Dele Alli dengan jujur berbagi cerita tentang masa kecilnya yang dipenuhi penderitaan, dan Son Heung-min memberikan dukungan kepada mantan rekannya di Tottenham Hotspur.
Wawancara tersebut menjadi topik hangat setelah Alli berbicara dengan Gary Neville, di mana ia mengungkapkan betapa sulitnya perjalanan hidupnya sejak kecil.
Kehidupan Sulit Dele Alli Mendapat Banyak Dukungan
Kepada Neville, Alli mengungkapkan bahwa ia menjadi korban pelecehan oleh teman ibunya saat usianya baru 6 tahun.
Bahkan, saat berusia 7 tahun, pemain Everton ini sudah mulai merokok.
Keadaan semakin buruk ketika Dele Alli mencoba narkoba pada usia 8 tahun dan menyembunyikan barang haram tersebut di dalam jaketnya.
Pada usia 11 tahun, dia bahkan pernah digantung di jembatan oleh seseorang dari kampung sebelah.
Alli berkata kepada Neville, “Mereka bilang orang-orang tidak akan menghentikan anak-anak yang naik sepeda, jadi saya menyimpan narkoba di dalam jaket saya pada usia 8 tahun. Saya bahkan digantung di jembatan oleh seseorang dari kampung sebelah saat saya berusia 11 tahun.”
Wawancara Alli dengan Neville mendapat simpati dari banyak pihak, termasuk rekan setimnya di Tottenham Hotspur, Son Heung-min.
Son membagikan foto-foto mereka berdua di Tottenham dan menuliskan pesan dukungan untuk gelandang berusia 27 tahun tersebut.
“Kata-katamu yang berani akan membantu banyak orang. Aku bangga padamu, temanku,” tulis Son di Instagram.
Tak hanya Son Heung-min, Everton juga memberikan dukungan kepada Alli.
Klub tersebut menegaskan bahwa kesehatan mental pemain mereka adalah tanggung jawab klub.
“Kesejahteraan fisik dan mental semua pemain kami adalah yang terpenting. Klub sangat serius dalam melindungi privasi pemain dan stafnya,” demikian pernyataan resmi dari Everton.
Everton menegaskan bahwa Dele Alli tidak akan memberikan wawancara lebih lanjut terkait rehabilitasinya.
Mereka meminta agar privasinya dihormati saat ia melanjutkan pemulihan dari cedera dan menerima perawatan serta dukungan penuh yang diperlukan untuk kesehatan fisik dan mentalnya.
Dengan berani menceritakan pengalaman pahitnya, Dele Alli telah membuka jalan bagi banyak orang untuk berbicara tentang kesulitan mental dan kehidupan pribadi mereka.
Dukungan dari rekan setimnya dan klubnya menjadi bukti bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangannya, dan semoga dia mendapatkan bantuan dan pemulihan yang ia butuhkan.