Tahukah Anda bahwa ada beberapa tipe orang dalam mengelola keuangan? Masing-masing tipe tentunya memiliki cara dan pola pikir tersendiri dalam melakukan pengelolaan keuangan tersebut.
Teori pembagian tipe orang dalam mengelola keuangan ini dikemukakan oleh pakar keuangan Ray Linder. Selain itu ada pula yang dikemukakan oleh University of Nebraska-Lincoln Resourses.
Definisi dan Manfaat Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk mengidentifikasi jumlah pemasukan, pengeluaran, dan simpanan (aset) suatu individu atau perusahaan.
Selanjutnya, pemasukan, pengeluaran, serta simpanan tersebut akan diatur sedemikian rupa agar dapat terus mampu mendukung kelangsungan hidup individu atau perusahaan.
Tindakan pengelolaan keuangan ini sangat penting untuk dilakukan karena memiliki sejumlah manfaat yang krusial, antara lain:
Memastikan ketersediaan dana untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional
Sistem pengelolaan keuangan yang baik memungkinkan Anda untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai kemampuan Anda mencukupi kebutuhan operasional hidup sehari-hari.
Dengan melakukan langkah pengelolaan yang tepat dan bijaksana, Anda bisa memastikan segala kebutuhan yang paling utama dapat benar-benar terpenuhi.
Jadi, diharapkan produktivitas hidup Anda selaku individu maupun perusahaan dapat terus berjalan dengan lancar dan optimal.
Menjamin kesiapan keuangan untuk menghadapi masa yang akan datang
Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan operasional sehari-hari, perencanaan dan pengelolaan keuangan juga bermanfaat untuk kesiapan Anda menghadapi masa depan.
Melalui pengelolaan keuangan, Anda bisa menyisihkan sejumlah dana untuk disimpan atau diinvestasikan supaya kelak dapat dipakai untuk kebutuhan lainnya.
Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi agar kelak Anda tetap bisa mencukupi kebutuhan hidup meski produktivitas mungkin sudah sedikit menurun.
Mempersiapkan kondisi finansial untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga
Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari ada kalanya muncul peristiwa tak terduga yang membutuhkan kucuran dana segera. Contohnya sakit penyakit, kecelakaan, bencana alam, dsb.
Jika keuangan Anda terkelola dengan baik, niscaya masih akan ada sejumlah dana cadangan yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mencegah terjadinya berbagai persoalan finansial
Tindakan pengelolaan keuangan yang baik juga dapat mencegah Anda mengalami defisit atau kebangkrutan. Hal ini dapat menyebabkan Anda tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan hidup.
Akibatnya, produktivitas Anda pun akan terhambat. Bukan tidak mungkin pula Anda nantinya terpaksa berutang dan harus bersusah payah melunasi utang tersebut beserta bunganya.
Tipe Orang dalam Mengelola Keuangan Berdasarkan Teori Ray Linder
Ray Linder menyebutkan bahwa, jika ditinjau dari kaitannya dengan aspek finansial, setidaknya ada 16 macam profil kepribadian.
Lebih lanjut, Ray Linder lantas mengelompokkan ke-16 profil kepribadian itu menjadi empat tipe orang dalam mengelola keuangan sebagai berikut:
Player
Seseorang yang bertipe Player cenderung menganggap uang sebagai sarana pendukung kesenangan dan tidak menganggap penting tindakan pengelolaan keuangan yang cermat.
Mereka suka membelanjakan uangnya dan tidak mempedulikan resiko finansial yang mungkin kelak terjadi akibat sifatnya yang konsumtif dan kompulsif itu.
Perilaku tersebut dapat membuat seorang Player beresiko mengalami berbagai persoalan finansial, baik di masa kini maupun yang akan datang.
Pleaser
Tipe orang dalam mengelola keuangan yang kedua ini bisa dibiang tidak jauh berbeda dengan Player. Mereka juga suka membelanjakan uangnya untuk bersenang-senang.
Bedanya, seorang Pleaser tidak hanya berbelanja untuk menyenangkan diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Tujuannya agar ia menjadi pribadi yang populer dan disukai.
Sikap tersebut memang membuat seorang Pleaser kerap dianggap sebagai teman yang menyenangkan dan sangat royal dalam hal materi.
Protector
Berbeda dengan kedua tipe sebelumnya, seorang Protector cenderung memiliki sikap yang lebih serius dalam melakukan tindakan pengelolaan keuangan.
