Bill Gates memprediksi kemajuan kecerdasan buatan akan menggusur pekerjaan kantoran. Namun, kenyataannya ada beberapa pekerjaan yang tak bisa digantikan AI, meskipun teknologi sudah canggih.
Orang mulai mengkhawatirkan pekerjaannya akan tergantikan oleh robot. Faktanya beberapa pekerjaan yang tak bisa digantikan AI tetap bertahan walau teknologi berkembang.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan keterampilan, seperti empati, kreativitas, dan keahlian analitis atau masalah yang kompleks.
Ketika Pekerjaan Manusia Digantikan oleh Robot
Skill yang tidak bisa digantikan mesin meskipun teknologi sudah berkembang hanya ada di beberapa bidang.
Robot AI hanya bekerja sesuai dengan yang diinginkan manusia melalui program di dalamnya. Oleh karena itu, teknologi Artificial Intelligence tidak bisa berpikir secara mandiri.
AI bersifat rasional sesuai dengan pola dari informasi dan yang dimiliki saja. Sehingga, Artificial Intelligence tidak bisa berpikir kreatif.
Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa AI tidak bisa menggantikan seluruh pekerjaan manusia. Selain itu, pekerjaan yang tidak menggunakan teknologi sifatnya intuitif.
AI lebih cocok ditempatkan pada pekerjaan biasa yang sifatnya berulang, seperti kasir. Sedangkan manusia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan mampu mengantisipasi.
Sehingga, bisa menilai suatu hal dengan situasi dan kondisi meskipun memiliki informasi yang terbatas.
Pekerjaan yang Tak Bisa Digantikan AI: Ini Peringatan Bill Gates
Topik kecanggihan kecerdasan buatan sudah lama dikaitkan dengan kekhawatiran bahwa teknologi akan mengancam para pencari kerja.
Bill Gates tak sungkan mengatakan bahwa pekerja kantoran bisa saja digantikan oleh kecerdasan buatan.
Belum lama ini perusahaan raksasa, seperti Microsoft, Google, dan Meta melakukan PHK besar-besaran. Gates mengatakan bahwa PHK tersebut bukan berarti tugas manusia tergantikan oleh AI.
Gates menambahkan bahwa ia sudah melihat potensi manfaat generatif kecerdasan buatan seperti ChatGPT pada profesi tenaga kesehatan dan industri lainnya.
Ia juga mencontohkan bagaimana AI bisa membantu dokter meresepkan sekaligus menjelaskan tagihan medis kepada para pasien.
Hal tersebut akan membuat pekerjaan dokter lebih efisien. Namun, bukan berarti Anda membutuhkan lebih sedikit dokter.
Hal tersebut membuktikan bahwa masih ada pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
Apa Saja Pekerjaan yang Tak Bisa Digantikan AI?
Berikut ini daftar pekerjaan yang tak akan hilang di masa depan dan tergantikan oleh kecerdasan buatan, antara lain:
Human Resource atau HR
Kecerdasan buatan bisa mencocokkan kandidat dengan kualitas tertentu sesuai kebutuhan perusahaan. Namun, membutuhkan kemampuan interpersonal yang baik untuk menyaring para pekerja yang cocok.
Mungkin menggunakan kecerdasan buatan akan cepat menyaring kandidat, akan tetapi hasilnya kurang maksimal.
Analisis sistem komputer
Pekerjaan yang tak bisa digantikan Ai selanjutnya adalah analisis sistem komputer. Banyak yang bergantung pada komputer, namun untuk mengamati sistem pola kerja membutuhkan seorang ahli.
Kecil kemungkinan pekerjaan analisis sistem komputer digantikan oleh kecerdasan buatan.
Guru
Saat ini Anda banyak menjumpai platform yang menyajikan peran guru digantikan oleh kecerdasan buatan untuk menyampaikan pelajaran secara online.
Namun, peranan guru bukan hanya sekedar mengajar beberapa mata pelajaran untuk siswanya. Guru juga mendampingi serta menyentuh berbagai aspek termasuk perkembangan psikologis para siswanya.
Sehingga kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan peranan guru.
Atlet
Tidaklah asik jika menyaksikan robot bertanding dalam sebuah permainan olahraga. Olahraga menjadi menarik karena menampilkan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh tubuh.
Oleh karena itu atlet merupakan pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
Hakim dan pengacara
Profesi hakim dan pengacara membutuhkan analisis strategi hingga negosiasi untuk menyelesaikan sebuah kasus. Kebutuhan tersebut memerlukan pemahaman secara subjektif dan pendapat yang tepat.
