Pertandingan laga FIFA Matchday yang awalnya batal diselenggarakan di Jakarta International Stadium (JIS), akhirnya diselenggarakan sebentar lagi antara Timnas Indonesia vs Curacao yang akan diadakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada 24 september nanti.
Namun dalam laga kedua pada tanggal 27 september Pihak PSSi belum memastikan stadion berikutnya yang menjadi penyelenggaraan Laga FIFA Matchday tersebut.
Mengenai hal ini, kami telah merangkum beberapa tanggapan PSSI terbaru mengenai JIS di bawah ini. Mari kita simak ulasan nya
PSSI mengungkapkan bahwa pihaknya tidak bersedia membayar sewa Jakarta International Stadium yang mahal
Saat ini Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakah bahwa beberapa hal yang menjadi alasan PSSI batal memakai Jakarta International Stadium (JIS) dalam laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia versus Curacao.
Hal ini karena bukan hanya fasilitas dan infrastruktur yang belum sesuai standar namun terkait biaya sewa yang ditanggung oleh PSSI dalam menyewa Jakarta International Stadium (JIS) seharga 1 miliar yang cukup mahal.
Sehingga PSSI menolak menanggung biaya tersebut, karena membuat Persija Jakarta tidak menggunakan stadion mewah tersebut di Liga 1.
PSSI memilih berpikir Praktis dan beranggapan bahwa dibandingkan harus mengeluarkan biaya cukup besar hanya untuk menyewa stadion,
khusunya Jakarta International Stadium (JIS) lebih baik menggunakan anggaran tersebut untuk kebutuhan lainnya.
Selain faktor biaya yang mahal, ada aspek lain yang menjadi pertimbangan PSSI dengan tidak memusatkan Pertandingan Timnas Indonesia di Jakarta adalah pemerataan kepada penggemar Indonesia.
Namun pihak Jakpro belum mengkonfirmasi terkait harga sewa 1 miliar tersebut.
PSSI juga mengakui bahwa JIS adalah stadion yang Megah dan berstandar FIFA walaupun tidak jadi digunakan dalam penyelenggaraan FIFA Matchday
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi juga mengakui bahwa Jakarta International Stadium adalah stadion megah dan memenuhi standar FIFA.
Namun masih dapat memiliki kekurangan yang menyebabkan JIS batal sebagai tempat penyelenggara FIFA Matchday.
Kekurangan hal tersebut yaitu terkait sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai sepenuhnya.
PSSI berharap agar saran dan masukannya terkait JIS dapat ditanggapi dengan baik dari berbagai pihak termasuk masyarakat indonesia.
PSSI menganggap bahwa saran dan masukan tersebut untuk kebaikan bersama demi sepak bola indonesia.
PSSI mengatakan bahwa hal ini hanya masalah waktu saja, dan cepat atau lambat JIS dapat digunakan untuk timnas berlaga dengan negara lainnya.
Polemik antara PSSI dan JIS yang berlangsung selama beberapa hari ini karena alasan PSSI yang mengubah lokasi pertandingan laga timnas indobesia versus curacao.
PSSI kini menyebut stadion patriot candrabhaga atau stadion pakansari sebagai calon tuan rumah mengenai laga FIFA tersebut.
PSSI menyebut JIS lebih cocok berada di Madrid, London dan Milan terkait kontroversi JIS yang batal sebagai penyelenggara FIFA Matchday
PSSI menilai karakter Suporter Indonesia berbeda sehingga JIS dengan Infrastruktur yang telah tersedia lebih cocik berada di Kota Madrid atau London atau di Milan.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menilai Jakarta International Stadium (JIS) lebih layak menjadi stadion eropa karena dari sisi fungsi yang tidak mewakili karakter suporter indonesia.
Dalam hal Ini JIS cocok berada di wilayah eropa dibandingkan berada di Indonesia.
JIS juga sempat trending di media sosial sehingga keputusan PSSI yang tak mengizinkan laga FIFA Matchday tersebut dilaksanakan karena stadion tersebut bisa menamlung 82 ribu suporter.
Namun dari sebelumnya PSSI menganggap JIS tidam layak, rencana lainnya untuk menyelenggarakan laga persahabatan di kawan sunter jakarta utara akhirnya batal.
Yunus Nusi mengatakan bahwa tidak salah untuk FIFA dalam membangun stadion seperti JIS namun saat ini masih belum sesuai dengan karakter suporter indonesia.
JIS telah disupervisor oleh FIFA namun hanya satu arah yaitu dengan JIS saja, tidak dengan PSSI.
Yunus Nusi memberikan beberapa poin penting terkait apa yang perlu dibenahi pihak JIS jika ingin dikategorikan sebagai stadion yang layak untuk menggelar pertandingan internasional.
Hal ini dimulai dari kantung parkir diluar stadion dapat diperbaiki, jalan masuk juga dapat diperbaiki.
Karakter suporter Indonesia berbeda dengan Eropa yang memiliki budaya antre yang disiplin, apabila nanti dengan puluhan ribu suporter hanya memiliki satu pintu masuk hal ini bisa menjadi stagnan dan bisa menyebabkan kericuhan antara suporter.
Hal ini dapat menyebabkan JIS mengalami kerusakan kembali infrastrukturnya karena karakter suporter indonesia dalam menonton sepak bola.
Oleh karena itu, pihak PSSI mencari alternatif lain dengan mencari stadion pengganti yang sesuai dengan karakter suporter indonesia.
Agar laga sepakbola yang diselenggarakan menjadi kondusif dan tertib.