Diketahui bahwa Gunung Marapi erupsi pada Sabtu (2/12) siang. Gunung yang terletak di Sumatera Barat ini menyebabkan 70 pendaki terjebak di puncak.
Sebelum terjadinya Gunung Marapi erupsi, para pendaki tersebut sebelumnya telah mendaki melalui jalur Batu Palano dan Koto Baru.
Kedua jalur tersebut dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.
Saat ini, tim gabungan dan masyarakat setempat sedang berupaya melakukan evakuasi.
Informasi terakhir menyebutkan ada sebanyak 28 pendaki yang berhasil turun.
Gunung Marapi Erupsi, Plh Kepala BKSDA Sumbar: Jalur Pendakian Ditutup karena Status Waspada (Level 2)
Usai terjadinya Gunung Marapi erupsi pada Sabtu lalu, Plh Kepala BKSDA, Dian Indriati memberikan komentarnya.
Ia menjelaskan bahwa dari 70 pendaki tersebut, ada sebanyak 57 orang yang masuk melalui jalur Batu Palano. Sementara 13 orang lainnya diketahui mendaki melalui jalur Koto Baru.
Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai ada tidaknya korban jiwa akibat erupsi ini.
Namun, Dian mengonfirmasi bahwa jalur pendakian ke Gunung Marapi telah ditutup. Hal ini dikarenakan gunung tersebut kini berstatus waspada (level 2).
“Kami menutup semua aktivitas ke Gunung Marapi, baik kegiatan masyarakat maupun pendaki,” ungkap Dian.
Lebih lanjut, ia juga memperingatkan masyarakat dan pendaki untuk tidak mendekati radius 3 kilometer dari area Gunung Marapi.
Peringatan ini merupakan sebuah tindakan pencegahan terkait naiknya status waspada gunung tersebut.
Sehari sebelum Marapi mengalami erupsi, gunung berapi Merapi di wilayah Yogyakarta juga mengeluarkan lava pijar.
Gunung Marapi meletus pada pukul 14:54 WIB dengan durasi letusan selama 4 menit 41 detik, mencapai ketinggian 30 mm.
Erupsi ini mengakibatkan hujan abu vulkanik di wilayah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Bukittinggi.
BKSDA Sumatera Barat bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk memastikan keselamatan para pendaki dan masyarakat sekitar.
Belakangan beredar video salah satu korban dari Gunung Marapi erupsi yang seluruh tubuhnya tertutupi abu vulkanik.
Video itu pun kemudian viral di seluruh media sosial. Namun, hingga kini masih belum diketahui kabar terbaru dari korban tersebut.