Pada Sabtu (29/7), sebuah insiden Kecelakaan tragis di Dusun Gondekan, Jombang, Jawa Timur, ketika sebuah mobil Luxio bertabrakan dengan Kereta Api Dhoho di perlintasan tanpa palang pintu.
Mobil minibus warna silver ini dikemudikan oleh Wahyu Kuswoyo (45), seorang warga Sidoarjo, yang membawa 7 penumpang bersamanya.
Para korban ini diduga satu keluarga, dan jumlah mereka total delapan orang yang berada di dalam mobil dengan nomor polisi L 1009 XD.
Sayangnya, dalam kecelakaan tragis di Dusun Gondekan tersebut, enam orang di antaranya meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka parah dan dirawat di RSUD Jombang.
Peristiwa maut tersebut terjadi sekitar pukul 23.15 WIB, ketika mobil Luxio yang sedang melintasi perlintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan ditabrak oleh Kereta Api Dhoho.
Sebelumnya, warga sekitar telah berusaha memberi peringatan kepada sopir mobil karena kedatangan kereta api yang akan melintas.
Namun, sayangnya, sopir minibus nampaknya tidak mendengar atau tidak memperhatikan peringatan tersebut.
Akibatnya, mobil Luxio terkena tabrakan dengan KA Dhoho dan terseret hingga sekitar 100 meter dari lokasi perlintasan.
Mobil itu mengalami kerusakan parah, hampir tak lagi berbentuk.
Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kecelakaan Tragis di Dusun Gondekan
Setelah Kecelakaan tragis di Dusun Gondekan ini, Sony Susmana, seorang praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyoroti pentingnya kewaspadaan saat melintasi rel kereta api.
Dia menyarankan beberapa langkah untuk meningkatkan keselamatan saat melewati perlintasan tersebut.
Pertama, pengendara harus berhenti beberapa meter sebelum rel, tanpa memperdulikan ada atau tidaknya palang pintu.
Momen ini bisa digunakan untuk memeriksa kehadiran kereta api dengan cara menoleh dan mendengarkan sebelum memastikan bahwa jalur aman untuk dilintasi.
Selanjutnya, penting untuk memperhatikan kondisi lintasan rel, apakah berbentuk diagonal, selevel, berlubang, atau licin.
Menyesuaikan gigi kendaraan dengan kondisi jalur dapat membantu mencegah terjebak di tengah rel.
Namun, Sony menegaskan bahwa berhati-hati bukan berarti harus melintas dengan kecepatan sangat rendah, tetapi melintas dengan perhitungan matang.
Jika terjebak di tengah rel dan mesin mati, penting untuk tetap tenang.
Selanjutnya, perhatikan tanda-tanda kedatangan kereta api dan cobalah untuk menghidupkan mesin dengan cara memancingnya, misalnya dengan membunyikan klakson panjang.
Namun, hal ini merupakan salah satu upaya, dan keberhasilannya tergantung pada kondisi aki, kelistrikan, dan mesin kendaraan.
Kecelakaan tragis di Dusun Gondekan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan saat melewati perlintasan kereta api.
Kewaspadaan dan perhitungan matang adalah kunci untuk menghindari insiden yang dapat mengancam nyawa kita dan orang lain di sekitar kita.