Kebakaran pabrik lilin di Surabaya terjadi pada Jumat (20/10). Kepala Dinas Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto, melaporkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.28 WIB.
Untuk mengatasi kebakaran tersebut, Unit Tempur Rayon 2 Tambakrejo segera tiba di tempat kejadian dan melibatkan total 20 petugas pemadam kebakaran.
Apa Penyebab Kebakaran Pabrik Lilin di Surabaya?
Kebakaran pabrik lilin di Surabaya memiliki luas sekitar 30×100 meter, dan penyebab kebakaran dugaan sementara adalah korsleting listrik.
Dedik menjelaskan bahwa awalnya, penjaga pabrik merasakan panas di dalam pabrik dan membangunkan pemiliknya ketika melihat asap hitam pekat.
Dalam sekejap, api pun membesar, menjalar ke rumah pemilik pabrik yang berlokasi tepat di sampingnya.
Kebakaran tersebut sulit untuk dipadamkan karena api dengan cepat membesar, dan kendala lainnya adalah akses yang sulit menuju lokasi kebakaran.
Sama halnya dengan peristiwa kebakaran pabrik di Penjaringan.
Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan api dua jam setelah kejadian dengan mengerahkan sekitar 20 unit mobil pemadam kebakaran.
Kondisi ini memaksa Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Dedik Irianto, meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk meliburkan sementara siswa SDN Ploso 5 Surabaya yang berada dekat dengan lokasi kebakaran.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar tidak ada risiko kebakaran berlanjut dan merembet ke wilayah sekolah tersebut.
Setelah upaya pemadaman yang intensif, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.20 WIB, dan situasinya dinyatakan kondusif pada pukul 08.41 WIB.
Waspada Kebakaran untuk Warga Surabaya
Peristiwa kebakaran di Kota Surabaya selama beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan yang signifikan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menyampaikan bahwa kebakaran ini cenderung meningkat, dan salah satu penyebabnya adalah dampak dari fenomena El Nino.
Dedik Irianto menjelaskan bahwa sebagian besar kebakaran terjadi di lahan terbuka dan juga terkait dengan pembakaran sampah yang tidak terkendali.
Dia menyoroti bahwa beberapa kebakaran juga terjadi di gedung, seperti yang terjadi di kawasan Putat, di mana pembakaran pohon berujung pada kebakaran yang merembet dan mengakibatkan kerusakan pada empat rumah.
Tingginya tingkat kebakaran ini terutama terlihat selama musim kemarau. Dedik Irianto mengungkapkan bahwa seiring dengan masuknya musim hujan, tingkat kebakaran biasanya akan menurun.
Kejadian kebakaran pabrik lilin di Surabaya mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan bahaya potensial yang bisa terjadi akibat korsleting listrik.