Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mengancam mundur dari kursi pelatih andai Mochamad Iriawan melepas jabatan Ketum PSSI.
Suporter timnas Indonesia dalam kondisi harap-harap cemas saat ini setelah Shin Tae-yong mengumumkan jika dirinya buka kemungkinan hengkang.
Melalui akun media sosialnya, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu membeberkan soal masa depannya di timnas.
Dirinya mengatakan akan mundur andai Mochamad Iriawan alias Iwan Bule juga mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.
Shin Tae-yong beralasan jika ketua mundur maka dirinya sebagai satu kesatuan dalam lingkup PSSI juga harus ikut mundur.
Pernyataan tersebut ia keluarkan menanggapi tentang siapa yang bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi terburuk sepanjang sejarah sepak bola Tanah Air.
Dilaporkan 132 orang tewas akibat kekurangan oksigen di dalam stadion setelah polisi berusaha menghalau Aremania yang masuk ke dalam lapangan.
Masyarakat pun meminta sejumlah pihak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Termasuk Ketum PSSI, Iwan Bule.
Tuntutan itulah yang kemudian membuat pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong merasa dirinya juga harus mundur.
Lantas siapakah Shin Tae-yong? Sosok pelatih timnas Indonesia yang mengisyaratkan mundur dari kursi head coach andai Ketum PSSI lepas jabatan.
Karir Shin Tae-yong sebagai Pemain Sepakbola Profesional
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memulai karirs sebagai pesepakbola profesional pada 1 Januari 1989.
Saat itu ia membela klub Daegu THS sebelum akhirnya belarbuh Yeungnam Uni di tahun yang sama.
Setelahnya pelatih yang lahir pada 11 Oktober 1970 itu kemudian membela tim kasta tertinggi Liga Korea Selatan, Ilhwa Chunma FC.
Perjalanan karir sepakbola Shin Tae-yong ditutup dengan membela tim asal Australia, Brisbane Roar.
Pada 6 Oktober 2005, Shin Tae-yong memutuskan untuk gantung sepatu di usia 35 tahun.
Karir Shin Tae-yong sebagai Pelatih
Usai menyatakan pensiun, Shin Tae-yong tidak langsung kembali ke Korea Selatan.
Pelatih yang saat ini berusia 52 tahun memutuskan untuk menerima pinangan Brisbane Roar, klub terakhirnya sebagai asisten pelatih.
Di sana, Shin Tae-yong belajar dari dua pelatih berpengalaman, Miron Bleiberg dan Frank Farina.
Memulai masa bakti sejak Juli 2005, mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu mengakhiri kontrak pada Juli 2008.
Setelah menjadi asisten pelatih di Australia, Shin Tae-yong kembali ke Korea Selatan.
Di negeri ginseng itu, pelatih timnas Indonesia saat ini tersebut diberi mandat sebagai pelatih sementara, Seongnam FC.
Bagi Shin Tae-yong klub tersebut bukan lah tim baru karena sebelumnya ia pernah menjadi pemain di sana.
Meski menjadi pelatih sementara, Shin Tae-yong sukses mengemas empat kali kemenangan dan sisanya tiga kalah serta 1 kali imbang.
Dengan raihan tersebut, pelatih berusia 52 kemudian menjadi pelatih tetap dan mengantarkan Seongnam kampiun Liga Champions Asia di 2010.
Setahun berselang, Shin Tae-yong membawa Seongnam FC juara Piala Korea Selatan.
Puas menangani level klub, pelatih berjuluk STY itu lantas menerima pinangan federasi untuk jadi pelatih timnas Korea Selatan U-23.
Kalahkan Jerman di Piala Dunia 2018
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong pernah mengejutkan dunia sepak bola internasional di kancah Piala Dunia 2018 saat menukangi Korsel.
Di event tersebut, STY menghajar Jerman yang diperkuat sejumlah pemain besar seperti Thomas Muller, Mesut Ozil, dan Manuel Neuer.
Namun sebelum menangani timnas senior, Shin Tae-yong dipercaya sebagai pelatih timnas Korea Selatan U-23 di 2015.
Prestasi yang ia torehkan di level U-23 adalah dengan membawa Korsel peringkat 5 di Olimpiade Rio Janeiro dan runner up Piala Asia U-23 2016.
