Kebakaran di Bukit Teletubies yang terletak di blok Savana Lembah Watangan, Kaldera Tengger Kawasan Wisata Gunung Bromo, disebabkan oleh pengunjung yang menyalakan flare.
Flare yang dinyalakan oleh pengunjung ini menjadi penyebab terjadinya kebakaran di Bukit Teletubbies, yang merupakan salah satu bagian dari Wisata Alam Gunung Bromo.
Terdapat dugaan bahwa flare yang digunakan adalah salah satu properti yang umumnya digunakan untuk keperluan dokumentasi prewedding.
Peristiwa ini menjadi sangat populer di media sosial Instagram ketika sebuah video berdurasi 49 detik diunggah oleh akun @malangraya_info.
Video tersebut menampilkan lima orang yang sedang melakukan sesi foto di depan latar belakang Blok Savana yang terbakar.
Kejadian ini menimbulkan kehebohan di dunia maya dan menarik perhatian banyak pengguna Instagram.
Pelaku Kebakaran di Bukit Teletubbies Sudah Ditangkap
Kebakaran di Bukit Teletubbies ini merupakan sebuah insiden yang mengejutkan.
Pengunjung yang tidak bertanggung jawab dengan cerobohnya menyalakan flare, telah mengakibatkan kerusakan yang signifikan di salah satu kawasan alam yang paling ikonik di Gunung Bromo.
Kawasan Savana Kaldera Tengger adalah bagian dari Warisan Dunia Gunung Bromo dan merupakan salah satu destinasi wisata yang paling populer di Indonesia.
Oleh karena itu, tindakan sembrono seperti menyalakan flare dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk risiko kebakaran dan kerusakan lingkungan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi karena seorang pengunjung menyalakan flare di sekitar kawasan taman nasional.
Ia menyatakan, “Betul (karena flare). Ini pengumuman yang harus dilakukan oleh kami. Hasil evaluasi, imbauan kami melalui media sosial maupun siaran pers diabaikan oleh masyarakat,” ujarnya pada Kamis, 7 September 2023.
BB TNBTS, sebagai pengelola kawasan taman nasional, sudah mengeluarkan imbauan kepada para pengunjung, pelaku jasa wisata, dan masyarakat sekitar agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Septi menekankan, “Untuk bersama-sama menjaga kawasan TNBTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan api dan sejenisnya antara lain petasan, kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.”
Saat ini, BB TNBTS fokus pada upaya pemadaman dan pemantauan terhadap titik api dan kebakaran di Bukit Teletubbies.
Mengenai aspek hukum, hal tersebut akan ditangani oleh kepolisian setempat.
Septi menambahkan, “Terduga pelaku saat ini sudah diamankan di Polsek Sukapura, Probolinggo,” tandasnya.