Bulan April hampir selalu menjadi momen puncak penyelenggaraan rangkaian ibadah Paskah yang diperingati oleh umat Kristen dan Katolik.
Selain Natal, rangkaian ibadah Paskah ini juga merupakan salah satu hari raya utama umat Nasrani. Inti perayaan tersebut adalah memperingati kematian dan kebangkitan Isa Almasih.
Sekilas Informasi Tentang Paskah
Meski momen perayaannya relatif tidak semeriah Natal, Paskah sesungguhnya adalah hari raya yang paling penting bagi umat Nasrani.
Konon, Paus Leo Agung, pemimpin gereja Katolik Roma tahun 440 – 461 bahkan mengatakan bahwa Natal sejatinya hanyalah persiapan untuk Paskah.
Perbedaan Paskah dan Natal
Natal merupakan suatu momen perayaan lahirnya Isa Almasih atau Yesus Kristus yang merupakan tokoh sentral dari iman kristiani.
Sementara itu, Paskah adalah peringatan kematian dan kebangkitan Yesus untuk menebus dosa manusia, yang merupakan tujuan utamanya lahir ke dunia.
Berbeda dengan Natal yang peringatannya selalu jatuh pada 25 Desember, tanggal perayaan Paskah hampir selalu berubah-ubah setiap tahunnya.
Hal ini karena tanggal perayaan Natal mengacu pada kalender Gregorian yang berpatokan pada gerak revolusi bumi terhadap matahari.
Sementara itu, penetapan tanggal perayaan Paskah mengacu pada sistem penanggalan luni-solar, yakni perpaduan penanggalan matahari dan bulan.
Menurut catatan sejumlah sumber, Paskah ditetapkan jatuh setiap hari Minggu pertama pasca bulan purnama perdana di musim semi.
Urutan Rangkaian Ibadah Paskah Beserta Maknanya
Umat Kristiani umumnya memperingati momen kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dalam 6 rangkaian ibadah Paskah sebagai berikut:
Rabu Abu
Urutan rangkaian ibadah Paskah diawali dengan Rabu Abu yang diselenggarakan 40 hari sebelum puncak perayaan Paskah. Tahun ini ibadah tersebut jatuh pada tanggal 22 Februari.
Dalam ibadah Rabu Abu, romo atau pendeta akan membubuhkan abu dengan bentuk salib pada dahi setiap anggota jemaat yang hadir.
Abu ini berasal dari hasil pembakaran daun-daun Palma yang telah digunakan dalam perayaan ibadah Paskah tahun sebelumnya.
Pembubuhan abu berbentuk salib ini merupakan simbol pertobatan sekaligus pengingat akan kefanaan manusia yang kelak juga akan kembali menjadi debu.
Rangkaian ibadah Paskah Rabu Abu ini umumnya dimanfaatkan sebagai momen untuk berintrospeksi dan mempersiapkan diri untuk memasuki masa Pra-Paskah.
Pasca perayaan tersebut, umat Kristiani biasanya akan berpuasa atau berpantang selama 40 hari.
Minggu Palma
Rangkaian ibadah Paskah selanjutnya adalah Minggu Palma yang disebut sebagai Awal Pekan Suci. Perayaan ini merujuk pada sebuah momen yang tercantum dalam kitab suci Alkitab.
Momen tersebut adalah ketika Yesus masuk ke Yerusalem dengan menaiki seekor keledai dan mendapat sambutan meriah dari penduduk kota.
Warga membentangkan jubah mereka di jalan yang akan Yesus lalui laksana karpet merah serta melambai-lambaikan daun-daun pohon Palma untuk menyambutnya.
Selaras dengan itu, perayaan ibadah Minggu Palma di sejumlah gereja biasanya juga dimeriahkan dengan pengunaan atribut berupa daun-daun pohon tersebut.
Daun-daun inilah yang nantinya akan dibakar dan abunya disimpan untuk digunakan dalam perayaan Rabu Abu tahun berikutnya.
Ibadah Minggu Palma biasanya berlangsung dalam suasana sukacita karena mengantisipasi penggenapan karya pelayanan Yesus. Tahun ini, ibadah Minggu Palma jatuh pada 2 April 2023.
Kamis Putih
Perayaan ibadah Kamis Putih merujuk pada momen Perjamuan Terakhir Yesus bersama murid-muridnya. Peristiwa ini terjadi tepat pada malam sebelum Ia ditangkap dan disalibkan
Alkitab mencatat bahwa sebelum memulai perjamuan itu, Yesus terlebih dahulu membasuh kaki kedua belas muridnya. Tindakan ini menjadi wujud keteladan-Nya dalam hal kesediaan untuk melayani.
