Konsumsi makanan untuk penderita thalasemia minor harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian merupakan hal yang sangat penting.
Penyakit thalasemia memang belum ditemukan obatnya, akan tetapi bisa dikendalikan dengan gaya hidup sehat.
Memilih makanan untuk penderita Thalasemia Minor memang harus hati-hati. Pasalnya, penyakit ini sering menyebabkan masalah gizi.
Dampaknya pun bisa fatal jika tidak pandai memilih makanan untuk penderita penyakit keturunan ini.
Kenali dengan Jelas Penyakitnya Sebelum Menentukan Makanan untuk Penderita Thalasemia Minor
Penyakit thalasemia minor merupakan penyakit keturunan akibat kelainan sel darah merah.
Bagi penderitanya memang diharuskan untuk melakukan transfusi darah sepanjang usia.
Namun, penyakit tersebut sebenarnya bisa dihindari dengan melakukan deteksi dini.
Berdasarkan catatan dari Yayasan Thalasemia Indonesia telah ada peningkatan kasus penderita penyakit ini.
Tercatat hingga bulan Juni tahun 2021 terpantau jumlah penderita thalasemia ada sebanyak 10.973 kasus.
Bahkan, beberapa bulan lalu viral di media sosial mengenai pasangan pengidap thalasemia minor.
Viralnya berita tersebut terkait dengan kemungkinan kedua pasangan akan menurunkan thalasemia mayor kepada sang anak.
Pendapat tersebut didukung oleh dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta M.sc Sp.A.
Ia menegaskan bahwa kedua pasangan yang memiliki thalasemia minor akan berpotensi menurunkan thalasemia mayor kepada anaknya.
Dikutip dari kompas.com kemungkinan penurunan thalasemia mayor kepada anak sebesar 25 persen. Tentunya hal ini menjadi masalah serius.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, thalasemia mayor bisa menurun ke anak yang lahir dari perkawinan kedua orang tua pembawa sifat.
Pembawa sifat thalasemia memang secara kasat mata tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala.
Oleh karena itu, untuk mengetahuinya perlu melakukan pemeriksaan darah dan analisis hemoglobin.
Bagaimana Cara Memilih Makanan untuk Penderita Thalasemia Minor?
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan bagi para penderita thalasemia adalah makanan.
Pemilihan makanan dan vitamin untuk thalasemia minor harus memperhatikan kandungan nutrisi yang tepat.
Penderita thalasemia rentan mengalami penumpukan zat besi dalam tubuhnya.
Hal ini umum terjadi akibat prosedur pengobatan thalasemia yang sudah berat, yaitu transfusi darah.
Sekalipun penyerapan zat besi dari makanan tidak terjadi dalam jumlah besar, penderita thalasemia tetap perlu memperhatikan asupan zat besi
Perlunya memperhatikan makanan untuk penderita thalasemia minor, sehingga Anda bisa menghindari kelebihan zat besi yang ada dalam tubuh.
Sebab, kelebihan zat besi akan menyebabkan masalah pada organ vital, seperti hati dan jantung.
The New York Academy of Science melaporkan beberapa masalah gizi paling sering ditemui. Salah satunya yakni, kekurangan vitamin A, D, E, seng, dan asam folat.
Kekurangan gizi inilah yang nantinya akan menimbulkan penyakit, misalnya melemahnya sistem imun tubuh dan meningkatnya resiko terkena osteoporosis.
Sebelum membahas makanan yang dilarang bagi penderita thalasemia, alangkah baiknya mengenal terlebih dahulu nutrisi yang dibutuhkan oleh penderita..
Makanan Mengandung Zat Besi
Pemilihan makanan untuk penderita thalasemia minor yang pertama harus memperhatikan kandungan zat besi.
Zat besi akan membantu produksi hemoglobin sekaligus membantu produksi sel darah merah. Namun, ada dua aturan terkait zat besi pada dua kategori pengidap thalasemia.
Penderita thalasemia yang tidak menjalani transfusi darah disarankan mengurangi produk makanan dengan kandungan zat besi.
Sementara itu, untuk pasien yang rutin melakukan transfusi darah tidak perlu menjalani diet rendah zat besi.
Sebab, diet rendah zat besi justru dianggap bisa menurunkan kualitas hidup penderita thalasemia. Dua aturan dasar tersebut harus dipahami dengan benar.
Kebutuhan makanan untuk penderita thalasemia minor yang kurang asupan zat besinya, maka zink di dalam tubuh juga akan menurun.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kandungan zat besi dalam tubuh, Anda bisa memperolehnya dari makanan berikut ini:
- Tahu.
