Bayern Munchen dikabarkan telah mengajukan penawaran kepada Tottenham Hotspur untuk mendapatkan Harry Kane. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh klub asal London Utara tersebut.
Meski Bayern sudah siap membayar 70 juta euro untuk memboyong Kane, Tottenham Hotspur menginginkan harga yang lebih tinggi.
Media Jerman, Bild, melaporkan bahwa Kane sudah mencapai kesepakatan secara lisan dengan Bayern Munchen dan setuju secara pribadi.
Meskipun tawaran awal ditolak, Bayern Munchen tidak menyerah dalam upaya mendapatkan Harry Kane.
Klub Die Roten tersebut siap meningkatkan tawaran mereka kepada Tottenham Hotspur untuk memastikan kepindahan sang penyerang berusia 29 tahun tersebut.
Perlu dicatat, bahwa kontrak Kane hanya tersisa satu tahun bersama Spurs.
Jika tidak menjual Kane dalam jendela transfer musim panas ini, Tottenham bisa kehilangan pemain tersebut secara gratis tahun depan.
Bayern Munchen Bertahan untuk Mendapatkan Harry Kane, Meski Biaya Transfer Meningkat
Real Madrid sebelumnya juga menunjukkan minat untuk merekrut Harry Kane, menganggapnya sebagai pengganti yang cocok untuk Karim Benzema.
Akan tetapi, Madrid telah mundur dari persaingan tersebut, sehingga Bayern Munchen menjadi satu-satunya klub yang tertarik dengan Kane.
Harry Kane dapat dikatakan telah mencapai status legenda di Tottenham Hotspur, karena ia lahir dari akademi pemain muda klub tersebut.
Selain itu, Harry Kane juga memiliki catatan pencetak gol yang mengesankan, dengan mencetak 280 gol dari 435 pertandingan resmi.
Ia merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub tersebut.
Penampilan Kane juga sangat konsisten, selalu bersaing dalam perebutan gelar top scorer di hampir setiap musim Premier League.
Meskipun telah mencapai prestasi yang luar biasa, Harry Kane masih memiliki kekurangan yang mencolok selama bermain untuk Tottenham Hotspur. Yakni, belum mampu memberikan trofi kepada klub tersebut.
Kesempatan untuk melakukannya sebenarnya telah muncul, seperti pada musim Premier League 2015/2016 ketika mereka kalah bersaing dengan Leicester City.
Tottenham juga mengalami kekalahan di final Piala Liga dan Liga Champions. Klub tersebut telah mengalami kekeringan trofi selama lebih dari 15 tahun.