Aksi perampokan di Gresik yang menewaskan Aris Suprianto (30) yang bekerja sebagai office boy di rumah sakit Surabaya akhirnya berhasil diungkap polisi.
Kejadian ini terjadi di Desa Pranti, Menganti, Gresik pada Selasa (28/11/2023).
Korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan mulut ditusuk pisau dan kepala dihantam paving blok.
Aksi perampokan di Gresik ini terungkap setelah polisi berhasil mengamankan lima tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut.
Dua di antaranya, Hengki Pratama (23) dan Irfan (30), menjadi pelaku utama yang mengakhiri nyawa Aris.
Aksi Perampokan di Gresik yang Berujung Pembunuhan Sadis
Menurut Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, Hengki Pratama adalah otak di balik perampokan tersebut.
Sementara Irfan ikut terlibat dalam aksi kejahatan yang berujung pada pembunuhan.
“Dalam perannya, tersangka HP merupakan otak dari perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Adhitya. “Sedangkan tersangka IF turut melakukan aksi perampokan dan membunuh korban.:
Awalnya, Hengki dan Irfan berkenalan melalui media sosial ketika Hengki sedang mencari pekerjaan.
Ironisnya, dari pertemuan mereka justru muncul rencana kejahatan untuk merampok dan membunuh.
Pada awalnya, niat keduanya untuk melakukan begal terhadap pengendara motor batal karena mereka mendapat tawaran pekerjaan dari korban.
Namun, rencana ini berubah menjadi aksi perampokan yang mengerikan.
Aris menjadi korban tak bersalah yang akhirnya tewas karena melawan saat perampokan terjadi.
Pelaku membunuhnya dengan menggunakan palu dan paving, dan untuk memastikan kematian Aris, Hengki Pratama menusukkan pisau ke mulut korban.
Setelah melakukan aksi kejam tersebut, para pelaku berhasil melarikan diri dan membawa kabur motor, ponsel, dan tas milik korban ke Jawa Tengah.
Motor hasil rampasan dijual kepada penadah di Demak, dengan harga mencapai Rp10 juta.
Sedangkan ponsel korban dijual seharga Rp600 ribu di Rembang, Jawa Tengah.
Polisi berhasil menangkap tiga penadah di kota-kota berbeda, yakni Semarang, Demak, dan Rembang.
“Para penadah motor ini kita amankan di Semarang dan Demak. Pelaku menjual ke AS terus dijual lagi ke JD. Untuk penadah HP diamankan di Rembang,” jelas Adhitya.
Kepolisian berhasil mengungkap seluruh rangkaian aksi perampokan di Gresik ini, termasuk motif dan jalannya peristiwa yang tragis.