- Produk berbahan dasar gandum.
- Kacang merah.
- Kacang lentil.
- Brokoli.
- Bayam.
- Telur.
- Kurma.
Namun, perlu Anda ingat bahwa konsumsi makanan untuk penderita thalasemia minor harus membatasi kandungan zat besi tinggi.
Makanan Mengandung Zinc
Nutrisi yang tak kalah penting selanjutnya adalah zinc.
Zinc merupakan mineral yang tidak bisa disimpan dalam tubuh. Untuk mendapatkannya dapat diperoleh dari makanan harian.
Asupan zinc bisa Anda peroleh dari makanan maupun minuman seperti berikut:
- Daging merah
- Kacang-kacangan
- Telur
- Keju
- Susu
- Sereal berbahan gandum
Makanan yang Memenuhi Nutrisi Vitamin D
Kekurangan vitamin D banyak ditemukan pada penderita thalasemia. Padahal vitamin D berperan penting untuk menyerap mineral pada jaringan tulang dan gigi.
Selain itu, kandungan vitamin ini juga bisa menjaga daya tahan tubuh serta melawan berbagai macam penyakit seiring imun yang menurun.
Vitamin D bisa mengurangi aktivitas sistem yang mengontrol tekanan darah.
Oleh karena itu, pastikan makanan untuk penderita thalasemia minor mengandung vitamin D yang cukup.
Makanan dengan kandungan vitamin D bisa Anda dapatkan dari:
- Telur
- Susu
- Yoghurt
- Tuna
- Salmon
- Sereal
- Hati sapi
- Minyak ikan
- Jus jeruk
Produk susu berguna mengurangi penyerapan zat besi yang berlebihan, akan tetapi tetap memberi manfaat sebagai sumber kalsium untuk memperkuat tulang.
Makanan yang Mengandung Vitamin E
Vitamin E juga memiliki fungsi penting untuk penderita thalasemia minor karena bisa menjaga kerusakan sel akibat radikal bebas.
Vitamin satu ini biasanya diproduksi ketika tubuh terpapar langsung sinar UV, asap rokok, dan polusi yang menyebabkan berbagai penyakit kanker.
Selain itu, vitamin E juga memiliki fungsi lain, yakni untuk melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
Sumber makanan untuk penderita thalasemia minor yang mengandung vitamin E terdapat pada produk makanan mengandung lemak sehat seperti:
- Minyak sayur
- Minyak jagung
- Biji bunga matahari
- Kacang almond
- Kacang hazelnut
- Alpukat
- Produk susu
- Sereal
- Telur
Makanan dengan Kandungan Vitamin C
Vitamin C tidak boleh Anda lewatkan dalam setiap asupan makanan harian penderita thalasemia.
Vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tulang gigi maupun kulit.
Selain itu, vitamin C akan melindungi tubuh Anda dari berbagai infeksi karena memiliki fungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Sumber makanan tinggi vitamin C bisa Anda dapatkan dari sayur dan buah, misalnya jeruk, pepaya, dan stroberi
Makanan Untuk Penderita Thalasemia Minor: Ini Pantangannya
Ada beberapa pantangan makan bagi penderita thalasemia minor, antara lain:
Konsumsi Jenis Sayur dan Kacang Tertentu
Makanan untuk penderita thalasemia minor yang perlu dihindari ada pada beberapa jenis sayuran.
Misalnya, Anda perlu menghindari sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, kubis, dan bayam karena memiliki kadar zat besi yang cukup tinggi.
Ada beberapa jenis kacang-kacangan yang jadi pantangan untuk penderita thalasemia. Misalnya kacang polong, kacang merah, kacang hitam, buncis, dan kedelai.
Konsumsi Daging Merah Berlebihan
Pada dasarnya daging merah menjadi sumber protein hewani yang dibutuhkan tubuh.
Namun, untuk pengidap thalasemia sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi daging merah.
Misalnya, hindari konsumsi daging kambing, daging babi, hingga daging sapi.
Penumpukan kadar zat besi akan meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti hepatitis dan sirosis hati.
Untuk menjamin kebutuhan protein terpenuhi pengidap thalasemia bisa mendapatkannya dari telur, ikan keju, tahu, tempe, dan susu.
Perlu diperhatikan dengan benar makanan untuk penderita thalasemia minor agar kebutuhan nutrisi tetap terjaga.
Perhatikan juga makanan apa yang perlu dihindari agar tidak memperparah kesehatan.