Sehingga bisa disimpulkan, kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan profesi hakim dan pengacara.
Penulis
Kecerdasan buatan bisa menulis, akan tetapi hasilnya tidak sama kualitasnya dengan buatan seorang seniman. Menulis membutuhkan kreativitas serta permainan emosional.
Hanya manusia yang bisa melakukan pekerjaan menulis dengan sangat baik. Oleh karena itu, penulis merupakan pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
CEO
Pekerjaan sebagai Chief Executive Officer merupakan kepala dari sebuah organisasi. Pekerjaan ini membutuhkan peran sebagai seorang motivator, pemimpin, hingga role model bagi para karyawannya.
Apakah kecerdasan buatan bisa menggantikan pekerjaan ini? Menjadi motivator serta pemimpin membutuhkan sikap dan empati yang tidak bisa dilakukan kecerdasan buatan.
Editor
Tugas editor lebih ringan jika menggunakan teknologi proofreading otomatis. Teknologi kecerdasan buatan tersebut bisa mengecek kejelasan, akurasi kelengkapan, serta orisinalitas.
Peran editor harus tetap dilakukan oleh manusia, sebab editor mampu memperhalus cara tutur kata hingga menyesuaikan tata bahasa.
Dokter
Kecerdasan buatan di bidang medis akan membantu mendeteksi penyakit secara akurat melalui pemindaian. Namun, profesi dokter adalah pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
Sebab dokter mampu mengenali emosi manusia sehingga akan melakukan penanganan yang lebih cepat dan tepat.
Salah satunya saat dokter harus menyampaikan kondisi kesehatan dari pasien kanker.
Manajer penjualan
Hampir seluruh pekerjaan pada level manajer tetap harus dilakukan oleh manusia. Misalnya, seorang manajer penjualan harus menganalisis data serta menafsirkan trend dari dinamika penjualan.
Manajer penjualan harus memiliki kecerdasan emosi yang tinggi sehingga bisa mencapai target dengan baik, membangun jaringan, serta berkolaborasi dengan pelanggan.
Selain itu, memotivasi dan mendorong kerja tim juga jadi tugas seorang manajer penjualan. Bisa disimpulkan bahwa manajer penjualan termasuk pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
Politisi
Robot tidak diinginkan menjadi pemimpin sebuah negara. Sebab, tidak bisa bersikap adil dan manusiawi saat memutuskan hal yang berkaitan dengan manusia
Menjadi seorang politisi harus memiliki kemampuan yang ekstrim untuk menangani kemungkinan skenario yang tak terduga.
Oleh karena itu, emosi dalam politik sangat penting tentunya mesin tercipta tanpa perasaan bahagia menyesal atau sedih.
Sedangkan untuk mengatur manusia memerlukan emosi sikap yang jelas dan hal itu tidak ada pada kecerdasan buatan.
Psikiater atau psikolog
Kecerdasan buatan tidak akan pernah menjadi manusia, sehingga tidak bisa memahami emosi manusia. Kecerdasan buatan tidak bisa berkomunikasi pada tingkat percakapan yang sama dengan manusia.
Robot tidak bisa memahami masalah yang dalam pikiran manusia. Oleh karena itu, psikolog atau psikiater merupakan pekerjaan yang tak bisa digantikan AI.
Seorang psikolog merupakan profesi di mana sentuhan manusia lebih disukai. Psikolog maupun psikiater menerapkan perilaku pembelajaran dan keahlian dalam kesehatan mental untuk membantu orang.
Penyanyi profesional
Kecerdasan buatan mampu membuat dan menghasilkan musik sendiri.
Bahkan AI akan menggantikan banyak pemutar musik di masa depan. Sebab saat ini sudah tercipta orkestra robot.
Akan tetapi, kecerdasan buatan tidak bisa membunuh perasaan penggemar terhadap penyanyi favoritnya.
Bernyanyi akan melibatkan emosi yang digambarkan penyanyi. Emosi tersebut yang tidak dimiliki oleh robot.
Meskipun robot bisa bernyanyi, namun akan monoton dan tidak enak di telinga.
Bisa disimpulkan bahwa pekerjaan yang tak bisa digantikan AI masih banyak. Beberapa bidang pekerjaan membutuhkan emosi dan kreativitas yang tak dimiliki kecerdasan buatan.