Kasus dugaan suap wasit yang kembali mengguncang FC Barcelona, klub raksasa Spanyol, pada akhir September 2023, telah menarik perhatian publik secara luas.
Pengadilan menuduh FC Barcelona terlibat dalam praktik dugaan suap wasit setelah terungkap bahwa mereka membayar mantan Wakil Presiden Komite Wasit, Jose Maria Enriquez Negreira.
Negreira dikenal sebagai salah satu wasit terkemuka di Spanyol pada dekade 1980-an.
Setelah pensiun pada tahun 1992, Negreira kemudian menjabat sebagai wakil presiden CTA (Comité Técnico de Árbitros) selama dua dekade hingga tahun 2018.
Dugaan Suap Wasit oleh Barcelona Menyeret Beberapa Petinggi CTA
Tak hanya tentang pembayaran kepada Negreira, kasus dugaan suap wasit ini juga membahas bagaimana Barcelona menyediakan panduan kepada pemain mereka mengenai cara berinteraksi dengan wasit dalam situasi tertentu.
Hakim Joakin Agire menyatakan Barcelona bersalah atas tindakan memberi suap sejumlah 7,5 juta Euro kepada Negreira antara tahun 2001 hingga 2018.
Dana yang diterima Negreira dari Barcelona dianggap sebagai hasil dari praktik suap.
Selain Negreira, dua mantan presiden Barcelona, Josep Maria Barthomehu dan Sandoro Cell, juga terbukti bersalah dalam kasus ini.
Bahkan putra Negreira, Javier Enriquez Romero, juga terlibat dan mendapat dakwaan.
Kasus dugaan suap wasit ini semakin kompleks karena Barcelona menggunakan metode pembayaran yang tidak konvensional, melainkan bentuk remunerasi baru yang tidak sah.
Meskipun awalnya terlihat sebagai manipulasi wasit, fokus utama justru terarah pada fakta bahwa pada saat itu Negreira juga menjabat sebagai wakil presiden komite teknis wasit Federasi Sepak Bola Spanyol.
Situasi ini menimbulkan kecurigaan baru, karena seorang tokoh kunci dalam jajaran wasit La Liga tercatat dalam gaji klub, yakni Barcelona.
Hal ini menunjukkan adanya dugaan korupsi sistematis di CTA yang berpotensi mempengaruhi proses seleksi wasit.
Salah satu bukti mengejutkan adalah surat ancaman yang dikirimkan Negreira kepada Bartomeu pada pertengahan 2018.
Di dalamnya, Negreira mengancam akan mengungkap fakta-fakta yang dapat merugikan Barcelona jika klub tidak melanjutkan pembayaran kepadanya.
Selain tuduhan suap, Negreira, Russoll Bartomeu, Grow, dan mantan direktur solari, juga dihadapkan pada dakwaan terkait kejahatan korupsi yang terus berlangsung dalam urusan bisnis.
Termasuk di dalamnya adalah penipuan olahraga, tindakan administrasi yang tidak adil, dan pemalsuan dokumen komersial lainnya.
Pada awal September 2023, pihak berwenang juga melakukan penyelidikan terpisah mengenai dugaan pencucian uang yang melibatkan Negreira dan putranya, serta jaringan perusahaan yang digunakan oleh Barcelona untuk mentransfer dana.