Prosesi pembasuhan kaki ini pun lantas diterapkan dalam ibadah Kamis Putih di sejumlah gereja. Pengaturan tata cara pelaksanaannya biasanya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi jemaat.
Selepas prosesi pembasuhan kaki oleh para Romo atau Pendeta, acara ibadah biasanya akan dilanjutkan dengan Ekaristi atau Perjamuan Kudus.
Dalam prosesi Ekaristi, umat yang hadir akan bersama-sama mengonsumsi roti Hosti (berbentuk bulat, kecil, dan tipis) serta anggur khusus perjamuan.
Roti dan anggur ini merupakan lambang tubuh dan darah Yesus yang diserahkan sebagai korban penebus dosa melalui kematian-Nya di salib.
Jumat Agung
Rangkaian ibadah Paskah yang terpenting selanjutnya adalah Jumat Agung yang bertujuan memperingati kematian Yesus di salib untuk menebus dosa manusia.
Dalam ibadah ini umat biasanya akan diajak untuk merenungkan kembali tentang karya keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus melalui penyaliban-Nya.
Beberapa gereja memperingati Jumat Agung ini dengan menyelenggarakan Jalan Salib. Jalan Salib adalah prosesi napak tilas jejak Yesus saat memanggul salib-Nya sampai ke Bukit Golgota.
Selain itu, ada pula gereja yang memperingatinya dengan cara menyelenggarakan ibadah dan menampilkan fragmen atau drama mengenai saat-saat penyaliban Yesus.
Drama tentang penyaliban Yesus ini juga sudah beberapa kali diangkat menjadi film. Salah satunya adalah Passion of The Christ yang disutradarai oleh Mel Gibson.
Sebagian gereja ada pula yang memilih menyelenggarakan prosesi Perjamuan Kudus pada ibadah Jumat Agung alih-alih Kamis Putih.
Meski liturgi atau tata cara ibadah di setiap gereja bisa jadi agak berbeda, inti perayaan Jumat Agung ini tetaplah sama.
Tahun ini perayaan Jumat Agung jatuh pada 7 April 2023 yang, seperti biasa, diperingati sebagai salah satu Hari Libur Nasional.
Sabtu Suci
Sebagian umat Kristiani ada pula yang menyebut rangkaian ibadah Paskah yang satu ini dengan istilah Sabtu Sunyi.
Ibadah perayaannya di sejumlah gereja umumnya berlangsung dengan khidmat dan tanpa diiringi nyanyian puji-pujian seperti ibadah lain pada umumnya.
Hal ini karena perayaan tersebut bertujuan untuk mengenang tubuh Yesus yang terbaring dalam kesunyian kubur setelah wafat-Nya pada Jumat Agung.
Momen Sabtu Suci merupakan suatu bentuk penantian dan pengharapan akan penggenapan janji kemenangan serta keselamatan pasca kematian Yesus di salib.
Minggu Paskah
Momen ini merupakan puncak dari keseluruhan rangkaian ibadah Paskah. Perayaan ini bertujuan untuk memperingati kebangkitan Yesus setelah Ia mati dan tiga hari berdiam dalam kubur.
Bagi umat Kristiani, momen kebangkitan Yesus ini merupakan bukti kemenangan-Nya atas kuasa dosa dan maut sekaligus penggenapan janji karya keselamatan-Nya.
Ibadah Minggu Paskah umumnya berlangsung dalam suasana yang penuh sukacita dan seringkali dimeriahkan pula dengan tradisi pembagian Telur Paskah.
Tradisi mengenai Telur Paskah ini sebenarnya sama sekali tidak tercantum dalam Alkitab. Namun, hal itu sudah diterima sebagai hasil akulturasi ajaran kekristenan dengan kebudayaan masyarakat.
Selain itu, telur pun dianggap dapat menjadi simbol yang sesuai dengan pesan yang terkandung dalam momen perayaan Paskah.
Anda tentu tahu bahwa meski terkesan seperti benda mati, telur sesungguhnya menyimpan potensi untuk melahirkan suatu makhluk hidup baru.
Hal ini ibarat kubur Yesus yang meski tampak mati sebetulnya tengah menaungi sebuah harapan akan hadirnya suatu kehidupan yang baru.
Tahun ini perayaan rangkaian ibadah Paskah kembali berlangsung bersamaan dengan puasa Ramadhan. Hal ini kiranya dapat makin mendorong bertumbuhnya semangat saling menghormati antar umat beragama.