Dikabarkan memiliki peserta terbanyak, kejuaraan Esports di Bali akhirnya masuk ke rekor Guinness World. Pertandingan tersebut akan diselenggarakan pada 2 hingga 11 Desember 2022.
Masuknya pertandingan ini pada catatan rekor dunia juga diungkapkan oleh Director of Operations IESF, yakni Ilija Kurteski. Ia menyebutkan jika pertandingan ini memiliki peserta dari seluruh penjuru dunia.
Kejuaraan Esports Di Bali Akan Dihadiri 11 Perwakilan
Dalam kejuaraan Esports ini akan dihadiri oleh 11 perwakilan untuk delegasi negara mereka. Itu artinya akan ada sekitar 1100-an partisipan untuk 106 negara.
Ilija Kurteski menyebutkan, kendati mereka akan bertanding di Bali namun akan dibuat mengesankan. Ilija menambahkan jika federasi telah membuat kompetisi regional sepanjang tahun.
Kompetisi ini ialah kualifikasi kejuaraan dunia bagi semua benua. Diantaranya ialah Afrika, Amerika, Eropa, Asia hingga Oceania.
Ilija dan tim telah memilih para pemain terbaik untuk bertanding secara massal. Setidaknya akan ada 106 negara partisipan yang bakal hadir di Bali.
Ia juga mengungkapkan IESF dan panitia lokal telah menghubungi negara partisipan untuk menghadiri acara tersebut. Dengan kapasitas pemain hingga 1100-an pastinya ini bukan acara kecil.
Bahkan, bisa jadi kejuaraan esport di Bali ini merupakan peristiwa dunia terbesar yang terjadi.
Kejuaraan Esports di Bali Sodorkan 6 Jenis Game untuk Dipertandingkan
Dilansir dari berbagai sumber, enam jenis game yang akan dipertandingkan ialah;
- Mobile Legends: Bang Bang
- eFootball 2022
- Tekken 7
- DOTA 2
- CS: GO
- PUBG Mobile
Khusus untuk game CS:GO tersedia dengan dua kategori, yaitu Male dan Female.
Menurut Ilija akan banyak negara yang mengirimkan tim profesional mereka. Sebut saja, Kazakhstan yang bakal membawa tim profesional untuk game DOTA 2.
Sebagian besar negara Eropa juga mengirimkan pemain-pemain terbaik mereka. Misalnya saja Makedonia yang telah menjuarai kejuaraan Esport Eropa hingga dua kali.
Pun dengan Serbia yang pemainnya telah bersaing pada liga utama ESL atau Electronic Sports League. Ia turut menggarisbawahi bahwa pemain Asia juga mengirimkan pemain unggulan.
Khususnya di kategori game PUBG Mobile, Ilija kembali menegaskan tak mampu berkomentar banyak. Namun, pastinya akan banyak kejutan dalam hal pemain terkenal dalam pertandingan itu.
Kejuaraan Esport Di Bali: Indonesia Targetkan Juara Umum
Pulau Dewata alias Bali kembali ditetapkan sebagai lokasi terpilih untuk melaksanakan kejuaraan olahraga elektronik terbesar di dunia versi Guiness World. Karena menghadirkan ribuan peserta.
Melalui laga ini, Para Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) menarget lolos juara umum. PB-ESI yakin karena Indonesia tak pernah pulang dengan prestasi dibawah ini.
Yohanes P. Siagian selaku Wakil Ketua Bidang Atlet dan Prestasi PB-ESI turut mengaminkan target tersebut. Karena Indonesia memiliki potensi sebagai negara dominan pada esports dunia.
Wakil Ketua PB-ESI Akui tak Ada Strategi Khusus
Yohanes mengurai tidak ada strategi khusus saat menggembleng pada atlet esports tersebut. Hanya saja pelatihan memang difokuskan pada hal-hal di luar teknis game.
Ia mengaku jika dirinya dan tim yakin akan kemampuan para pemainnya untuk melaju di kejuaraan Esports di Bali. Terlebih, Indonesia memiliki atlet terbaik dunia di cabang Mobile Legends dan PUBGM.
Ia menambahkan jika fokus mereka adalah out-gamenya. Yakni, pembiasaan untuk mampu bertanding selama berjam-jam. Fokus ini juga ada pada jadwal yang menstimulasikan di Bali nantinya.