Meski mampu mengalahkan Jerman namun, Korsel tak mampu lolos dari fase grup setelah berada di urutan ketiga.
PSSI-nya Korsel kemudian memutuskan untuk memecat Shin Tae-yong setelah hanya mencatat 7 kemenangan dari 23 laga.
Pelatih Timnas Indonesia Kedua yang Berasal dari Asia
Usai mendepak Luis Milla dari kursi pelatih karena gagal berprestasi di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, PSSI mencari pelatih baru.
Jika biasanya Eropa dan Amerika Latin, pada 2020 PSSI menunjuk pelatih Asia untuk menangani timnas Indonesia.
Pelatih timnas Indonesia pun dipercayakan kepada Shin Tae-yong dari Korea Selatan.
STY menjadi orang Asia kedua yang menjadi pelatih timnas Indonesia.
Sebelumnya pada medio 1950-an, timnas ditangani juru taktik asal Singapura, Choo Seng Quee.
Shin Tae-yong diberi target oleh PSSI untuk membawa timnas ke Piala Asia 2023 serta jadi juara Piala AFF 2022.
Tak hanya itu, mantan asisten pelatih Brisbane Roar itu dipercaya untuk menangani timnas di ajang Piala Dunia U-20 Indonesia.
Berbagai media menyebut keberhasilan federasi membujuk pelatih kelas dunia model Shin Tae-yong tak terlepas dari pendekatan yang dilakukan eks sekjen PSSI, Ratu Tisha.
Bawa Indonesia Runner Up Piala AFF dan Lolos ke Piala Asia 2023
Sebagai pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong gagal memenuhi salah satu target yang diberikan, yakni juara Piala AFF 2022.
Indonesia hanya mampu menjadi runner up setelah dikalahkan Thailand di dua laga final.
Namun, masyarakat sepakbola Tanah Air menganggap prestasi yang ditorehkan Shin Tae-yong sudah luar biasa.
Pasalnya, timnas tanpa agenda ujicoba berarti akibat terganggu pandemi Covid-19.
Selain itu Shin Tae-yong berani memainkan pemain muda dengan kisaran usia 19-23 tahun di turnamen tersebut.
Satu target yang kemudian tercapai oleh pelatih yang pernah menangani striker Tottenham, Song Heung-min itu adalah lolos Piala Asia.
Shin Tae-yong sukses mengantarkan timnas Indonesia ke putaran final Piala Asia 2023 di Qatar.
Ia juga sukses mengorbitkan sejumlah nama pemain muda di level U-19 dan U-23 untuk kemudian memperkuat timnas senior.
Sebut saja Witan Sulaiman, Elkan Baggot, Pratama Arhan, Dimas Drajad, dan Asnawi Mangkualam.
Nama terakhir bahkan ia minta untuk berkarir di Liga Korea Selatan dan kini membela klub Liga 2, Ansan Greeners.
Gaji Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas
Berapa gaji Shin Tae-yong selama membesut timnas? Pertanyaan tersebut menjadi tanda tanya masyarakat sepakbola.
Dilansir dari berbagai sumber, diketahui Shin Tae-yong menerima gaji bersih sebesar 1 juta US Dollar atau sekitar Rp15,3 miliar per tahun.
Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dengan apa yang diterima oleh pelatih timnas Spanyol Luis Enrique.
Eks juru taktik Barcelona dan AS Roma itu berpenghasilan 1,3 US Dollar pertahun atau sebesar Rp17,3 miliar.
Ancam Mundur dari Kursi Pelatih Timnas
Baru-baru ini Shin Tae-yong membuat heboh dengan pernyataan bahwa dirinya siap mundur andai Ketum PSSI, Iwan Bule melepas jabatannya.
Meski banyak yang menayangkan langkah pasang badan untuk Ketum PSSI yang didesak mundur imbas tragedi Kanjuruhan, tak sedikit yang ikhlas jika STY out.
Suporter Indonesia beranggapan pernyataan mantan pelatih timnas Korsel it tak tepat dilontarkan saat suasana masih berduka.
Namun hingga berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari Shin Tae-yong maupun PSSI soal pengunduran diri dari kursi pelatih timnas.