Setelah lelah menikmati keindahan tempat wisata, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Ponorogo yang unik dan paling dicari wisatawan.
Kota Ponorogo dikenal sebagai kota kesenian reognya. Bahkan, beberapa warga setempat membuat kerajinan yang terinspirasi dari reog.
Tidak lengkap rasanya jika berwisata tanpa membawa pulang camilan atau kerajinan dari Ponorogo langsung.
Rekomendasi Oleh-oleh Khas Ponorogo yang Unik
Ada banyak jenis oleh-oleh khas Ponorogo, tak hanya kuliner tapi juga aneka kerajinan yang dibuat langsung oleh warga setempat.
Berikut rekomendasi oleh-oleh khas Ponorogo untuk dibawa pulang.
Thoring (Lentho Garing)
Lentho garing atau biasa disingkat thoring merupakan makanan khas Ponorogo yang tak boleh dilewatkan begitu saja.
Lentho biasanya dibuat dalam versi basah, sedangkan untuk versi keringnya diberikan nama thoring. Makanan lentho ini terbuat dari singkong yang dihaluskan lalu dibentuk oval.
Sedangkan thoring bentuknya menyerupai keripik yang garing jika dimakan. Rasanya sama seperti lentho, hanya saja berbeda tekstur dan bentuk.
Wisatawan bisa mendapat thoring di banyak sentra oleh-oleh khas Ponorogo, harganya mulai dari Rp15.000 hingga Rp20.000 saja.
Jenang Mirah
Jangan melewatkan Jenang Mirah kalau mampir ke Ponorogo. Makanan khas ini cocok untuk diberikan ke orang tua di rumah.
Jenang Mirah merupakan makanan yang teksturnya kenyal, legit, dan rasanya manis. Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang dimasak bersama santan kelapa dan gula jawa.
Wisatawan harus mencoba kenikmatan Jenang Mirah karena sudah tersebar di banyak tempat oleh-oleh dengan harga mulai Rp15.000 saja.
Tempat paling banyak menjual Jenang Mirah yaitu di sentra oleh-oleh khas Ponorogo di Jalan KH. Moh. Mansyur No.21, Wetan, Josari, Jetis Ponorogo.
Reog Mini
Saat berlibur ke Ponorogo, wisatawan tak boleh melewatkan kerajinan yang satu ini. Reog mini sangat mencerminkan kesenian asli Ponorogo.
Replika mini dari reog Ponorogo ini paling populer dan diminati dengan bentuk topeng sebagai souvenir. Reog menjadi ikon kota Ponorogo dan menjadi salah satu budaya Indonesia.
Reog masih kental dengan mistis dan ilmu kebatinan setempat. Namun, souvenir ini dibuat murni untuk menjadi oleh-oleh khas Ponorogo yang bisa dibeli secara bebas.
Ada berbagai ukuran topeng reog yang bisa dipajang di dinding rumah. Agar bisa membawa pulang souvenir ini, wisatawan dapat mencarinya di sentra oleh-oleh.
Harga reog mini dijual dengan harga mulai Rp200.000 sampai Rp500.000 sesuai dengan ukuran dan usaha pengrajin untuk membuatnya.
Getuk Golan
Makanan khas Ponorogo yang satu ini memiliki rasa yang otentik. Getuk Golan dibuat dari bahan singkong yang dikukus.
Singkong kemudian ditumbuk sampai halus dan ditambahkan gula Jawa agar rasanya menjadi manis. Uniknya makanan ini yaitu pada penyajiannya.
Getuk Golan disajikan dengan ketan hitam dan taburan kelapa parut, terakhir disiram gula Jawa yang sudah dicairkan.
Penjual Getuk Golan Ponorogo paling terkenal yaitu Getuk Golan Mbok Bon. Harganya sangat terjangkau, tiap porsi hanya Rp5000.
Topi Caping
Topi khas pedesaan ini sekarang dijadikan oleh-oleh khas Ponorogo yang bisa dibeli siapa saja. Topi ini terbuat dari anyaman bambu dan berbentuk kerucut.
Topi caping biasanya dipakai petani untuk pergi ke sawah atau ladang. Tujuannya agar tidak terkena terik matahari. Tapi, sekarang topi ini bisa menjadi hiasan dinding.