Mereka dikenal sangat teliti dan cermat dalam mengatur serta menyimpan uangnya. Mereka juga jarang membelanjakan uang itu untuk hal-hal yang menurutnya tidak terlalu penting.
Selain itu, Protector umumnya juga enggan mengambil tindakan yang beresiko mengakibatkan mereka kehilangan dana yang sudah dimiliki, termasuk investasi, dll.
Planner
Tipe yang terakhir ini merupakan pengelola keuangan yang cukup baik. Mereka mampu menyusun rencana anggaran sesuai prioritas dan mengelolanya secara cermat.
Seorang Planner pun umumnya sangat menyadari pentingnya perencanaan finansial, terutama untuk tujuan jangka panjang. Itulah sebabnya mereka juga memandang penting untuk menyusun rencana investasi, dsb.
Kemampuannya untuk menyusun dan mengelola anggaran finansial dengan baik ini memungkinkan seorang Planner untuk menjadi seorang perencana keuangan profesional.
Tipe Orang dalam Mengelola Keuangan Berdasarkan Teori University of Nebraska-Lincoln Resources
Berbeda dengan Ray Linder yang membagi tipe orang dalam mengelola keuangan menjadi empat, University of Nebraska-Lincoln Resources mengelompokkanya menjadi lima.
Adapun kelima tipe orang dalam mengelola keuangan menurut teori University of Nebraska-Lincoln Resources tersebut adalah:
Spender
Seorang Spender gemar membelanjakan uangnya untuk membeli berbagai macam barang atau jasa yang membuatnya gembira. Padahal, mungkin sebetulnya hasil belanjaan itu tidak terlalu ia butuhkan.
Kegemaran belanjanya yang bersifat kompulsif ini kerap kali membuat seorang Spender cenderung boros. Bukan tidak mungkin pula jumlah pengeluaran mereka akan jauh melebihi kapasitas keuangan.
Secara sederhana, Spender bisa dikatakan sebagai tipe pribadi yang kurang cakap dalam melakukan tindak pengelolaan keuangan.
Avoider
Tipe pengelola keuangan yang satu ini cenderung menganggap tindakan pengelolaan itu merepotkan. Mereka pun seringkali enggan dan kurang teliti dalam melakukannya.
Seorang Avoider bisa jadi tidak tahu pasti besarnya jumlah pemasukan, pengeluaran, serta utang mereka. Besar kemungkinan mereka pun tidak memiliki tabungan atau dana investasi lainnya.
Sikap Avoider yang cenderung abai dalam hal pengelolaan keuangan ini sangat beresiko membuatnya terjerat berbagai persoalan finansial.
Hoarder
Tipe orang dalam mengelola keuangan yang satu ini bisa dibilang paling ideal. Seorang Hoarder dikenal memiliki karakteristik yang teliti dan cermat dalam menyusun anggaran.
Mereka mampu menyusun budget dan rencana keuangan secara terstruktur berdasarkan skala prioritas. Selain itu, mereka pun umumnya selalu meninjau pelaksaan rencana tersebut secara berkala.
Seorang Hoarder umumnya juga sangat menyadari pentingnya menyisihkan sebagian dana untuk tabungan, investasi, serta mengantisipasi berbagai pengeluaran tak terduga.
Amasser
Orang bertipe Amasser sangat menyukai uang dan menganggapnya sebagai simbol harga diri serta kekuasaan. Mereka akan merasa gagal dan tidak berharga jika tidak memiliki uang.
Demi memenuhi hasrat kepemilikan akan uang tersebut, seorang Amasser biasanya cenderung lebih suka menyimpan uangnya ketimbang membelanjakannya.
Seorang Amasser pun umumnya gemar menabung dan melakukan berbagai investasi yang dapat berpotensi meningkatkan jumlah uang yang ia miliki.
Money Monk
Berkebalikan dengan Amasser, seorang Money Monk tidak suka bahkan cenderung bersikap sinis dan berusaha untuk menghindari uang.
Kelompok ini meyakini bahwa uang adalah sesuatu yang buruk dan kotor, bahkan dapat membuat seseorang berubah menjadi pribadi yang jahat.
Dengan sikap dan pemikirannya tersebut, seorang Money Monk kemungkinan tidak punya dana yang terlalu banyak dan harus dikelola secara teliti.
Setelah mempelajari kesembilan tipe orang dalam mengelola keuangan tersebut, kira-kira termasuk tipe yang manakah Anda?