Pendampingan Psikolog Untuk Memperkuat Mental Atlet
Menjelang kejuaraan esports di Bali, PB-ESI turut membekali para atlet dengan program-program yang akan meningkatkan komunikasi.
Tak hanya itu, ada pula pendampingan psikolog demi memperkuat mental atlet-atlet tersebut. Yohanes menyatakan jika ia dan tim berusaha mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari tim lawan.
Sebab, sebagaimana diketahui model IESF banyak sekali ditemukan tim-tim lawan tidak tersedia datanya. Lain hal dengan SEA Games dimana video dan gameplay atlet bisa diakses.
Tak Ingin Meremehkan Lawan
Kendati banyak tim yang tidak terakses datanya, tentu PB-ESI enggan meremehkan lawan mereka. Pembentukan timnas untuk kejuaraan esports di Bali diambil langsung dari tim pemenang.
Utamanya yang telah berlaga pada sebuah liga. Hal tersebut dilakukan akibat keterbatasan waktu ketika kejuaraan ini semakin dekat. Padahal sejumlah liga besar masih dihelat.
Solusinya full player secara langsung akan dipanggil. Mengingat, mustahil membangun sebuah chemistry maupun kerjasama tim dalam waktu yang singkat.
Maka dari itu diputuskan untuk memanggil tim secara utuh. Alasan lain ialah banyak input dari SEA Games alih-alih pemanggilan timnas ini masih seumur jagung di Nusantara.
Yohanes mengakui hal ini baru beberapa kali, dan belum menemukan metode yang pas. Awalnya ia menyebut jika dahulu sempat memanggil tim gabungan.
Namun, tim gabungan atau all star ini mengatakan akan menjajal menghadirkan tim tuh pada kejuaraan esports di Bali tersebut.
Di lain hal untuk beberapa nomor game yang kompetisinya masih belum rutin seperti DOTA 2 dan CS:GO, PB-ESI akan melaksanakan pemanggilan kepada beberapa pemain berprestasi.
Jadwal Kejuaraan Esports di Bali
Jika tidak ada ralat jadwal, maka pertandingan olahraga elektronik tersebut akan diadakan mulai tanggal 2 hingga 11 Desember 2022.
Boban Totovski selaku Jenderal Federasi Esports Internasional (IESF) turut membenarkan hal ini. Totovski menyerahkan bendera IESF Esports World Championships pada acara penyerahan sertifikat untuk PB-ESI.
Penyerahan bendera kejuaraan esports di Bali menandakan jika laga esports dunia telah siap untuk diselenggarakan. Totovski mengemukakan dirinya turut bahagia karena akan berkumpul serta membangun komunitas.
Tak hanya itu, Totovski juga akan memberikan edukasi terkait esports itu sendiri.
Total Hadiah Rp7 Miliar dan Misi Unggulan
Kejuaraan olahraga elektronik internasional ini kabarnya menyediakan total hadiah hingga Rp7 miliar. Seperti yang telah diulas sebelumnya, laga ini akan mempertandingkan 6 game pilihan.
Disebutkan, melalui kejuaraan ini akan ada pesan Unity in Diversity. Yakni, semboyan dan motto Indonesia Bhinneka Tunggal Ika-Persatuan dalam Keberagaman.
Pesan ini kabarnya juga senada dengan cakupan peserta, dimana lingkupnya ialah global serta dapat diikuti oleh siapapun. Khususnya atlet esports dari 120 negara dan juga 5 region.
Selain itu, diselenggarakannya acara kejuaraan esports di Bali untuk menyuarakan bahwa semua mendukung esports demi perkembangan olahraga elektronik ini di kancah dunia.
Lebih lanjut, kejuaraan olahraga elektronik ini adalah edisi ke-14. Tepatnya sekitar tahun 2019 IESF World Esports Championship sempat absen selama dua tahun akibat pandemi.
Pada edisi 2019 silam, tuan rumah kejuaraannya ialah Seoul Korea Selatan. Dalam perhelatan 3 tahun lalu setidaknya ada 500 partisipan. Sementara negara Jepang keluar sebagai juaranya.
Akhir kata, kejuaraan esports ini tentunya akan memberikan kesempatan bagi tim Indonesia membuktikan kemampuannya di kancah Internasional. Apalagi pertandingan ini masuk dalam Rekor Dunia.
Harapannya, semoga timnas Indonesia kembali berjaya di kejuaraan esports di Bali serta memboyong kemenangan dan mengharumkan negeri.