Rumah akan terlihat lebih vintage dengan topi capil yang menempel di dinding. Tak hanya anyaman polos, sekarang topi capil dihias dengan lukisan berbagai corak.
Wisatawan bisa mendapatkan topi ini saat berlibur ke Ponorogo. Meski sederhana, tapi proses pembuatan topi caping ini cukup rumit.
Gerabah Plancungan
Tak hanya caping, kerajinan yang bisa dibawa pulang dari Ponorogo juga ada gerabah plancungan. Kerajinan tangan ini dibuat langsung tanpa menggunakan mesin.
Menariknya, kerajinan ini turun-temurun diwariskan hingga sekarang. Cara pembuatannya juga cukup rumit dari bahan tanah liat yang dicampur dengan jenis tanah lainnya.
Kemudian tanah liat digiling dengan kaki secara manual. Sama seperti namanya, gerabah plancungan hanya bisa didapatkan di Desa Plancungan, Slahung Ponorogo.
Wisatawan juga bisa melihat proses pembuatan gerabah di tempatnya atau bisa mencoba membuatnya sendiri.
Kerajinan Bambu
Oleh-oleh khas Ponorogo berikutnya masih seputar kerajinan tangan. Sama halnya dengan topi caping yang dibuat dari bambu, beberapa kerajinan lain tak kalah menarik.
Ada banyak kerajinan bambu yang bisa dibawa pulang oleh wisatawan. Salah satunya teko ukiran dan cangkir. Motifnya pun sangat beragam sehingga bisa memilih sesuai selera.
Harga dari kerajinan bambu ini cukup terjangkau. Untuk satu set dihargai sekitar Rp150.000 sampai Rp300.000 saja.
Harga tersebut bergantung model, ukuran dan corak yang diinginkan. Semakin rumit dan besar maka harganya semakin mahal.
Madu Mongso
Kuliner yang satu ini merupakan camilan legendaris yang sampai saat ini masih eksis di Ponorogo. Bahkan wisatawan banyak yang penasaran kemudian membelinya.
Dulu, madu mongso adalah sajian hanya untuk para raja atau saat ada hajatan saja. Bahkan pembuatannya menjadi tanggung jawab kepala keluarga.
Madu mongso sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram kuno. Camilan yang satu ini unik, karena dibungkus dengan kertas warna-warni sehingga lebih menarik.
Dalam pembuatannya, madu mongso membutuhkan proses yang sangat lama. Oleh karena itu, madu mongso dipatok dengan harga yang cukup mahal.
Biasanya hanya ada saat acara besar seperti Hari Raya Idul Fitri atau acara hajatan atau pernikahan saja.
Bumbu Rujak Petis Welirang
Bagi yang suka dengan rasa pedas pasti akan suka dengan bumbu rujak petis welirang ini. Hampir di semua sentra oleh-oleh Ponorogo sudah menjual bumbu rujak ini.
Meski dinamakan rujak, tapi kuliner ini bukanlah berisi rujak buah. Bentuknya mirip gado-gado yaitu aneka sayuran.
Rujak petis akan semakin lezat disantap dengan bumbu kacang dan petis sehingga terasa pedas dan gurihnya.
Bumbu petis Welirang bisa didapatkan di pusat oleh-oleh khas Ponorogo dengan harga yang terjangkau.
Sedangkan bahan yang diguyur dengan bumbu ini bisa berupa tahu, tempe, kangkung, tauge, kol, dan sayuran lainnya.
Rompi Khas Ponorogo
Biasanya rompi khas ini digunakan saat pertunjukan reog Ponorogo. Warnanya merah khas dengan aksen corak reog.
Jika sudah pernah melihat pertunjukan reog Ponorogo, maka akan mengerti bentuk dari rompi ini. Dalam kesenian tari reog, rompi ini dikenakan oleh Patih Bujangganong.
Rompi khas kesenian Ponorogo ini bisa dijadikan koleksi maupun pajangan unik di rumah. Harganya masih terbilang murah, tapi memiliki nilai seni yang tinggi.
Namun, beberapa penjual menawarkan rompi ini dengan harga mahal karena memiliki motif unik dan unlimited. Meski begitu tidak menyurutkan minat beli wisatawan.
Demikianlah daftar oleh-oleh khas Ponorogo, terdapat berbagai buah tangan mulai dari makanan hingga souvenir khas Ponorogo yang unik dan tak kalah dengan daerah lainnya.