Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Koja, Jakarta Utara.
Seorang ibu tusuk dan sayat anak sendiri yang baru berusia 6 tahun.
Saat ini, ibu muda berinisial J (30) tersebut telah ditangkap dan diamankan oleh polisi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iver Son Manossoh, mengungkapkan bahwa J diduga mengalami depresi berat akibat ditinggal pergi suaminya.
“Kami sedang meminta dilakukan pemeriksaan psikiatri dan psikologi karena terdapat dugaan bahwa dia mengalami depresi berat,” ujar AKBP Iver Son Manossoh dalam konferensi pers.
Iver menerangkan bahwa J sudah berpisah dengan suaminya dalam jangka waktu yang cukup lama.
Hal ini membuatnya mengalami tekanan emosional yang berat.
Saat ini, J hidup hanya bersama dengan anaknya setelah suaminya pergi.
Ibu Tusuk dan Sayat Anak Sendiri karena Depresi
Peristiwa mengerikan ibu tusuk dan sayat anak sendiri tersebut terjadi pada Rabu (18/9) lalu.
Kejadian ibu tusuk dan sayat anak sendiri ini berhasil terpergok oleh tetangga sekitar, yang kemudian melaporkannya kepada pihak kepolisian.
J berhasil diamankan dan kasus ini telah dilimpahkan ke PPA Polres setempat.
Kanit Reskrim Polsek Koja, AKP Asman Hadi, menjelaskan bahwa pelaku menggunakan pisau dapur untuk melancarkan serangan terhadap anaknya.
Korban mengalami tiga luka tusukan dan luka sayatan di tubuhnya.
“Ada beberapa luka cakaran seperti bekas pisau, meskipun tidak terkena sepenuhnya. Ada banyak luka, sekitar 3 hingga 4 goresan. Sedangkan untuk luka tusuk, terdapat 3 hingga 4 tusukan,” jelas AKP Asman Hadi.
Beruntung, anak korban berhasil selamat dari serangan ibunya.
Saat ini, korban sedang menjalani perawatan intensif di RS Koja.
Kasus ini sedang ditangani oleh pihak Polres Metro Jakarta Utara, dengan harapan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
J Ingin Bunuh Diri
Sebelum aksi ibu tusuk dan sayat anak sendiri itu terjadi, J terlihat mempersiapkan beberapa barang.
Termasuk detergen, dan bahkan meminta pamitan kepada tetangga seolah-olah akan pergi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Koja, AKP Asman Hadi, memberikan keterangan terkait insiden tragis ini.
Dia mengungkapkan, “Dia sebelum kejadian sudah minta maaf, sama tetangga seperti mau pamitan pergi gitu.”
Tetangga-tetangga yang mendengar permintaan maaf J sebelumnya menjadi saksi ketika kejadian tragis itu terjadi.
Beberapa dari mereka bahkan menemukan detergen dan sabun yang diduga akan digunakan oleh J.
Asman Hadi menambahkan, “Di dalam rumah juga ditemukan air mineral, sabun, dan bahkan detergen yang tampaknya akan diminum. Semua ini mengindikasikan adanya gangguan mental yang serius.”