hangat atau pernah gagal dalam hubungan bisa jadi merasa dirinya tidak berharga.
Orang tersebut pun umumnya akan merasa dirinya tidak layak dicintai sehingga lebih rentan terjebak dalam Love Hate Relationship.
Selain itu, trauma juga bisa membuat seseorang memiliki penilaian yang keliru mengenai konflik dan malah menganggapnya sebagai cara mengekspresikan cinta.
Pernah menjadi korban pengkhianatan atau perselingkuhan juga bisa mengakibatkan seseorang terombang-ambing dalam hubungan berlandaskan rasa cinta sekaligus benci.
Anda tentunya tahu bahwa pengkhianatan dapat menimbulkan krisis kepercayaan, sakit hati, kemarahan, bahkan kebencian terpendam yang terkadang sulit terobati.
Ketidakdewasaan emosional
Seseorang yang belum cukup dewasa secara emosional bisa jadi belum mampu mengidentifikasi perasaannya sendiri secara tepat. Orang itu pun umumnya memiliki tingkat egoisme yang tinggi.
Ego yang besar cenderung akan mengakibatkan seseorang bersikap keras kepala, jarang mau mengalah, dan enggan mengakui kesalahan maupun meminta maaf.
Sikap-sikap tersebut dapat membuat pasangan atau orang-orang terdekatnya memendam perasaan jengkel dan mendongkol. Pasalnya, konflik yang timbul di antara mereka umumnya sulit terselesaikan dengan baik.
Selain itu, seseorang yang egonya terlalu besar seringkali juga cenderung ingin mendominasi dan mengontrol perilaku pasangan atau orang-orang di sekitarnya.
Hal ini tentunya akan mengakibatkan pihak yang dituntut untuk patuh merasa tidak puas, jengkel, marah, dan benci.
Selain ego, peristiwa traumatis di masa lalu juga bisa mengakibatkan seseorang mengalami persoalan control issue semacam ini.
Tanda-Tanda Anda Mengalami Love Hate Relationship
Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan bahwa Anda tengah berada dalam suatu hubungan yang ambigu antara cinta dan benci.
Meski nampak paling nyata dalam hubungan asmara, tanda-tanda tersebut juga bisa dilihat pada jenis hubungan lainnya. Adapun tanda-tanda tersebut antara lain:
Perasaan dan cara pandang terhadap pasangan kerap berubah-ubah
Ada kalanya Anda merasa amat bangga akan pasangan atau orang terdekat dan menganggap mereka anugerah terindah yang pernah Anda miliki.
Akan tetapi, di waktu lainnya, Anda bisa jadi merasa tidak tahan dengan keberadaan pasangan atau orang-orang terdekat Anda tersebut.
Pemicu terjadinya perubahan perasaan yang cukup ekstrim ini umumnya bersifat acak, bahkan ada kalanya tidak diketahui secara pasti.
Komunikasi tidak lancar, saling memendam dan melampiaskan emosi negatif
Ketika Anda tengah terombang-ambing di antara dua jenis emosi yang berlawanan, tentunya sulit untuk bisa menjalin komunikasi secara efektif.
Bisa jadi Anda dan pasangan diam-diam saling memendam emosi negatif terhadap satu sama lain. Namun, bisa juga Anda berdua justru saling melampiaskannya secara negatif pula.
Hubungan asmara dengan pasangan kerap putus nyambung
Perubahan emosi yang ekstrim dan intens antara cinta dan benci terhadap pasangan ini tentunya sangat berpotensi menimbulkan konflik.
Pasangan yang terlibat konflik itu pun umumnya akan cenderung lebih cepat mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan asmara mereka.
Akan tetapi, biasanya tidak berselang lama, keduanya akan kembali bersama dengan alasan masih saling menyayangi satu sama lain.
Mudah saling memaafkan, tetapi tidak ada upaya perbaikan
Rasa cinta yang konon masih selalu dimiliki oleh pasangan kekasih pelaku Love Hate Relationship biasanya membuat mereka cenderung mudah luluh.
Setelah bertengkar hebat bahkan putus, keduanya seringkali akan saling memaafkan dan kembali bersama. Sayangnya, hal ini jarang berarti konflik pemicu pertengkaran mereka sebelumnya sudah beres.
Tidak memiliki kejelasan arah hubungan
Mengingat labilnya perasaan mereka terhadap satu sama lain, pasangan kekasih cinta tapi benci umumnya sulit menentukan kejelasan arah hubungan mereka.
Keduanya ragu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius (menikah), tetapi juga enggan berpisah karena takut kehilangan atau menjadi kesepian.
Memandang hubungan sebagai suatu tantangan
Seringkali seseorang menganggap dirinya mampu mengubah sifat buruk pasangan dengan kebersamaan mereka. Padahal, hal itu belum tentu benar-benar bisa terjadi.
Ketika upayanya gagal, orang tersebut merasa sudah terlalu banyak mencurahkan waktu dan tenaganya dalam hubungan mereka sehingga enggan mengakhirinya.
Cara Mengatasi Love Hate Relationship
Agar bisa lepas dari hubungan antara cinta tapi benci, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan, yaitu:
Belajarlah untuk lebih mengenali emosi Anda sendiri
Hal ini penting agar Anda tidak terus terombang-ambing dalam kebingungan dan ketidakjelasan. Luangkan waktu untuk mengidentifikasi emosi yang timbul dalam diri Anda terhadap perilaku pasangan.
Anda bisa juga menuliskan perasaan-perasaan itu agar lebih mudah untuk menganalisa dan memetakannya.
Buatlah batasan yang tegas
Sepakatilah bersama pasangan mengenai batasan hal-hal yang bisa diterima dalam hubungan Anda dan yang tidak. Contoh: jika salah satu terbukti selingkuh, maka putus adalah solusinya.
Milikilah pendirian yang teguh dan tidak gampang luluh
Menjadi pribadi pemaaf memang sangatlah yang baik. Namun, tidak demikian halnya jika Anda terlalu gampang luluh setiap kali pasangan mengaku menyesal (padahal tidak kunjung berubah).
Hal ini akan mengakibatkan Anda terus terjebak dalam hubungan yang tidak sehat dan kemungkinan besar tidak akan berakhir positif.
Buatlah kesepakatan cara penyelesaian konflik yang terbaik untuk Anda berdua
Sangatlah penting bagi Anda berdua untuk bisa menyelesaikan konflik yang terjadi antar pasangan dengan cara yang dewasa dan rasional.
Untuk itu, cobalah diskusikan dan sepakatilah bersama mengenai cara penyelesaian konflik yang paling baik bagi Anda berdua.
Ceritakanlah kepada orang yang Anda percayai atau mintalah bantuan
Bila perlu, Anda bisa juga menceritakan kondisi hubungan yang membingungkan ini kepada orang terdekat serta meminta saran.
Jika Anda betul-betul merasa kesulitan untuk mengatasi kondisi Love Hate Relationship ini, tak perlu ragu untuk meminta bantuan psikolog profesional.